54
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  mengetahui  sejauh  mana  pengaruh pemberian simvastatin terhadap kadar Tissue Factor TF dan Plasminogen Activator
Inhibitor-1  PAI-1  pada  pasien  Diabetes  Melitus  Tipe  2.  Subyek  penelitian berjumlah 24 orang dibagi dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok kontrol dan
kelompok  perlakuan  dimana  masing-masing  berjumlah  12  orang.  Kelompok perlakuan  mendapatkan  perlakuan  dengan  pemberian  simvastatin,  sedangkan
kelompok kontrol diberikan plasebo. Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, lebih dahulu dijelaskan karakteristik
subyek  penelitian  untuk  masing-masing  kelompok  sampel.  Selain  deskripsi  singkat tentang  karakteristik  subyek  penelitian,  sekaligus  dilihat  sejauh  mana  tingkat
homogenitas  karakteristik  subyek  penelitian  itu  berdasarkan  kelompok  sampel. Karakteristik  penelitian  yang  berupa  variabel-variabel  kuantitatif,  uji  homogenitas
dilakukan  menggunakan  uji  beda  2  mean  sampel  independent  dimana  jenis  ujinya didasarkan pada distribusi data variabel karakteristik itu. Jika distribusi data variabel
bersifat  normal,  maka  uji  beda  2  mean  menggunakan  jenis  analisis  statistik parametrik  yaitu  uji  t  untuk  beda  2  mean  sampel  independent.  Namun  apabila
distribusi  data  bersifat  tidak  normal,  maka  uji  beda  2  mean  menggunakan  jenis analisis statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
commit to user
Pengujian  normalitas  atas  data-data  variabel  penelitian  itu  baik  variabel karakteristik  demografis  dan  klinis  maupun  variabel  utama  yang  menjadi  fokus
penelitian  dilakukan  dengan  menggunakan  uji  Shapiro-Wilk.  Kemudian  untuk karakteristik  penelitian  yang  berupa  variabel-variabel  kualitatif,  uji  homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat. Variabel  karakteristik  demografis  dan  klinis  subyek  penelitian  ini  yang
bersifat kuantitatif meliputi umur responden, GDP pre, GDP post, delta GDP, HbA1C dan  BMI,  dimana  semua  variabel-variabel  itu  berdistribusi  normal,  sehingga
pengujian  homogenitas  atas  variabel-variabel  dimaksud  menggunakan  uji  beda  2 mean  uji  t  sampel  independent.  Uraian  pengujian  homogenitas  masing-masing
variabel kuantitatif itu adalah: 1.  Umur Responden
Umur  responden  penelitian  rata-rata  53,75  tahun  untuk  kelompok  kontrol dengan standar deviasi 6,31 tahun dan sebesar 55,50 tahun untuk kelompok perlakuan
dengan  standar  deviasi  sebesar  4,64  tahun.  Hasil  analisis  uji  beda  2  mean  sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -0,77 dengan probabilitas
0,45p    0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean  yang  tidak  signifikan  pada derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  rata-rata  umur  antar  kedua
kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik umur bersifat homogen.
commit to user
2.  GDP pre Nilai  GDP  pre  rata-rata  mencapai  199,17  untuk  kelompok  kontrol  dengan
standar  deviasi  sebesar  106,19  dan  untuk  kelompok  perlakuan  rata-rata  sebesar 194,50 dengan standar deviasi sebesar 72,00.  Hasil analisis uji beda 2 mean sampel
independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -1,37 dengan probabilitas 0,18p    0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean  yang  tidak  signifikan  pada
derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  rata-rata  GDP  post  antar  kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel
karakteristik GDP pre bersifat homogen. 3.  GDP post
Nilai  GDP  post  rata-rata  untuk  kelompok  kontrol  mencapai  157,50  dengan standar  deviasi  6,31  dan  sebesar  55,50  untuk  kelompok  perlakuan  dengan  standar
deviasi  sebesar  4,64.  Hasil  analisis  uji  beda  2  mean  sampel  independent menggunakan  uji  t  mendapatkan  nilai  t  sebesar  -0,77  dengan  probabilitas  0,45  p
0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean  yang  tidak  signifikan  pada  derajat signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  rata-rata  umur  antar  kedua  kelompok
sampel  itu  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan  kata  lain  variabel karakteristik GDP post bersifat homogen.
