Penyelarasan Kurikulum Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi

47 Revitalisasi Pendidikan Vokasi

IV. Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi

dan organisasi ini peserta didik juga bisa menambah kapabilitas pada dunia wirausaha. Peserta didik pendidikan vokasi kadang-kadang menggunakan industri sebagai objek wisata-belajar dengan sekedar mengamati dan melihat- lihat dari kejauhan proses produksi di industri. Mereka juga kadang-kadang mendapatkan informasi dari pengelola industri tentang organisasi dan para pengelolanya. Pengalaman dari dunia industri ini bisa bermanfaat bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan profesional peserta didik. Diharapkan setelah lulus nanti, peserta didik bisa mengembangkan bakat dan potensinya, tidak hanya bergantung pada dunia kerja, tetapi juga mengembangkan potensi diri dalam mengembangkan potensi wilayah secara mandiri.

4.4 Penyelarasan Kurikulum

Saat ini pemerintah telah melakukan penyelarasan secara periodik dan melibatkan penggunaan lulusan. Penyelarasan adalah mempertemukan antara sisi pasokan supply dan sisi permintaan demand yang mencakup beberapa dimensi, yaitu kualitas, kompetensi, kuantitas, lokasi dan waktu. Penyelarasan juga mencakup pengembangan SMK 4 tahun yang memiliki nama kompetensi dan SKL yang berbeda dengan SMK 3 tahun. Gambar 4.1 menunjukkan penyelarasan bidang, program, dan kompetensi keahlian di SMK. No. Bidang Keahlian SMK 2008-2013 Bidang Keahlian 2016 PK KK SK 1. Teknologi dan Rekayasa Teknologi dan Rekayasa 13 58 419 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi Energi dan Pertambangan 3 6 42 3. Kesehatan TIK 2 6 44 4. Agribisnis dan Agroteknologi Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 49 5. Perikanan dan Kelautan Agribisnis dan Agroteknologi 6 20 215 6. Bisnis dan Manajemen Kemaritiman 4 10 74 7. Pariwisata Bisnis dan Manajemen 3 5 60 8. Seni Rupa dan Kriya Pariwisata 4 8 96 9. Seni Pertunjukan Seni dan Industri Kreatif 8 22 162 Jumlah 48 142 1161 Keterangan : PK: Program Keahlian KK: Kompetensi Keahlian SK: Sertiikat Keahlian Gambar 4.1 Penyelarasan Bidang, Program, dan Kompetensi Keahlian SMK 48 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Selain reorientasi program keahlian kejuruan di SMK agar lebih memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, ada beberapa strategi untuk memastikan agar kurikulum bisa lebih selaras sehingga peserta didik bisa mengembangkan kompetensinya, yaitu dual system. Dual system pada pendidikan vokasi merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Pada hakikatnya dual system merupakan suatu strategi yang mendekatkan peserta didik ke dunia kerja dan ini adalah strategi proaktif yang menuntut perubahan sikap dan pola pikir serta fungsi pelaku pendidikan di tingkat SMK, masyarakat, dan dunia usahaindustri dalam menyikapi perubahan dinamika tersebut. Bila pada pendidikan umum, program pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dievalusi secara sepihak dan lebih bertumpu kepada kepemimpinan kepala sekolah dan guru, maka pada program dual system pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi bersama secara terpadu antara sekolah dan institusi pasangannya. Oleh karena itu, fungsi operasional di lapangan dilaksanakan bersama antara kepala sekolah, guru, instruktur, dan manager terkait. Untuk itu, perlu diciptakan adanya keterpaduan peran dan fungsi guru serta instruktur sebagai pelaku pendidikan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan PSG di lapangan secara kondusif. Tujuan utama dual system adalah untuk menjamin keberlanjutan keterserapan tenaga kerja pada pasar kerja sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Secara umum struktur dual system meliputi beberapa aspek, berikut. a Kurikulum Kurikulum harus dirancang dengan berorientasi pada penggabungan antara instruction dan construction sehingga pendekatan utama dalam membentuk tahapan pembelajaran yang mengacu pada fase pembelajaran di sekolah ataupun praktik di industri dan berorientasi pada hasil proses pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, perlu mempertimbangkan orientasi kompetensi pada berbagai level sejalan dengan pendesainan proses pembelajaran. Gambar 4.2 menunjukkan hasil penyelarasan kurikulum SMK. 49 Revitalisasi Pendidikan Vokasi

IV. Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi Mata Pelajaran