40 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemurnian sebesar 99,50 . Dalam
hal ini, kemurnian dapat ditingkatkan lagi dengan cara pemisahan produk seperti menggunakan metode reaktor membran. Reaktor membran merupakan alat yang
berfungsi sebagai tempat untuk melakukan reaksi dan sekaligus pemisahan berbasis membran secara bersamaan. Karena minyak dan alkohol tidak melarut,
maka minyak akan melewati pori-pori membran dalam bentuk tetesan. Pori anorganik yang berukuran mikro pada membran secara selektif memisahkan Free
Fatty Alkyl Ester, alkohol, dan gliserol dengan tetap mempertahankan tetesan emulsi minyak sehingga kesetimbangan reaksi terbatas dapat meningkat [59].
Berdasarkan hasil analisis diatas bahwa proses transesterifikasi ini memiliki potensi sebagai biodiesel. Hanya saja harus dilakukan kembali perlakuan
terhadap biodiesel yang dihasilkan seperti proses purifikasi atau pemisahan produk.
4.7.2 Analisis Densitas
Densitas dapat menjadi parameter keberhasilan reaksi transesterifikasi. Densitas merupakan sifat utama dari suatu bahan bakar yang secara langsung
mempengaruhi karakteristik kinerja mesin, seperti angka setana dan nilai kalor. Densitas biodiesel seharusnya berkisar 0,850 - 0,900 gcm
3
[57]. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh densitas biodiesel
seperti yang telah disajikan pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Analisis Densitas Biodiesel
Jumlah Biokatalis
bb Rasio
Molar Reaktan
Suhu Percobaan
o
C Densitas Biodiesel
grml Standar SNI
kgm
3
Suhu
o
C
30 1 : 6
40 854,6099
850-890 40
Densitas yang diperoleh dari penelitian telah sesuai Standar Nasional Indonesia SNI. Selanjutnya densitas yang diperoleh digunakan untuk
perhitungan viskositas kinematik biodiesel.
Universitas Sumatera Utara
41
4.7.3 Analisis Viskositas Kinematik
Viskositas dapat diklasifikasikan menjadi viskositas dinamik yang memiliki satuan centipoise, dan viskositas kinematik yang berkaitan dengan densitas cairan
dan memiliki satuan centistokes. Viskositas biodiesel merupakan faktor penting dalam kinerja sebuah mesin dimana tinggi rendahnya viskositas memiliki efek
negatif terhadap kinerja mesin [60]. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, viskositas yang dihasilkan
adalah seperti yang telah disajikan pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Biodiesel
Jumlah Biokatalis
bb Rasio
Molar Reaktan
Suhu Percobaan
o
C Viskositas
Kinematik cSt
Standar SNI
cSt Suhu
o
C
30 1 : 6
40 5,663
2,3-6,0 40
Minyak nabati memiliki viskositas jauh di atas viskositas bahan bakar diesel, inilah yang menjadi kendala penggunaan langsung minyak nabati sebagai
bahan bakar. Proses transesterifikasi bertujuan untuk menurunkan viskositas minyak, sehingga mendekati nilai viskositas solar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai viskositas kinematik yang dihasilkan telah sesuai dengan teori.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN