Tindakan Responden Tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna

stimulus kurang mendapat respon dari responden sehingga terbentuklah sikap yang kurang baik Notoatmodjo, 2005. Untuk memperoleh sikap yang baik tidak saja karena mempunyai pengetahuan, akan tetapi juga dipengaruhi salah satunya oleh pengalaman pribadi terlihat dari tabel bahwa sebagian besar 98.5 mahasiswi pernah mengalami keputihan, Sehingga mempengaruhi sikap mahasiswi tentang perawatan kebersihan organ genitalia eksterna.

5.3 Tindakan Responden Tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna

Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Dari hasil penelitian pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 137 responden mayoritas responden yang tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yang berjumlah 106 orang 77,4 dan yang melakukan kebersihan organ genitalia eksterna berjumlah 31 orang 22,6. Dari pernyataan responden, lebih dari setengah responden melakukan tindakan yang salah dalam melakukan perawatan kebersihan organ genitalia dua diantaranya yaitu : tidak mengeringkan organ genitalia luar dengan menggunakan tissue atau handuk kering setelah buang air kecil 82 orang 59,9 dan menggunakan waslap handuk yang sama dengan handuk yang dipakai untuk mandi pada saat mengelap organ genitalia ekterna sebanyak 79 orang 57,7. Ini berarti lebih dari setengahmya tidak melakukan perawatan kebersihan organ genitalia sesuai dengan mekanisme yang telah dianjurkan. Menurut Sabri dalam Nurmala, 2010 persepsi sebagai aktivitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikan kemampuan individu untuk mengenali lingkungan hidupnya pada saat bertindak. Terlihat dari hasil wawancara pada beberapa responden, responden tidak melakukan kebersihan organ genitalia dengan benar berpersepsi bahwa Universitas Sumatera Utara jarang mengeringkan organ genitalia menggunakan tissu atau handuk kering setelah buang air kecil dan langsung menggunakan celana setelahnya denagn alasan bahwa memang tidak menyiapkannya dan tidak terbiasa menggunakan tissue, tidak praktis dan memakan banyak waktu . Jika ada temannya yang membawa tissue kadang-kadang baru ia meminta. Responden yang menggunakan handuk yang dipakai untuk mandi sama dengan untuk mengeringkan organ genitalia eksterna setelah BABBAK beralasan lebih praktis karena hanya mengotori satu handuk, dan tidak ada handuk khusus mengelap organ genitalia eksterna. Jika hal ini terus dibiarkan maka bisa memicu terjadinya keputihan patologis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus yang berkembang biak yang ditularkan secara tidak langsung melalui handuk yang lembab Owen, 2005. Pada responden yang lain tentang pernyataan mengganti celana dalam saat menstruasi, responden menjelaskan bahwa hanya mengganti pembalut jika sudah penuh namun tidak mengganti celana dalam karena beralasan hanya tembus sedikit. Dan lebih suka menggunakan air yang ada di dalam bak mandi daripada menampung air yang mengalir dari keran dengan alasan lebih praktis dan tidak lama menampung air. Jika tindakan yang salah ini terus dibiarkan maka berbagai masalah pada organ reproduksi yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur seperti candidiasis, vaginitis, trichomoniasis penyebab keputihan dapat terjadi. Padahal tujuan dari tindakan kebersihan organ genitalia yang benar dapat mencegah terjadinya keputihan. Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tindakan perawatan kebersihan organ genitalia eksterna untuk mencegah terjadinya keputihan belum banyak dilakukan dengan benar terutama dari persepsi yang lebih memilih alasan praktis dan mudah Universitas Sumatera Utara daripada harus memelihara kebersihan organ genitalia eksterna dan belum melakukan dengan benar sesuai tata cara perawatan kebersihan organ genitalia eksterna untuk mencegah terjadinya keputihan sesuai mekanisme yang seharusnya Notoatmodjo, 2007. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak mahasiswi yang belum memiliki tindakan yang positif, sehingga diperlukan motivasi dalam meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan organ genitalia eksterna.

5.4 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Tindakan Kebersihan Organ

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

3 18 125

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kebersihan Organ Genitalia Ekstena di SMAN 90 Jakarta

1 6 125

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 15

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 1 21

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

1 1 4

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 44

Hubungan Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas Mipa Uns

1 0 56