menyebabkan rhabdomyolysis yang fatal Beltowski, 2005; Fenton et al., 2005, dilaporkan 31 pasien meninggal karena penyakit ginjal akut akibat rhabdomyolysis
Stancu dan Sima, 2001. Struktur statin dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu analog HMG-CoA,
struktur hydrophobic ring yang berikatan dengan HMG-CoA redukatase dan side ring group yang menentukan solubilitas statin Sadowitz et al., 2010. Atorvastatin,
fluvastatin, lovastatin, pitavastatin, cerivastatin dan simvastatin adalah lipofilik statin, sedangkan pravastatin dan rosuvastatin adalah hidrofilik statin Tamargo et al., 2007;
Sadowitz et al., 2010. Lipofilik statin dapat dengan mudah menembus membran sel di semua organ, akumulasinya di hepatosit karena difusi pasif, sedangkan akumulasi
hidrofilik statin di liver melalui carrier-mediated uptake. Distribusi lipofilik statin jauh lebih luas dibandingkan hidrofilik statin sehingga efek pleiotrofik lipofilik statin
lebih banyak dibandingkan hidrofilik statin Sadowitz et al., 2010.
b. Farmakokinetik dan farmakodinamik statin
Absorbsi intestinal statin bervariasi antara 30-50 Goodman dan Gillman, 2008. Absorbsi lovastatin meningkat bila disertai makan, sedangkan pravastatin,
absorbsinya menurun bila disertai makanan. Statin yang lain, absorbsinya tidak dipengaruhi makanan. Pemberian statin sebaiknya pada malam hari karena sintesis
kolesterol endogen paling tinggi saat malam Knopp, 1999. Semua statin diberikan sudah dalam bentuk active -hydroxy acid, kecuali simvastatin dan lovastatin yang
commit to user
masih dalam bentuk inactive lactone sehingga perlu dirubah menjadi bentuk active - hydroxy acid di liver Goodman dan Gillman, 2008; Stancu dan Sima, 2001.
Seluruh statin yang diserap akan melalui metabolisme pertama di liver, tetapi mekanisme masuk ke liver berbeda-beda. Atorvastatin, pravastatin dan rosuvastatin
melalui OATP-2 organic anion transporter-2, sedangkan bentuk lipofilik lactone dari simvastatin dan lovastatin dengan cara difusi Goodman dan Gillman, 2008.
Liver merupakan organ target statin, persentase dosis statin yang berada di liver sebagai berikut; fluvastatin dan lovastatin 70, simvastatin 80, pravastatin
46, sedangkan atorvastatin dan cerivastatin belum ada data Stancu dan Sima, 2001. Akibat dari metabolisme pertama di liver menyebabkan bioavailabilitas statin
bervariasi antara 5-30 dari dosis yang diberikan. Di plasma, semua statin dan metabolitnya berikatan dengan protein 95, kecuali pravastatin dan metabolitnya
yang hanya 50 berikatan denga protein plasma Goodman dan Gillman, 2008. Konsentrasi statin di plasma setelah pemberian oral mencapai puncak setelah
1-4 jam. Waktu paruh komponen induk 1-4 jam, kecuali atorvastatin dan rosuvastatin yang mencapai 20 jam, yang berperan semakin kuat efek menurunkan kolesterolnya.
Biotransformasi statin terjadi di liver dan lebih dari 70 diekskresi melalui liver yang selanjutnya dibuang melalui feses Goodman dan Gillman, 2008. Rute ekskresi
utama melalui empedu setelah mengalami biotransformasi di liver, sebagian kecil di ekskresi melalui ginjal sehingga konsentrasinya akan lebih tinggi pada pasien
penyakit ginjal dan perlu dosis yang lebih kecil pada pasien dengan penyakit liver. Kontraindikasi semua statin untuk diberikan pada wanita hamil karena bersifat
commit to user
teratogenik, tetapi statin tidak mempengaruhi steroidogenesis di adrenal dan gonadal Knopp, 1999. Karakteristik statin disajikan pada tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.1. Karakteristik Statin Knopp, 1999
Karakteristik Lovastatin Pravastatin Simvastatin Atorvastatin Fluvastatin Dosis Max
mghari 80
40 80
80 40
Penurunan LDL
34 34
41 50
24 Penurunan
TG 16
24 18
29 10
Peningkatan HDL
8,6 12
12 6
8 Waktu paruh
jam 2
1-2 1-2
14 1,2
Efek makanan thd absorbsi
meningkat menurun
tidak berpengaruh
tidak berpengaruh
dpt diabaikan
Waktu pemberian
pagimalam sbl tidur
malam malam
sbl tidur Tembus SSP
ya tidak
ya tidak
Tidak Ekskresi renal
10 20
13 2
6 Metabolisme
hepar sitokrom P-
450 3A4 sulfation
sitokrom P- 450 3A4
sitokrom P- 450 3A4
sitokrom P- 450 2C9
Statin menghambat biosintesis kolesterol, yaitu pada jalur konversi HMG- CoA menjadi mevalonat. Ketika sintesis kolesterol dihambat maka hepatosit akan
merespon dengan meningkatkan sintesis HMG-CoA dan meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hepatosit, sehingga ambilan LDL meningkat Goodman dan
Gillman, 2008; Yanez et al., 2008. Hal ini akan menurunkan kadar LDL kolesterol dari 55 menjadi 22. Oleh karena itu, efek statin terutama meningkatkan ambilan
LDL kolesterol plasma dibandingkan penurunan sintesis kolesterol Yanez et al., perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2008. Statin juga dapat menurunkan kadar LDL dengan cara menurunkan produksi VLDL di hepar sehingga prekursor LDL VLDL dan IDL akan menurun.
Mekanisme ini merupakan penyebab penurunan trigliseride akibat statin dan bertanggung jawab pada penurunan sekitar 25 LDL kolesterol pada pasien familial
hiperkolesterolemia homozigot yang diterapi dengan 80 mg atorvastatin atau simvastatin Goodman dan Gillman, 2008.
c. Efek pleiotrofik statin