38 dan 4 hambatan dari siswa lebih dominan karena disebabkan oleh kurangnya
media belajar. Muhamad Sakti Wibawa 2012 melakukan penelitian evaluasi proses belajar
mengajar mata pelajaran gambar teknik jurusan teknik fabrikasi logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 kualifikasi guru gambar teknik berada pada
kategori baik. 2 fasilitas dalam pembelajaran mata pelajaran gambar teknik berada dalam kategori cukup baik. 3 Partisipasi siswa dalam KBM mata
pelajaran gambar teknik pada kategori baik. dan 4 keefektifan dari KBM pelajaran gambar teknik untuk kelas TFl 1 berada pada kategori efektif, dan kelas
TFL 2 berada pada kategori kurang efektif.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran di sekolah merupakan suatu program yang telah direncanakan secara terencana dan sistematis guna mencapai tujuannya. Suatu kegiatan yang
dilaksanakan tidak semuanya akan berjalan sesuai dengan perencanaanya, dalam pelaksanaanya selalu ada jarak antara harapan yang diinginkan dengan
kenyataan yang terjadi. Pendidikan menengah kejuruan merupakan suatu pendidikan yang pembelajarannya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan tenaga
kerja di dunia usaha dan industri. Hasil dari pembelajaran tersebut harapanya dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang terampil dan siap kerja. Dalam
mewujudkan pembelajaran di sekolah menengah tersebut maka proses pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku. Salah
satu Standar Nasional Pendidikan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 adalah standar proses. Standar proses sesuai dengan Peraturan
pemerintah Nomor 41 tahun 2007 meliputi perencanaan proses pembelajaran,
39 pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran. Tahun ajaran 20132014 pembelajaran di kompetensi keahlian teknik
pemesinan SMK Negeri 2 Yogyakarta menerapkan sistem pembelajaran baru, yaitu sistem pembelajaran reguler dua pertemuan dalam satu minggu dalam
pembelajaran praktiknya. Sistem pembelajaran reguler ini menggantikan sistem yang sebelumnya telah lama digunakan yaitu sistem pembelajaran blok 10
minggu dalam satu semester. Dengan penerapan sistem yang baru ini pembelajaran di SMK Negeri 2 Yogyakarta khususnya pembelajaran praktik yang
dilaksanakan di BLPT Yogyakarta perlu dilakukan evaluasi. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas
pasal 57 ayat 1 yang menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi
pembelajaran praktik dengan menggunakan sistem pembelajaran reguler. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan
kekurangan dari pembelajaran ini. Kegiatan evaluasi yang dilakukan dilaksanakan dengan model evaluasi yang
sesuai, agar evaluasi berjalan dengan baik dan tepat. Dalam penelitian ini model evaluasi yang digunakan adalah model Tyler. Model ini digunakan karena sesuai
dengan pelaksanaan evaluasi yang ada di BLPT. Acuan dari evaluasi ini mengikuti standar proses yang telah ditetapkan yaitu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran praktik, penilaian pembelajaran. Kesimpulan ini akan berpengaruh pada pembelajaran praktik di
40 BLPT Yogyakarta nantinya. Harapanya hasil ini dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menentukan kebijakan penyelenggaraan program berikutnya. Sehingga akan terbentuk suatu sistem pembelajaran yang efektif dalam
pembelajaran praktik di BLPT.
D. Pertanyaan Penelitian