Ciri Khas Anak Tunarungu

penyampaian tari. Dalam seni tari terdapat beberapa simbol kosakata yang melambangkan gerak tertentu yang penggunaan istilah tersebut hanya digunakan dalam bahasa tari. Contoh dari simbol kosakata tersebut adalah trisig, kengser, panggel dan beberapa istilah lainnya. Untuk memudahkan penyampaian materi guru pengajar membuat beberapa istilah agar mempermudah penyampaian materi. Simbol yang dipergunakan mirip dengan SIBI yang intinya mempergunakan jari dan tangan untuk mengganti bahasa verbal atau menyimbolkan pernyataan tertentu, c penyampaian gerak dengan metode pengenalan gerak dasar tari. Pembelajaran seni tari di SLB-B juga melakukan beberapa kegiatan yang sama seperti pembelajaran tari bagi siswa-siswi yang tidak berkebutuhan khusus. Kesamaan tersebut nampak pada metode yang dipakai, yaitu metode pengenalan gerak dasar tari. Pengenalan gerak dasar adalah tahapan pembelajaran yang dilakukan diawal pelajaran yang berfungsi untuk mengenalkan gerak- gerak dasar yang dilakukan dalam pembelajaran seni tari bagi siswa-siswi tuna rungu-wicara SLB-B. Pengenalan Gerak tersebut meliputi: 1 gerak-gerak dasarposisi tubuh, tangan, kaki, kepala, 2 gerak-gerak dasar dalam bentuk sekaran, d penyampaian materi melalui metode imitasi adalah metode yang dilakukan dalam pembelajaran tari dengan cara guru memberi contoh gerakannya dan siswa menirukan gerakan yang dicontohkan guru. Biasanya metode Imitasi terkait dengan metode pengenalan gerak dasar.

2.4 Program Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olah raga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah dan sekolah yang lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukan oleh kemampuan guru, siswa dan kemampuan sekolah Suryosubroto, 2009:286. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan Suharsimi dalam Suryosubroto, 2009 :286. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan diluar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.

2.4.1 Tujuan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Kegiatan Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya yang positif, dan dapat mengetahui, mengenal serta