4.  Delta GDP Nilai  perubahan  GDP  atau  delta  GDP  pada  kelompok  kontrol  memiliki  nilai
rata-rata  sebesar  41,67  dengan  standar  deviasi  sebesar  62,03  dan  pada  kelompok perlakuan rata-rata sebesar 39,82 dengan standar deviasi sebesar 46,76. Hasil analisis
commit to user
uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar 0,08  dengan  probabilitas  0,94  p    0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean
yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan
kata lain variabel karakteristik perubahan GDP delta GDP bersifat homogen. 5.  HbA1c
Nilai  HbA1c  pada  kelompok  kontrol  rata-rata  adalah  sebesar  9,14  dengan standar  deviasi  sebesar  3,19  dan  pada  kelompok  perlakuan  rata-rata  adalah  sebesar
10,42 untuk kelompok perlakuan dengan standar deviasi sebesar 2,95. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -
1,02  dengan  probabilitas  0,32  p    0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata
umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik HbA1c bersifat homogen.
6.  BMI Nilai  BMI  rata-rata  untuk  kelompok  kontrol  mencapai  25,77dengan  standar
deviasi  4,52  dan  untuk  kelompok  perlakuan  rata-rata  sebesar  25,10  dengan  standar deviasi  sebesar  2,82.  Hasil  analisis  uji  beda  2  mean  sampel  independent
menggunakan  uji  t  mendapatkan  nilai  t  sebesar  0,43dengan  probabilitas  0,67p 0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  mean  yang  tidak  signifikan  pada  derajat
signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  rata-rata  umur  antar  kedua  kelompok perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
sampel  itu  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan  kata  lain  variabel karakteristik BMI bersifat homogen.
Berdasarkan  uji  homogenitas  tersebut  di  atas  nampak  bahwa  semua  variable karakteristik yang bersifat kuantitatif ternyata homogen.
Tabel  5.1.  Perbandingan  Variabel  Karakteristik  Umur,  GDP  pre,  GDP  post, delta GDP, HbA1c dan BMI Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan
Variabel Kontrol
Perlakuan Uji t Beda 2 Mean
Rata-rata Std Deviasi
Rata-rata Std Deviasi
Nilai t P value
Umur tahun 53,75
6,31 55,50
4,64 -0,77
0,45 GDP pre
199,17 109,19
234,33 74,76
-0,94 0,36
GDP post 157,50
59,59 194,50
72,00 -1,37
0,18 Delta GDP
41,67 62,03
39,83 46,76
0,08 0,94
HbA1c 9,14
3,19 10,42
2,95 -1,02
0,32 BMI
25,77 4,52
25,10 2,82
0,43 0,67
GDP mgdl; HbA1C ; BMI kgm
2
Variabel-variabel  karakteristik  yang  bersifat  kualitatif  dalam  penelitian  ini meliputi  jenis  kelamin,  lama  sakit,  olahraga,  insulin,  OAD,  hipertensi  dan
dislipidemia.  Hasil  uji  homogenitas  variabel  karakteristik  kualitatif  tersebut  adalah sebagai berikut:
1.  Jenis Kelamin Subyek  penelitian  laki-laki  pada  kelompok  kontrol  mencakup  41,7  persen
sedangkan  yang  berjenis  kelamin  perempuan  sebesar  58,3  persen.  Sedangkan  pada kelompok  perlakuan,  proporsi  obyek  dengan  jenis  kelamin  laki-laki  sebesar  33,3
commit to user
persen dan  yang perempuan adalah 66,7 persen.  Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan  menggunakan  uji  chi  kuadrat  mendapatkan  nilai
χ
2
sebesar  0,18  dengan probabilitas  0,67  p0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  proporsi  yang  tidak
signifikan  pada  derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  jenis kelamin  laki-laki  maupun  perempuan  antar  kedua  kelompok  sampel  itu  dapat
dianggap  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan  kata  lain  variabel karakteristik jenis kelamin bersifat homogen.
