14
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.1 Sejarah Pendidikan Vokasi
Pada zaman kekuasaan VOC, yaitu pada tahun 1737, didirikanlah sekolah vokasi pertama, yaitu akademi pelayaran. Namun, sekolah tersebut ditutup
pada tahun 1755. Setelah dua abad lebih berkuasa, tepatnya pada tahun 1853, Belanda membuka kembali sekolah vokasi di Indonesia. Sekolah vokasi
tersebut bernama Ambachts School van Soerabaja atau Sekolah Pertukangan Surabaya, yang diperuntukkan bagi anak–anak Indonesia dan Belanda.
Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia harus kembali membangun pendidikan dari nol, karena pada masa itu segala sesuatu yang berbau Belanda
harus dihilangkan. Sekolah pertukangan pun kembali dibuka pada masa itu, yaitu sekolah teknik menengah STM di daerah Ciroyom, Bandung. Sekolah
yang dibuka pada zaman Jepang ini lamanya 3 tahun dan sempat mempunyai peserta didik sebanyak 360 orang. Namun, sekolah tersebut harus ditutup
setelah Indonesia meraih kemerdekaannya, tepatnya pada bulan Agustus tahun 1945. Para guru dan peserta didik terpencar, bergabung dengan
satuan–satuan perjuangan yang terbentuk secara spontan, seperti Tentara Pelajar Republik Indonesia TPRI, Badan Keamanan Rakyat BKR, dan Tentara
Keamanan Rakyat TKR.
Sejak penerapan Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita yang digulirkan pada tahun 1969 bentuk pendidikan vokasi mulai mengadopsi model
dari negara lain dan secara bertahap pendidikan vokasi mendapat tempat pada sistem pendidikan Indonesia. Tonggak pengembangan pendidikan
vokasi secara terpadu di Indonesia dimulai pada Repelita V, melalui penetapan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dilanjutkan dengan
ditetapkannya PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang memuat beberapa ketentuan dalam pengembangan pendidikan vokasi. Dalam
periode ini, melalui Kepmendikbud No. 4901992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan mulai dilaksanakan juga pengembangan unit produksi sebagai bagian
dari proses pembelajaran di SMK, kegiatan unit produksi ini meliputi kegiatan
BAB II
SEKILAS PENYELENGGARaan pendidikan vokasi
15
Revitalisasi Pendidikan Vokasi
II. Sekilas Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi