36 dengan rasio 1 : 2 [54], sehingga diduga bahwa peningkatan yield untuk
pemakaian II dan III kemungkinan disebabkan oleh produksi gliserol yang mencapai jumlah yang sesuai untuk kemudian membentuk ikatan hidrogen dengan
ChCl sehingga dapat mengurangi pemblokiran sisi aktif enzim oleh gliserol dan mencegah inaktivasi enzim akibat penyerangan ikatan hidrogen oleh anion Cl
-
.
4.5 PENGARUH WAKTU TERHADAP PEROLEHAN YIELD
Adapun pengaruh waktu terhadap perubahan perolehan yield tanpa dan
dengan IL ChCl diperlihatkan pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Pengaruh Waktu terhadap Perubahan Perolehan Yield Tanpa dan Dengan ChCl
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa waktu reaksi berpengaruh terhadap perubahan persen yield etil ester yang diperoleh tanpa dan dengan ChCl.
Berdasarkan grafik hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa total persen perolehan yield tanpa IL pada waktu reaksi selama 5 jam sebesar 97,28 dan
terjadi kenaikan sebesar 1,40 pada penggunaan IL dengan kondisi reaksi yang sama, sehingga perolehan persen yield menjadi sebesar 98,68 . Sedangkan total
persen perolehan yield tanpa IL pada waktu reaksi selama 7 jam adalah sebesar 98,83 dan terjadi penurunan sebesar 3,58 pada penggunaan IL dengan
kondisi reaksi yang sama, sehingga perolehan persen yield menjadi sebesar 95,25 . Meskipun penambahan ChCl pada waktu reaksi 7 jam tidak menghasilkan yied
Sumber : [55]
Universitas Sumatera Utara
37 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa ChCl, tetapi berdasarkan hasil dapat
dilihat bahwa pada waktu reaksi 5 jam menghasilkan peningkatan yield dengan adanya penambahan ChCl.
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa reaksi yang merupakan reaksi setimbang memerlukan waktu yang pendek guna mencapai keadaan setimbang
dan menghasilkan yield maksimum. Adanya perubahan selisih perolehan yield antara tanpa dan dengan penambahan ChCl sebagai pelarut dimana pada waktu
reaksi 5 jam terjadi peningkatan sedangkan pada waktu 7 jam terjadi penurunan, kemungkinan disebabkan oleh inaktivasi sisi aktif enzim oleh produk samping
yang terbentuk yaitu gliserol. Semakin lama waktu reaksi akan meningkatkan konversi reaksi transesterifikasi substrat menjadi produk, termasuk produk
sampingnya yakni gliserol. Hal ini akan mempengaruhi kinerja pelarut ionik dalam mempertahankan aktivitas enzim. Jumlah gliserol yang berlebih akan
memberikan kemungkinan yang besar terjadinya pemblokiran sisi aktif enzim sehingga mengakibatkan penurunan yield. Selain itu, lamanya waktu reaksi juga
memungkinkan terjadinya reaksi balik dimana jika waktu reaksi dilanjutkan melewati waktu optimum reaksi maka produk akan membentuk reaktan kembali
sehingga perolehan yield akan menurun.
Universitas Sumatera Utara
38
4.6 ANALISIS AKTIVITAS ENZIM NOVOZYM