2.  Lama Sakit Variabel lama sakit dikelompokkan menjadi dua, yaitu: i 5
– 10 tahun, dan ii  10 tahun. Proporsi subyek penelitian yang lama sakitnya 5
– 10 tahun dan  10 tahun  pada  kelompok  kontrol  sama  besar  yaitu  masing-masing  50,00  persen.  Pada
kelompok  perlakuan,  proporsi  subyek  penelitian  yang  lama  sakitnya  5 –  10  tahun
mencapai 58,3 persen dan yang memiliki lama sakit  10 tahun adalah 41,72 persen. Hasil  analisis  uji  beda  dua  proporsi  dengan  menggunakan  uji  chi  kuadrat
mendapatkan  nilai χ
2
sebesar  0,17  dengan  probabilitas  0,68  p0,05.  Hasil  itu menunjukkan  uji  beda  2  proporsi  yang  tidak  signifikan  pada  derajat  signifikansi  5
persen, yang berarti bahwa proporsi lama sakit 5 – 10 tahun maupun  10 tahun antar
kedua  kelompok  sampel  itu  dapat  dianggap  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau dengan kata lain variabel karakteristik lama sakit bersifat homogen.
3.  Olahraga Variabel  olahraga  dalam  penelitian  ini  dikategorikan:  i  rutin  olahraga,  dan
ii tidak rutin olahraga.  Proporsi  subyek penelitian  yang menyatakan olahraga rutin perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
pada  kelompok  kontrol  meliputi  75,0  persen  sedangkan  proporsi  yang  tidak  berolah raga rutin sebesar 25,0 persen. Sedangkan pada kelompok perlakuan, proporsi subyek
penelitian yang menyatakan olahraga rutin adalah sebesar 91,7 persen dan yang tidak berolah raga rutin hanya 8,3 persen saja. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan
menggunakan uji chi  kuadrat  mendapatkan nilai χ
2
sebesar 1,20 dengan probabilitas 0,27 p0,05. Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada
derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  rutin  olahraga  dan  tidak rutin olahraga antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara
meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik olahraga bersifat homogen. 4.  Insulin
Variabel  insulin  dalam  penelitian  ini  dikategorikan  dua,  yaitu:  i  ya  diberi insulin,  dan  ii  tidak  tidak  diberi  insulin.  Proporsi  subyek  penelitian  yang
menyatakan  ya  diberi  insulin  pada  kelompok  kontrol  meliputi  33,3  persen sedangkan proporsi  yang tidak tidak diberi insulin sebesar 66,7 persen. Sedangkan
pada  kelompok  perlakuan,  proporsi  subyek  penelitian  yang  menyatakan  ya  diberi insulin  adalah  sebesar  33,3  persen  juga  dan  yang  tidak  tidak  diberi  insulin  juga
66,7 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan  nilai
χ
2
sebesar  0,00  dengan  probabilitas  1,00  p0,05.  Hasil  itu menunjukkan  uji  beda  2  proporsi  yang  tidak  signifikan  pada  derajat  signifikansi  5
persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  ya  atau  tidak  diberi  insulin  antar  kedua kelompok  sampel  itu  dapat  dianggap  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan
kata lain variabel karakteristik insulin bersifat homogen. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
5.  OAD Variabel  OAD  dalam  penelitian  ini  dikategorikan  dua,  yaitu:  i  ya,  dan  ii
tidak. Proporsi obyek penelitian yang menyatakan ya pada kelompok kontrol meliputi 91,7  persen  sedangkan  proporsi  yang  tidak  sebesar  8,3  persen.  Pada  kelompok
perlakuan, proporsi obyek penelitian yang menyatakan ya adalah sebesar 83,3 persen dan  yang  tidak  sebesar  16,7  persen.  Hasil  analisis  uji  beda  dua  proporsi  dengan
menggunakan uji chi  kuadrat  mendapatkan nilai χ
2
sebesar 0,38 dengan probabilitas 0,54 p0,05. Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada
derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  ya  atau  tidak  pada  OAD antar  kedua  kelompok  sampel  itu  dapat  dianggap  tidak  berbeda  secara  meyakinkan
atau dengan kata lain variabel karakteristik OAD bersifat homogen. 6.  Hipertensi
Variabel  hipertensi  dalam  penelitian  ini  dikategorikan  dua,  yaitu:  i  ya mengalami hipertensi, dan ii tidak tidak mengalami hipertensi. Proporsi subyek
penelitian  yang  menyatakan  ya  pada  kelompok  kontrol  meliputi  33,3  persen sedangkan  proporsi  yang  tidak  sebesar  66,7  persen.  Sedangkan  pada  kelompok
perlakuan,  proporsi  obyek  penelitian  yang  menyatakan  ya  adalah  sebesar  25,00 persen  dan  yang  tidak  sebesar  75,0  persen.  Hasil  analisis  uji  beda  dua  proporsi
dengan  menggunakan  uji  chi  kuadrat  mendapatkan  nilai χ
2
sebesar  0,20  dengan probabilitas  0,65  p0,05.  Hasil  itu  menunjukkan  uji  beda  2  proporsi  yang  tidak
signifikan  pada  derajat  signifikansi  5  persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  ya  atau tidak mengalami hipertensi antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak
commit to user
berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan  kata  lain  variabel  karakteristik  hipertensi bersifat homogen.
