Manajemen Laboratorium Kajian Teori

Administrasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kegiatan catat-mencatat atau tulis menulis. Hendi Haryadi 2009: 1 mengemukakan bahwa administrasi dalam arti sempit merupakan, “kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali sescara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain”. Administrasi dalam arti sempit lebih tepat disebut dengan tata usaha. Kegiatan pengadministrasian dalam manajemen laboratorium merupakan kegiatan catat mencatat terhadap perabotan, peralatan, dan perlengkapan yang berada di laboratorium, serta jadwal penggunaan laboratorium. Sehingga dalam manajemen laboratorium istilah yang lebih cocok untuk pengadministrasian adalah administrasi dalam arti sempit atau ketatausahaan. Manajemen laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran perlu dilaksanakan dengan efektif. Keefektifan manajemen laboratorium dapat dilihat melalui tahap-tahap manajemen. Didi Wahyu Sudirman 2011: 56 mengemukakan bahwa, Agar laboratorium Administrasi Perkantoran lebih efektif dalam mendukung proses pembelajaran Administrasi Perkantoran perlu pengelolaan yang baik. Oleh karena itu fungsi-fungsi manajemen diterapkan dalam pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran. Penting sekali penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam manajemen laboratorium. Selain fungsi manajemen, organisasi laboratorium yang didukung oleh sumber daya yang ada dapat mendukung keefektifan manajemen laboratorium. Sumber daya yang terlibat dalam manajemen laboratorium tidak hanya sumber daya manusia, tetapi sumber daya yang lain seperti perabotan, peralatan, perlengkapan juga dapat membantu keefektifan manajemen laboratorium sehingga dapat membantu kelancaran proses pembelajaran praktik. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laboratorium merupakan upaya untuk mengelola laboratorium dengan baik melalui tahap perencanaan, pengorganisasian, ketatausahaan, pemeliharaan dan pengawasan. Manajemen laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dapat berjalan efektif ditentukan oleh proses atau tahap-tahap manajemen.

2. Laboratorium Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

a. Pengertian Laboratorium Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki banyak program keahlian. Penyelenggaraan pendidikan pada SMK bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan tentang kompetensi keahlian yang ditekuni, keterampilan, sikap dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, peserta didik tidak hanya dibekali dengan pengetahuan secara teoritis, tetapi juga diberikan pengalaman praktik. Salah satu kelengkapan dasar untuk mendukung proses pembelajaran praktik ialah ketersedian ruangan yang biasanya disebut laboratorium. Laboratorium atau biasa disebut dengan istilah “lab” secara umum merupakan ruangan atau tempat berlangsungnya kegiatan penelitian, uji coba, eksperimen, dan praktikum. Richard Decaprio 2013: 16 mengemukakan bahwa, “Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian riset, pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu”. Laboratorium sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran praktik memiliki peranan yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Anti Damayanti Hamdani Isma Kurniatanty 2008: 1 mengungkapkan bahwa, “Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum, penelitian, pelayanan masyarakat, dan menunjang kegiatan belajar mengajar”. Kegiatan belajar mengajar yang dapat memberikan hasil yang konkret atau nyata dapat diraih dengan adanya salah satu fasilitas belajar yaitu laboratorium. Kompetensi keahlian administrasi perkantoran merupakan salah satu bidang keahlian yang tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi untuk memberikan pengalaman secara langsung untuk peserta didik melalui praktik, simulasi, dan demonstrasi di laboratorium. Kegiatan pembelajaran praktik yang dilaksanakan di laboratorium sangat beragam dan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Didi Wahyu Sudirman 2011: 57 mengemukakan bahwa, Laboratorium Administrasi Perkantoran merupakan salah satu sisi dari proses pembelajaran tatap muka dan di sisi lain merupakan proses pembelajaran praktik contoh nyata, sebagai upaya untuk peningkatan kemampuan menuju kompetensi yang dikehendaki, misalnya kompetensi kemampuan mengetik 10 jari, penggunaan komputer dengan berbagai program aplikasi program, penggunaan alat-alat kerja dan perlengkapan kantor lainnya, program kearsipan dan lain-lain. Laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sebagai salah satu fasilitas pendukung pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk memahami berbagai macam pekerjaan kantor. Ketersediaan laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat, karena pembelajaran di laboratorium menekankan pada keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Oleh karena itu, laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran seharusnya dilengkapi dengan sarana yang memadai dan dapat membantu proses pembelajaran dengan baik. Pernyataan tersebut senada dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Menengah KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan SMKMAK bahwa, ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran praktik yang memerlukan peralatan khusus.