Dampak Keputihan Terhadap wanita Pencegahan Keputihan

kehijauan, berbau tidak enak dan berbusa, kecoklatan, biasanya disertai dengan gejala gatal dibagian labia mayora, dinding vagina kemerahan dan sembab kadang-kadang terbentuk abses kecil, strawberry appearance, nyeri saat kencing dan terkadang sakit pinggang. Trichomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah. Lain halnya menurut Owen 2005 meskipun biasanya juga ditularkan secara tidak langsung melalui handuk yang lembab, beberapa kasus pernah terjadi karena terinfeksi melalui air dari kolam renang. Waktu terjadinya infeksi yang paling umum adalah setelah menstruasi. 2. Adanya benda asing dan penyebab lain Infeksi ini timbul jika penyebab infeksi bakteri atau organisme lain masuk melalui prosedur medis, saperti haid, abortus yang disengaja, pemasangan IUD, saat melahirkan, infeksi pada saluran reproduksi bagian bawah yang terdorong sampai ke serviks atau sampai pada saluran reproduksi bagian atas Livoti, 2006.

2.2.3 Dampak Keputihan Terhadap wanita

Keputihan yang fisiologis tidak memberi dampak pada wanita karena tidak mengandung bibit penyakit namun keputihan yang memberi dampak pada wanita adalah keputihan yang berlebihan dan bersifat patologis karena telah terinfeksi oleh bakteri, jamur dan virus Livoti, 2006. Dengan adanya keputihan patologis ini wanita merasa tidak nyaman karena menunjukkan keluhan berbau tidak sedap, menimbulkan rasa gatal, warna keputihan berwarna kekuningan ataupun kuning kehijauan berbentuk kental dan Universitas Sumatera Utara vulva terasa seperti terbakar yang menunjukkan gejala dari suatu infeksi organ genitalia seperti vulvitis, vaginitis, servisitis dan penyakit radang panggul Pelvic Infiammantory Disease Manuaba, 1998.

2.2.4 Pencegahan Keputihan

Keputihan yang disebabkan oleh jamur lebih cepat berkembang di lingkungan yang hangat dan basah maka untuk menjaga kebersihan organ genitalia eksterna sebaiknya merawat dan menjaga kebersihan organ genitalia eksterna dengan benar. Menurut Kusmiran 2011 dan Sibagariang 2010 Untuk mencegah terjadinya keputihan dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Selalu menjaga kebersihan organ genitalia eksterna dengan menjaganya agar tetap bersih dan kering. 2. Mengganti celana dalam minimal dua kali dalam sehari 3. Menggunakan air mengalir yang bersih untuk mencuci organ genitalia. 4. Mencukur atau merapikan rambut kemaluan untuk mencegah bakteri berkembang biak. 5. menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun serta tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat. 6. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun untuk menyerap keringat. 7. Hindari penggunaan celana ketat. 8. Biasakan mengganti pembalut sesering mungkin minimal 4-5 kali dalam sehari saat menstruasi. Sebaiknya menghindari terlalu sering memakai pantyliner pembalut tipis disaat tidak menstruasi. Universitas Sumatera Utara 9. Membiasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang. 10. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. 11. Hindari penggunaan bedak talcum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi. 12. Hindari penggunaan barang –barang yang memudahkan penularan bakteri dan jamur seperti meminjam perlengkapan mandi dan sebagainya kepada orang lain. 13. Membersihkan bak mandi, gayung dan perlengkapan mandi secara teratur untuk mencegah perkembangbiakan bakteri dan jamur. 14. Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di WC umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya. Selain itu Livoti 2006 menjelaskan bahwa lebih baik menghindari penggunaan sabun atau cairan pembersih kewanitaan karena dapat mengganggu keseimbangan pH di vagina, tidak menggunakan sesuatu yang bisa mengiritasi vagina deodoran, spray dan lain-lain dan yang tak kalah penting adalah perhatikan kebersihan lingkungan seperti membersihkan bak mandi, ember,gayung, water torn, dan bibir kloset dengan antiseptik untuk menghindari menjamurnya kuman. Universitas Sumatera Utara

2.3 Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

3 18 125

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

1 6 125

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 15

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 1 21

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

1 1 4

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 44

Hubungan Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Mipa Uns

1 0 56