7.  Dislipidemia Variabel dislipidemia dalam penelitian ini dikategorikan tiga, yaitu: i ya, ii
tidak, dan iii tidak diketahui. Proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya pada kelompok  kontrol  meliputi  75,0  persen,  dan  yang  tidak  sebesar  16,7  persen,  serta
sisanya  sebesar  8,3  persen  termasuk  tidak  diketahui.  Adapun  pada  kelompok perlakuan, proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya adalah sebesar 58,3 persen
dan yang tidak sebesar 16,7 persen, serta sisanya sebesar 25,0 persen tidak diketahui. Hasil  analisis  uji  beda  dua  proporsi  dengan  menggunakan  uji  chi  kuadrat
mendapatkan  nilai χ
2
sebesar  1,25  dengan  probabilitas  0,54  p0,05.  Hasil  itu menunjukkan  uji  beda  2  proporsi  yang  tidak  signifikan  pada  derajat  signifikansi  5
persen,  yang  berarti  bahwa  proporsi  ya,  tidak,  dan  tidak  diketahui  antar  kedua kelompok  sampel  itu  dapat  dianggap  tidak  berbeda  secara  meyakinkan  atau  dengan
kata lain variabel karakteristik dislipidemia bersifat homogen. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel  5.2.  Perbandingan  Karakteristik  Jenis  Kelamin,  Lama  Sakit,  Olahraga, Insulin,  OAD,  Hipertensi  dan  Dislipidemia  pada  Kelompok  Kontrol  dan
Kelompok Perlakuan
Variabel Karakteristik Kontrol
Perlakuan Uji Chi Square
n n
Χ
2
P value
Jenis Kelamin Laki-laki
5 41,7
4 33,3
0,18 0,67
Perempuan 7
58,3 8
66,7 Lama Sakit
5 – 10 tahun
6 50,0
7 58,3
0,17 0,68
10 tahun 6
50,0 5
41,7 Olahraga
Rutin OR 9
75,0 11
91,7 1,20
0,17 Tdk Rutin OR
3 25,0
1 8,3
Insulin Ya
4 33,3
4 33,3
0,00 1,00
Tidak 8
67,7 8
67,7 OAD
YA 11
91,7 10
83,3 0,38
0,54 Tidak
1 8,3
2 16,7
Hipertensi Ya
4 33,3
3 25,0
0,20 0,65
Tidak 8
66,7 9
75,0
Dislipidemia Ya
9 75,0
7 58,3
1,25 0,54
Tidak 2
16,7 2
16,7 Tidak Diketahui
1 8,3
3 25,0
Berdasarkan  hasil  analisis  di  atas  maka  nampak  bahwa  semua  variabel karakteristik  yang  kualitas  bersifat  homogen.  Sehingga  secara  keseluruhan  variabel
karakteristik  demografis  maupun  klinis  dalam  penelitian  ini  bersifat  homogen, sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian variabel-variabel utama penelitian.
commit to user
B. Pengujian Variabel Utama