tidak hanya diperlukan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, tetapi juga dalam mengalami berbagai kesenangan dengan kemudahan-kemudahannya.
Bahkan dalam kondisi serupa ini kesabaran justru jauh lebih sulit dilakukan. Dikisahkan sahabat nabi yang bernama Sahal, pernah berkata: “Sabar
terhadap kelapangan jauh lebih berat dari pada sabar terhadap cobaan”. Para sahabat lainnya,
–setelah segala kesenangan dan kecukupan mereka peroleh, – j
uga berujar: “Kami telah di uji dengan ujian kesulitan dan kami sabar. Tetapi ketika kami di uji dengan ujian kelapangan, ternyata kami tidak sabar”. Sabar
dalam hal ini dapat digolongkan menjadi beberapa bagian: a.
Sabar dalam memberi pertolongan dan shalat: Q.S. Al- Baqarah
2:45 b.
Allah beserta orang-orang yang sabar: Q.S. Al-Baqarah 2:153
c. Meniru kesabaran para Rasul: Q.S.al-Ahqa
f46:35 d.
Berdoa supaya sabar dalam perjalanan: Q.S. Al-Baqarah 2:250
e. Ujian kesabaran dan ganjaranya: Q.S. Al-Baqarah
2:155-157 f.
Berwasiat satu sama lain supaya sabar dalam menegakkan kebenaran: Q.S. al-Ashr103:1-3
2. Hikmat
Hikmat berarti ilmu pengetahuan yang sangat mendalam yang tidak saja mampu memahami kenyataan-kenyataan yang ada empiris, tetapi juga
memahani apa yang ada di balik kenyataan-kenyataan tersebut transendental. Dilain pihak hikmat dihubungkan dengan sikap dan tindakan yang dapat
menempatkan sesuatu secara proporsional, sehingga segalanya berjalan secara lancar, tertib dan berhasil serta tidak ada suatu pihak yang merasa dirugikan.
a. Hikmat itu sangat berharga: Q.S. Al-Baqarah
2:269 b.
Berdakwa dengan hikmat dan pengajaran yang baik:Q.S.An- Nahl16:125
c. Mengajarkan kitab dengan hikmat: Q.S. Al-Baqarah
2:151
3. Amal-Soleh
Dalam al- Qur’an kata “amal saleh” hampir selalu digandengkan dengan
kata “iman”: alladzina amanu orang-orang beriman – wa’ amilishalihati dan mereka yang mengerjakan amal saleh ini tampaknya mengisyaratkan bahwa
keimanan yang diniatkan dalam hati dan dinyatakan melalui lisan harus benar- benar diungkapkan dalam perbuatan nyata.
a. Menerima berita gembira: Q.S.al-Isra
’17:9 b.
Ampunan dan pahala yang cukup: Q.S.Al-Ma -idah 5:9
4. Lidah
Dimaksud “lidah” di sini adalah kemampuan manusia untuk berbicara, misalnya: menyampaikan informasi kepada orang lain, berdialog, memberi
jawaban atas pertanyaan dan pernyataan orang lain, serta kegiatan komunikasi lainya. Kemampuan komunikasi ini sangat penting dalam kehidupan manusia,
bahkan dapat dikatakan merupakan unsur penentu keberhasilan dan kegagalan hubungan antar manusia. Dengan demikian penting sekali untuk meningkatkan
kemampu an “lidah” ini. Lidah memiliki kemampuan atau manfaat di
aantaranya adalah: a.
Manusia berbicara terang: Q.S. Ar-Rahma n55:3-4
b.
Lidah untuk berbicara: Q.S. Al-Balad90:8-10
c. Diperlukan kelancaran berbicara: Q.S. Al-Tha
h a 20:25-28 d.
Kurang lancar berbicara dan memerlukan pembantu: Q.S. Asy- Syur’ara ’26:12-13
e. Jangan memperturutkan lidah mengatakan ini halal dan ini haram:
Q.S. An-Nahl 16:116 f.
Lain di lidah, lain di hati: Q.S.Al-Fath48:11
5. Ilmu Pengetahuan