21 mengetahui kualitas media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada
materi himpunan dengan pendekatan kontekstual untuk siswa SMK kelas VII. Persamaan dengan penelitian adalah kesamaan penggunaan software
Adobe Flash untuk mengembangkan media pembelajaran. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode pengembangan media dan isi materi
media. Pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan R D dengan 5 tahapan, sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode
pengembangan Luther dengan 6 tahapan. 2.
Skripsi tahun 2014 oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Rizki Bayu Aji dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Adobe Flash CS6 dengan Pedekatan CTL Contextual Teaching And Learning
untuk Peserta Didik SMAMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Fluida Statis ”.
Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran layak digunakan dalam pembelajaran. Persamaan dengan penelitian ini adalah pemilihan software
untuk pengembangan media. Perbedaan dengan penelitian ini adalah ini adalah model pengembangan media. Pada penelitian ini menggunakan 4D,
sedangkan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Luther.
2.8. Kerangka Pikir
Menurut Zainal Arifin dan Adhi Setiawan 2012: 126, Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran
interaktif dapat diartikan sebagai kombinasi berbagai unsur media yang terdiri dari teks, gambar, video, animasi, dan suara yang disajikan secara interaktif dalam
media pembelajaran. Belum ada pengembangan media pembelajaran KKPI interaktif dengan
adobe flash untuk mata pelajaran KKPI selain media pembelajaran dengan papan tulis yang digunakan untuk proses pembelajaran dan belum ada pengembangan
22 media pembelajaran interaktif yang mempermudah siswa belajar dengan konteks
pembelajaran KKPI sekaligus sebagai sumber belajar siswa menjadi latar belakang untuk pembuatan media pembelajaran KKPI menggunakan adobe flash
dengan pendekatan CTL yang bertujuan membantu proses pembelajaran. Pengembangan
media pembelajaran
ini menggunakan metode yang
dikembangkan oleh Luther yang terdiri dari 6 tahapan yaitu Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing dan Distribution.
Proses concept meliputi penentuan tujuan media pembelajaran, penentuan konsep materi pembelajaran, dan penentuan konsep isi media
pembelajaran. Tahap design meliputi perancangan materi, pembuatan storyboard dan penyusunan alur pembelajaran yang berupa flowchart. Tahap material
collecting meliputi pengumpulan bahan yang diperlukan untuk media pembelajaran seperti materi pembelajaran, audio, dan gambar. Tahap assembly
meliputi pembuatan semua objek dan bahan multimedia. Setelah produk media pembelajaran selesai dibuat dilakukan tahap
testing yang terdiri dari 2 tahap yaitu uji coba alpha dan tahap uji coba beta. Tahap uji coba alpha dilakukan oleh ahli media dan ahli materi, jika dalam proses uji coba
masih terdapat saran untuk melakukan perubahan maka media akan direvisi, apabila dari hasil uji coba media tersebut memenuhi kriteria kelayakan maka akan
dilakukan uji coba beta yang dilakukan oleh siswa sebagai pengguna media pembelajaran. Tahap terakhir adalah distribusi, pada tahap ini media
pembelajaran di simpan di CD kemudian didistribusikan ke guru mata pelajaran KKPI di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan untuk dijadikan sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran. Kerangka pikir pada penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 1 .