Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
Semarang, 7 Februari
Spesies plankton dan spesies ikan indigenous dengan pola-pola komunitasnya umumnya mencerminkan status trofik air waduk Jeffries dan Mills, 1994; Kovács,
1992. Pengaruh eutrofikasi terhadap ekosistem perairan adalah penurunan keragaman spesies dan terjadinya perubahan spesies, peningkatan kelimpahan plankton dan spesies
ikan indigenous, peningkatan kekeruhan, peningkatan laju sedimentasi, dan perpendekan umur fungsi waduk Mason, 1991. Selain itu, tekanan terhadap spesies
ikan indigenous melalui usaha penangkapan tanpa disertai adanya restocking ataupun konservasi akan mengancam kelestarian spesies ikan indigenous tersebut.
Informasi tentang tingkat eutrofikasi status trofik berkaitan dengan keragaman spesies ikan indigenous yang pada waduk-waduk di Indonesia masih sangat sedikit.
. B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana status trofik Waduk PB. Soedirman berdasarkan variasi parameter kualitas air
2. Keragaman spesies ikan indigenous pada Waduk PB. Soedirman 3. Bagaimana variasi parameter kualitas air dalam kaitannya dengan keragaman
spesies ikan indigenous
C. Tujuan Penelitian :
mengetahui status trofik tingkat eutrofikasi Waduk PB. Soedirman berdasarkan variasi parameter kualitas air, keragaman spesies ikan indigenous, serta
kaitan variasi parameter kualitas air dengan keragaman spesies ikan indigenous sebagai acuan dalam upaya untuk konservasi dan budidaya.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Waduk PB Soedirman. Pengambilan sampel spesies ikan indigenous dilaksanakan di badan air waduk. Identifikasi jenis, penghitungan
keragaman spesies ikan indigenous, dan pengukuran parameter kimia air Tabel 1 dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Ekologi Fakultas Biologi
UNSOED. Beberapa parameter kualitas air diukur secara in situ pH, suhu air, Daya
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang
Semarang, 7 Februari
Hantar Listrik DHL, kandungan O
2
, CO
2
dan transparansi. Parameter yang lain diukur secara ex situ.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan untuk penentuan parameter fisika-kimia air yang ditentukan melalui sampel air dan penentuan parameter biologi melalui sampel spesies
ikan indigenous. Alat yang digunakan adalah alat-alat yang diperlukan di laboratorium dan di
lapang, yaitu jaring tebar, gill-net, plankton-net, jangka sorong, termometer, water sampler, pH meter, turbidimeter, spektrofotometer, gelas ukur, gelas piala, buret, pipet
ukur, inkubator, mikroskop, BOD, DO meter, oven, timbangan analitik, penangas, kertas tissue, dan kertas saring Whatman No. 41.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dan data sampel air dan spesies ikan indigenous secara selected sampling site. Sampel air dan spesies ikan
indigenous diambil masing-masing dari sembilan stasiun pengamatan sampel untuk setiap zona horisontal waduk, yaitu inlet, tengah, dan outlet. Pengambilan data
dilakukan sekali sebulan selama 3 bulan, pada bulan Agustus – Oktober 2009. Data yang dikumpulkan adalah data variabel fisika-kimia air dan data varabel keragaman dan
kelimpahan spesies ikan indigenous.
D. Pengumpulan Data