Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Guru

63 Revitalisasi Pendidikan Vokasi

IV. Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi

4.7 Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Guru

Penyelenggaraan pendidikan vokasi yang berkualitas harus mampu sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika kebutuhan tenaga kerja. Guru dan tenaga pendidik sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di sekolah memiliki tanggung jawab untuk mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang cepat dan tuntutan standar yang makin tinggi. Secara umum, kurangnya guru dan tenaga pendidik yang berkualitas, distribusi guru yang tidak merata di berbagai wilayah Indonesia, serta belum terpenuhinya kebutuhan guru produktif merupakan beberapa tantangan utama terkait guru di lembaga pendidikan vokasi saat ini. Jika ditelusuri lebih lanjut, permasalahan mutu guru di pendidikan vokasi juga terkait dengan beberapa hal. Pertama, masih terdapat guru yang belum memenuhi kualiikasi akademik seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru. Menurut kedua peraturan tersebut, kualiikasi akademik bagi guru adalah S1 atau D-IV. Akan tetapi, pada tahun 2015 sekitar 12 guru masih memiliki kualiikasi akademik dibawah S-1 D-IV. Proporsi ini lebih besar daripada guru SMA yang juga berkualiikasi akademik dibawah S-1D-IV 7. Kedua, masih banyak keraguan terhadap kompetensi guru di satuan lembaga pendidikan karena hasil uji kompetensi menunjukkan masih banyak guru yang belum mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Selain itu, guru tidak selalu memiliki kompetensi keahlian yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Ketiga, masih banyak guru yang tidak menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi TIK. Pembelajaran di lembaga pendidikan vokasi yang mengutamakan penguasaan kompetensi membutuhkan para pendidik yang memahami perkembangan usaha dan industri di luar sekolah. Oleh sebab itu, pengalaman para guru pendidikan vokasi untuk terjun langsung dalam kegiatan di industri menjadi sangat penting. Apalagi magang di DUDI merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk pemutakhiran kompetensi. Magang guru di perusahaan juga dapat menguatkan kerjasama pendidikan vokasi yang bersangkutan dengan DUDI untuk kegiatan Prakerin peserta didik. Kerjasama pendidikan vokasi dan DUDI dalam bentuk magang guru telah terintegrasikan dalam instrumen akreditasi pendidikan vokasi dalam Standar Pengelolaan. Akan tetapi, data tentang pengalaman industri guru pendidikan vokasi belum 64 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersedia secara sistematis. Data ini dibutuhkan untuk memetakan kebutuhan pembinaan guru agar lebih lebih mampu mentransfer informasi serta keterampilan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru di perusahaan- perusahaan. Secara umum, pendidikan kejuruan harus mengambil inisiatif untuk membuka peluang magang guru di perusahaan. Minat dari DUDI masih belum optimal untuk mengembangkan kegiatan magang guru pendidikan vokasi menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk perusahaan. Sekalipun ada kesadaran untuk menjadikan magang guru di perusahaan sebagai kegiatan yang terstruktur, manajemen sekolah tidak selalu mampu melaksanakannya. Kendala utama dalam pelaksanaan program magang tersebut adalah masih terbatasnya peluang magang di DUDI. Akibatnya, pelaksanaan program menjadi tidak berkala serta tergantung pada informasi dari DUDI atau inisiatif guru. Seperti yang telah dibahas pada bab guru dan tenaga pendidik, SMK masih banyak kekurangan Guru Produktif. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah melakukan perhitungan dan berikut proyeksi kebutuhan Guru Produktif SMK sampai 2020 Tabel 4.6. Tabel 4.6 Kebutuhan Guru Produktif SMK Direktorat Guru Pendidikan Menengah, 2016 No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 1 Jumlah Rombel 335.821 349.144 360.258 369.799 377.175 Pertumbuhan Rombel 15.222 13.324 11.114 9.541 7.376 2 Komposisi: SMA 50 35 35 30 30 SMK 50 65 65 70 70 3 Jumlah Rombel: SMA 167.910 122.201 126.090 110.940 113.152 SMK 167.910 226.944 234.168 258.859 264.022 4 Kebutuhan Guru Produktif 335.821 453.888 468.336 517.719 528.045 Yang ada 40.098 39.471 38.651 37.653 36.591 Pensiun 627 820 998 1.062 1.336 Kebutuhan 296.350 415.237 430.683 481.128 492.790 65 Revitalisasi Pendidikan Vokasi

IV. Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi