yang diancam hukuman kurungan atau penjara selama-lamanya 5 lima tahun atau lebih berat.
Selanjutnya tentang wilayah kerja PPAT adalah dalam satu wilayah kerja Kantor Pertanahan KabuptenKota. Apabila suatu wilayah KabupatenKota
dipecah menjadi 2 dua atau lebih, maka dalam waktu 1 tahun sejak diundangkannya UU tentang pembentukan KabupatenKota yang baru, PPAT
yang daerah kerjanya adalah KabupatenKota semula, harus memilih salah satu wilayah KabupatenKota sebagai daerah kerjanya, dengan ketentuan bahwa
apabila pemilihan tersebut tidak dilakukan pada waktunya, maka mulai 1 tahun sejak diundangkannya UU pembentukan KabupatenKota baru tersebut, daerah
kerja PPAT yang bersangkutan hanya meliputi wilayah KabupatenKota letak kantor PPAT yang bersangkutan. Formasi PPAT ditetapkan oleh Menteri, apabila
untuk suatu daerah kerja PPAT sudah terpenuhi, maka Menteri menetapkan wilayah tersebut tertutup untuk pengangkatan PPAT. Daerah kerja PPAT
Sementara dan PPAT khusus meliputi wilayah kerjanya sebagai pejabat Pemerintah yang menjadi dasar penunjukannya.
2.1.7 Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Tugas Pejabat Pembuat
Akta Tanah PPAT
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas PPAT diatur dalam Pasal 65 dan Pasal 66 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Pasal 65 ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas PPAT dilakukan oleh Kepala Badan. Pembinaan dan pengawasan PPAT dalam pelaksanaannya oleh Kepala Badan, Kepala Kantor
Wilayah dan Kepala Kantor Pertanahan Pasal 65 ayat 2 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006.
Pasal 66 ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 menyebutkan pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT yang
dilakukan oleh Kepala Badan sebagai berikut a memberikan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas dan jabatan PPAT; b memberikan arahan kepada semua
pemangku kepentingan yang berkaitan dengan ke-PPAT-an; c melakukan pembinaan dan pengawasan dan organisasi profesi PPAT agar tetap berjalan
sesuai arah dan tujuannya; d menjalankan tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu untuk memastikan pelayanan PPAT tetap berjalan sebagaimana mestinya;
dan e melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT dan PPAT sementara dalam rangka menjalankan kode etik profesi PPAT. Pembinaan dan
pengawasan PPAT yang dilakukan Kepala Kantor Wilayah sebagai berikut a menyampaikan dan menjelaskan kebijakan dan peraturan pertanahan serta
petunjuk teknis pelaksanaan tugas PPAT yang telah ditetapkan oleh kepala badan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b membantu melakukan
sosialisasi, disiminasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan pertanahan dan petunjuk teknis; dan c secara periodik melakukan pengawasan kekantor
PPAT guna memastikan ketertiban administrasi, pelaksanaan tugas dan kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ke-PPATan Pasal 66 ayat 2 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006.
Pasal 66 ayat 3 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap PPAT yang
dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan sebagai berikut a membantu menyampaikan dan menjelaskan kebijakan dan peraturan pertanahan serta
petunjuk tehnis pelaksanaan tugas PPAT yang telah ditetapkan oleh kepala badan dan peraturan perundang-undangan; b memeriksa akta yang dibuat oleh PPAT
dan memberitahukan kepada PPAT secara tertulis yang bersangkutan apabila ditemukan akta yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai dasar
pendaftaran haknya; dan c melakukan pemeriksaan mengenai pelaksanaan kewajiban operasional PPAT.
Uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan dan pengawasan tugas PPAT dilakukan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Dalam pelaksanaannya, tugas pembinaan dan pengawasan PPAT oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional ini dibantu oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala
Kantor Pertanahan dimana PPAT yang bersangkutan bertugas.
2.2 Tinjauan tentang Camat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT