mesin-mesin kantor belum dilaksanakan secara rutin dan teratur, jika ditemui kerusakan ringan pada mesin-meisn kantor maka pengelola
laboratorium akan mencoba untuk memperbaiki sendiri, akan tetapi jika jika mesin-mesin kantor rusak berat maka akan diperbaiki oleh
Teknisi.
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan tahapan terakhir dalam manajemen laboratorium.
pengawasan dilakukan
untuk meminimalisir
penyimpangan dalam pelaksanan program kerja. Pengawasan yang dilaksanakan di laboratorium kompetensi keahlian Administrasi
Perkantoran dilakukan dengan memberdayakan guru-guru pengampu mata pelajaran praktik di laboratorium. Jika ada temuan
penyimpangan dan kerusakan mesin, maka guru pengampu melaporkan ke Ketua Kompetensi keahlian atau Kepala Laboratorium,
selanjutnya dari
Ketua Kompetensi
keahlian atau
Kepala Laboratorium akan melaporkannya ke WKS sarana dan prasarana
untuk ditindaklanjuti. Pelaksanaan pengawasan di laboratorium kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran sudah berjalan cukup baik. Salah satu indikatornya yaitu dengan membuat tata tertib pengguna laboratorium,
akan tetapi tata tertib tersebut tidak tertempel di seluruh laboratorium. Walaupun sudah ada tata tertib penggunaan laboratorium, pada
kenyataannya masih banyak peserta didik yang melanggar tata tertib tersebut. Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat dari para
pengelola laboratorium dan hasil wawancara dengan peserta didik bahwa sering melakukan pelanggaran terhadap tata tertib penggunaan
laboratorium. Pelanggaran yang sering dilakukan oleh peserta didik adalah makan dan minum di laboratorium, memakai sepatu di
laboratorium komputer, bermain HP di laboratorium, dan tidak mengembalikan mesin ketik ke tempat penyimpanan mesin.
2. Hambatan-hambatan Manajemen Laboratorium Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran
Laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran belum dikelola secara maksimal. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya
hambatan yang muncul dalam manajemen labroatorium. Adapun hambatan-hambatan tersebut diantaranya:
a Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam penentuan
awal upaya
manajemen laboratorium.
Hambatan perencanaan manajemen laboratorium perkantoran diantaranya:
1 Perencanaan petugas manajemen laboratorium kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran yaitu tidak adanya tenaga laboran. 2
Perencanaan pengaturan jadwal meskipun sudah dilakukan tetapi pada kenyataannya jadwal penggunaan laboratorium sering
bentrokan dengan kelas lainnya. Hal ini disebabkan karena laboratorium difokuskan untuk kelas 3 menjelang ujian.
3 Perencanaan kebutuhan praktik kurang maksimal karena adanya
masalah pendanaan. Pemenuhan kebutuhan alat, bahan, dan mesin terbatas sebab tidak sewaktu-waktu ada dana untuk melakukan
pembelian. Tidak jarang turunnya bantuan dari pemerintah tidak sesuai dengan jadwal sehingga pihak sekolah harus menunda
pembelian hingga dana bantuan turun.
b Pengorganisasian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa dalam tahapan pengorganisasian terdapat hambatan pada struktur organisasi
yaitu kurangnya tenaga laboratorium yang membantu mengelola laboratorium. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah belum mampu
memberikan gaji kepada tenaga khusus tersebut, sehingga dalam pengelolaan laboratorium hanya memberdayakan guru-guru di
Administrasi Perkantoran. Selain struktur organisasi, pengorgansasian juga mengalami hambatan yaitu sering terjadinya benturan
penggunaan laboratorium meskipun jadwal penggunaan sudah diatur sedemikan rupa. Pengorganisasian sarana laboratorium khususnya
untuk alat, bahan, dan mesin yang sudah tidak dipakai kurang diatur karena tidak disediakan ruangan khusus, akibatnya terjadi