Pengawasan juga berlaku untuk user atau pengguna laboratorium khususnya peserta didik. Pengawasan terhadap peserta
didik dapat dilakukan dengan cara memberikan peraturan atau tata tertib penggunaan laboratorium.
Gambar 19. Tata Tertib Laboratorium
Keberadaan tata tertib penggunaan laboratorium belum ditaati dengan baik. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara
dengan peserta didik sejumlah 23 dari 26 orang siswa kelas X dan XI AP yang menyatakan bahwa belum semua peraturan ditaati.
Pelanggaran yang sering dilakukan adalah makan di laboratorium, tidak melepas sepatu di laboratorium komputer, dan bermain HP saat
pembelajaran di laboratorium. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ibu DH bahwa “Belum semua siswa mentaati. Peraturan yang
dilanggar seperti makan di laboratorium, tidak melepas sepatu, mengambil mesin ketik manual tapi tidak dikembalikan ke tempat
semula”. Pernyataan yang sama pula diungkapkan oleh Bapak JP bahwa “Belum mbak. Makan di laboratorium, tidak melepas
sepatunya hal yang biasanya dilakukan”. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh WKS kurikulum bahwa “Tata tertib belum
sepenuhnya ditaati. Pelanggarannya seperti tidak melepas sepatu, makan di labo
ratorium, bermain HP saat pembelajaran di lab”.
B. Pembahasan
1. Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran a.
Perencanaan 1
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan pertama yang dilakukan adalah perencanaan sumber
daya manusia
petugas pengelola
laboratorium. Berdasarkan teori yang ada, pengelola laboratorium terdiri dari
Kepala Laboratorium, Koordinator Laboratorium, Teknisi, dan Laboran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa penentuan
sumber daya manusia pengelola laboratorium dipilih atau ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah dan memberdayakan guru-guru
yang ada di kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran.
Pengelola laboratorium di SMK Hamong Putera 1 Pakem terdiri dari penanggung jawab oleh Kepala Sekolah, Kepala
Laboratorium, Sekretaris, Bendahara, dan Teknisi. Pada dasarnya kenyataan ini belum sesuai dengan teori karena seharusnya
terdapat tenaga laboran yang khusus mengelola laboratorium kompetensi keahlian Adminstrasi Perkantoran. Selain dari segi
pengelola laboratorium, penting sekali memperhatikan kualifikasi atau syarat sebagai pengelola laboratorium, akan tetapi
berdasarkan pernyataan yang disampaikan bahwa belum ada tenaga khusus yang mempelajari tentang pengelolaan laboratorium
kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran.
2 Perencanaan Prasarana dan Sarana Laboratorium
Prasarana laboratorium meliputi pengaturan tata ruang, pencahayaan, suara, warna, dan sirkulasi udara. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai komponen di atas:
a Tata ruang
Penataan ruang di laboratorium tidak lepas dari luas ruangan dan perlengkapan yang ada di dalamnya. Luas
laboratorium komputer adalah 56 m
2
dengan luas lantai per peserta didik adalah 1 m
2
. Lantai seluas 1 m
2
tidak sesuai dengan teori yang menyatakan luas lantai per peserta didik
adalah 3,3 m
2
. Kondisi ini membuat peserta didik kurang
leluasa dalam melaksanakan pembelajaran praktik dan
membuat kurang nyaman dalam praktik di laboratorium.
Pengaturan lorong
laboratorium komputer
perlu diperhatikan pula. Lebar lorong utama di laboratorium
komputer adalah 2,7 m, dan lebar lorong samping adalah 1,8 m. Kedua lorong tersebut dapat dilewati oleh dua orang
peserta didik meskipun dalam kondisi yang bersinggungan
karena asumsi tebal badan seseorang rata-rata 40 cm.
Laboratorium mengetik manual memiliki luas ruangan 88 m
2
. Berdasarkan keterangan pada gambar 7 bahwa ruangan mengetik manual juga berfungsi sebagai ruang pertemuan.
Akibatnya pembelajaran sering dilakukan di kelas. Pengaturan meja dan kursi di laboratorium mengetik manual disusun
sejajar. Perabot yang digunakan adalah meja dan kursi panjang yang dapat menampung peserta didik 2 orang per meja. Pada
kenyataannya meja tersebut tidak sesuai dengan standar yang ada yaitu 120 x 70 x 72. Meja yang tidak sesuai dengan
standar dapat mengakibatkan peserta didik kurang leluasa dalam melakukan praktik pembelajaran. Sementara itu lebar
lorong di laboratorium mengetik manual adalah 1 m
2
. Pengaturan lorong selebar ini cukup untuk lalu lintas peserta
didik saat pembelajaran praktik dilakukan di laboratorium
mengetik.