Peranan Pendekatan Keterampilan Proses pada Pengajaran IPA

Prosiding Seminar Nasional Biologi ISSN Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang berpikirnya. Dengan keterampilan proses ini siswa dapat mempelajari IPA sesuai dengan keinginannya. Menurut Gagne Dahar, 1985 keterampilan proses IPA adalah kemampuan-kemampuan dasar tertentu yang dibutuhkan untuk menggunakan dan memahami sains. Setiap keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang khas, yang digunakan oleh semua ilmuwan, serta dapat diterapkan untuk memahami fenomena apapun juga. Harlen Radijanti, 2000 mendeskripsikan keterampilan proses sebagai kegiatan-kegiatan atau berbagai aktivitas siswa yang dilakukan dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan seluruh kegiatan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisah- pisah. Misalnya dalam kegiatan penyelidikan, mulai dari melakukan pengamatan, menafsirkan hasil pengamatan dan keterampilan-keterampilan selanjutnya . Secara keseluruhan masing-masing keterampilan proses yang terlibat menjadi bagian dari seluruh keterampilan dalam proses penyelidikan tersebut.

b. Peranan Pendekatan Keterampilan Proses pada Pengajaran IPA

Berbagai pendekatan dalam pembelajaran dianjurkan untuk digunakan dalam pengajaran IPA seperti pendekatan konsep, pendekatan keterampilan proses, pendekatan inkuiri, pendekatan lingkungan, pendekatan terpadu terutama untuk SD. Diantara pendekatan-pendekatan tersebut, pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pengajaran IPA yang sangat mendasar dan yang seharusnya digunakan oleh guru dalam setiap pengajaran IPA mulai dari tingkat sekolah dasar Radjijanti, 2000. Pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran sains merupakan suatu strategi pengajaran yang dapat melibatkan siswa untuk bertingkah laku seperti ilmuwan. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melatih dan mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap ilmiah pada diri peserta didik. Keterampilan-keterampilan itu sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah lingkungan secara rasional dan objektif yang mutlak diperlukan oleh peserta didik sebagai bekal dalam kehidupannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Alasan yang mendasari pendekatan keterampilan proses sebaiknya digunakan dalam pengajaran IPA adalah: 1 konsep IPA dapat dikembangkan dari proses, dan IPA sains dari waktu ke waktu terus berkembang sesuai dengan perkembangan kemajuan zaman; Prosiding Seminar Nasional Biologi ISSN Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang 2 konsep-konsep yang rumit dan abstrak lebih mudah dipahami siswa bila konsep disampaikan dengan pendekatan keterampilan proses dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi siswa. Selain itu pengembangan konsep IPA tidak boleh terlepas dari pengembangan aspek keterampilan dan sikap pada diri anak didik Semiawan, 1992; 3 teori perkembangan kognitif dari Piaget menyatakan bahwa kemampuan berpikir anak berkembang jika ia melakukan pengamatan secara langsung. Dengan mengamati secara langsung ia melihat hubungan-hubungan antara fakta-fakta atau gejala-gejala sehingga ia menemukan gagasan atau konsep yang menjadi miliknya. Selanjutnya Piaget menghendaki peserta didik menemukan dan memperoleh fakta-fakta melalui kegiatan pengamatan, pengukuran; pengklasifikasian, dan penarikan kesimpulan Radjijanti, 2000; 4 pengembangan keterampilan proses sains IPA dalam diri peserta didik adalah sangat tepat karena lebih memungkinkan peserta didik merasakan hakekat IPA, dan mereka terampil melakukan kegiatan sains Iskandar Hidayat, 1997 keterampilan proses penting bagi siswa karena keterampilan proses dapat mencerminkan bagaimana anak membentuk konsep secara alamiah dengan menghubungkan pengalaman-pengalaman yang relevan dengan kehidupan mereka, membantu pengembangan mental secara keseluruhan dalam belajar bagaimana belajar; membantu memahami konsep yang abstrak dan menangkap gagasan baru yang belum diketahui Sri Redjeki, dalam Radijanti, 2000. Pada tingkat sekolah dasar, secara eksplisit keterampilan proses IPA ditanamkan mulai dari kelas III setelah program pengajaran IPA diberikan secara terpisah, artinya tidak terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Khusus untuk anak SD Bundu 2006 menyarankan keterampilan proses yang dikembangkan adalah keterampilan observasi quantifikasi dan klasifikasi, penyusunan hipotesis, prediksieksperimen, interpretasiinferensi, dan komunikasi. Sedangkan menurut Radjijanti 2000 keterampilan proses yang ditanamkan di SD masih merupakan keterampilan proses dasar yang meliputi mengamati, melakukan percobaan, mengelompokkan, menafsirkan membuat inferensi, meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikan. Prosiding Seminar Nasional Biologi ISSN Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

C. METODOLOGI