Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya. Pada saat krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, perekonomian Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan eceran. Di banyak negara seperti Prancis, Inggris, dan AS, bisnis eceran merupakan salah satu sektor utama perekonomian yang mendatangkan keuntungan besar Ma’aruf, 2005:1 Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. Mereka menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen. Dalam pengertian lazimnya, retailler pedagang ritel adalah mata rantai terakhir dalam proses distribusi. Industri ritel di Indonesia berkembang dari gerai tradisional ke gerai modern berupa supermarket. Kemudian, terjadi peningkatan gerai modern yang lebih pesat lagi, dalam rupa department store, hypermart, supermarket, dan minimarket. Loyalitas konsumen merupaka dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap produkjasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suati proses pembelian yang berulang-ulang tersebut Grifin:2005 Loyalitas merupakan konsep multidimensional yang kompleks. Salah satu penyebabnya adalah beragamnya definisi dan operasional konsep ini. Dari define diatas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produkjasa terilih secara konsisten dimana yang akan dating, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Frafin 2005 loyalitas merupakan suatu komitmen yang tinggi untuk melakukan pembelian kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa yang akan dating. Dengan kata lain konsumen akan setia untuk melakukan pembelian berulang secara terus-menerus. Atau dapat disimpulkan loyalitas pembelian adalah perilaku pembeli yang setia pada suatu produk dan tidak beralih pada produk lain. Loyalitas konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengamatan dari konsumen yang melakukan pembelian yang konsisten sepanjang waktu karena memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Loyalitas konsumen dapat tercipta dari kepuasan pelayanan yang diberikan. Salah satu cara yang memegang peranan penting dan perlu dikembangkan pelaksana Department Store untuk menarik konsumen adalah melalui penciptaan atmosfir lingkungan Department Store yang baik. Agar dapat menciptakan atmosfir lingkungan Department Store yang baik, pihak Department Store dapat memberikan manfaat yang lebih pada diri konsumen yang membantu perusahaan untuk mempengaruhi proses pembelian konsumen sehingga membuat konsumen tersebut menjadi loyalitas untuk berbelanja di Department Store tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan POPAI Point Of Purchase Advertising Institute, orang-orang memutuskan 66 kegiatannya balanja di dalam toko Wells, 2000:410. Semakin anda bisa membuat suasana toko Anda menggairahkan dengan tata letak, pencahayaan, warna hingga alunan musik, semakin bisa anda menggaet pengunjung untuk berinteraksi Amir, 2004:26. Berdasarkan sudut pandang konsumen, hadirnya Department Store dengan konsep swalayan yang menjual berbagai macam produk dan ditunjang oleh suasana toko yang bersih, teratur dan nyaman menjadi daya tarik untuk berbelanja di pasar swalayan. Konsumen tidak perlu lagi berdesakan dengan konsumen lain untuk membeli barang yang berbeda sambil menjinjing kantong belanjaan yang berat, suasananya kurang nyaman, dan lain sebagainya seperti yang biasa terjadi di pasar tradisional. Pilihan konsumen akan jatuh pada pasar swalayan yang mampu menawarkan manfaat-manfaat yang berpengaruh positif bagi konsumen seperti harga terjangkau, produk yang lengkap, lokasi yang mudah dicapai,adanya potongan harga diperayaan hari besar, atmosfir di dalam Department Store yang nyaman dan lain sebagainya. Beberap Department Store khususnya pada retail pakaian yang terdapat di kota Medan antara lain adalah Matahari Department Store, Ramayana Robinson, Suzuya dan Sogo. Dari sekian banyak Department Store yang terdapat di kota Medan Matahari Department Store, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Matahari Putra Prima sebagai Department Store retail pakaian yang terbesar di Medan dan memiliki beberapa cabang di Kota Medan. Selain itu MAtahari Department Store berlokasi di mall-mall besar yang ada di kota Medan PT. Matahari Putra Prima, Tbk, didirikan awal mulanya pada tahun 1958, cikal bakal toko matahari Mickey Mouse di area Pasara Baru Jakarta. Toko yang berukuran 150 meter persegi inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi usaha retail Matahari. Tahun 1989, Matahari untuk pertama kalinya membuka toko diluar pulau Jawa, yakni di Medan Thamrin Plaza. Dan pada saat ini di Medan Matahari Department Store terus berkembang, seperti Matahari Department Store Medan Mall, Matahari Department Store Plaza Medan Fair, dan berpusat pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan ww.mataharidepartmentstore,com. Matahari Department Store Grand Palladium Medan merupakan pusat dari beberapa Matahari Department Store yang ada di kota Medan. Namun Matahari Department Store Grand Palladium Medan mengalami hambatan dan ancaman terhadap sunyinya pengunjung yang datang ke Grand Palladium Medan. Hal ini disebabkan beberapa peristiwa yang terjadi di Grand Palladium Medan terhadap bangunannya. Seperti, semakin miringnya gedung akibat tidak kokohnya gedung, serta peristiwa runtuhnya kanopi bangunan yang menyebabkan korban. Matahari Department Store berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk itulah Matahari Department Store berusaha sebaik mungkin agar dapat menciptakan atmosfir yang nyaman agar konsumen tertarik untuk berbelanja di Matahari Department Store yang akhirnya membuat konsumen menjadi loyal untuk berbelanja pada Matahari Department Store. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk membahas masalah ini secara mendalam melalui suatu penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan “.

B. Perumusan Masalah