BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini memaparkan berkaitan dengan teori-teori diantaranya adalah kebersihan organ genitalia eksterna pada wanita, perawatan organ genitalia eksterna yang
baik dan benar dan keputihan.
2.1 Kebersihan Organ Genitalia Eksterna
Pada bagian ini akan dibahas tentang kebersihan organ genitalia eksterna dengan materi anatomi organ genitalia wanita dan perawatan organ genitalia eksterna yang baik
dan benar pada wanita.
2.2.1 Anatomi Genitalia Eksterna pada Wanita
Genitalia berarti alat kandungan. Genitalia eksterna dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat wanita dalam posisi litotomi. Menurut Mochtar 1998 dan
Manuaba 2010 ada beberapa bagian genitalia eksterna yaitu: a. Mons veneris ialah daerah yang menggunung di atas simfisis , yang akan ditumbuhi
rambut kemaluan pubes apabila wanita beranjak dewasa. b. Bibir besar kemaluan labia mayora berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk
lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
c. Bibir kecil kemaluan labia minora ialah bagian dalam dari bibr besar yang berwarna merah jambu.
d. Klentit klitoris identik dengan penis pada pria , kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan
yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena memiliki serabut saraf.
9
Universitas Sumatera Utara
e. Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi
perineum. f.
Vestibulum terletak di bawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri.
g. Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina. h. Selaput dara hymen merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya
berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata atau fimbra. i.
Lubang kemih orifisium uretra ekterna adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dari kanan didapati
lubang kelenjar skene. j.
Perineum terletak di antara vulva dan anus.
Gambar 2.1 Anatomi Organ Genitalia Ekterna
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Perawatan Organ Genitalia Eksterna yang Baik dan Benar
Secara umum, menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi kesehatan organ-organ seksual, termasuk organ genitalia eksterna. Karena
itu kita harus merawatnya, menurut Baradero 2007 dan Livoti 2006 perawatan kebersihan organ genitalia eksterna antara lain dengan cara :
1 Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah buang air kecil dan buang air besar. 2 Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva bibir vagina
secara hati-hati, menggunakan air bersih dan sabun yang lembut mild setiap habis buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi. Jika alergi dengan sabun yang
lembut sekalipun, bisa membasuhnya dengan air hangat. Ini dimaksudkan untuk membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
3 membasuh yang benar adalah dari arah depan vagina ke belakang anus, jangan terbalik, karena bakteri yang ada di sekitar anus akan terbawa masuk ke vagina.
4 Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari. 5 Hindari celana ketat karena dapat menyebabkan permukaan organ reproduksi mudah
berkeringat. Hindari menggunakan celana yang ketat pada lipat paha dan paha. 6 Sebaiknya kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun 100 karena
menyerap keringat dengan baik. 7 Menggunakan handuk atau waslap yang kering dan bersih untuk mengeringkan
vagina. 8 Dianjurkan untuk mencukur merapikan rambut kemaluan,jika tidak wilayah rahasia
kita berpotensi ditumbuhi jamur, bakteri maupun virus yang dapat menimbulkan gatal cara menjaga kebersihan saat menstruasi. Pada saat menstruasi, kebersihan wilayah
Universitas Sumatera Utara
kewanitaan kita harus lebih dijaga karena kuman masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi.
9 Mengganti pembalut sesering mungkin. Untuk menjaga kebersihan gantilah pembalut secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setelah buang air kecil dan mandi untuk
menghindari pertumbuhan bakteri. Setiap 4 atau 5 jam sekali pembalut usahakan diganti. Sebaiknya pilih pembalut yang lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak
mengandung bahan yang membuat alergi misalnya parfum atau gel dan dapat melekat dengan baik pada pakaian dalam
10 Meghindari penggunaan sabun atau cairan pembersih kewanitaan karena dapat mengganggu keseimbangan pH di vagina yang akan mematikan bakteri laktobasillus
bakteri baik dan bakteri pathogen bakteri merugikan akan tumbuh subur. 11 Tidak memakai sesuatu yang bisa mengiritasi organ genitalia eksterna seperti parfum,
sabun berparfum, daodoran dan spray
2.2 Keputihan