5.2 Hubungan Sikap Responden dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia
Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 bahwa dari 72 mahasiswi yang bersikap baik yang melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 22 orang
30,6 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 50 orang 69,4, dari 43 mahasiswi yang bersikap cukup baik yang melakukan kebersihan organ genitalia
yaitu 9 orang 17,3 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 43 orang 82,7 dan dari 13 mahasiswi yang bersikap kurang baik yang melakukan
kebersihan organ genitalia yaitu 0 orang 0 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 13 orang 100. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p=
0,027 0,05. Secara statistik terbukti secara signifikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan kebersihan organ genitalia eksterna mahasiswi .
Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Rembang 2012 di SMA Negeri 9 Manado menunjukan bahwa responden dengan sikap yang baik dan memiliki tindakan
pencegahan yang baik berjumlah 43 53,8 responden, sedangkan sikap baik dan memiliki tindakan pencegahan tidak baik berjumlah 12 15,0 responden. Kemudian
responden dengan sikap tidak baik namum memiliki tindakan pencegahan baik berjumlah 2 2,5 responden, sedangkan yang memiliki sikap tidak baik dengan tindakan
pencegahan tidak baik berjumlah 23 28,8 responden. Dari hasil uji statistik nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan
tingkat kesalahan α 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan keputihan pada Pelajar Putri
SMA Negeri 9 Manado. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Noer 2007 dimana dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dan
Universitas Sumatera Utara
Sikap Remaja Puteri Tentang Keputihan Fluor Albus Dengan Upaya Pencegahannya Studi Pada Siswi Tunas Patria Unggaran Tahun 2007, mengungkapkan bahwa ada
hubungan sikap siswi dengan upaya pencegahan keputihan. Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
Handayani 2011 di Jakarta, dari 102 responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku baik adalah sebanyak 36 responden 70,9,
responden yang memiliki sikap baik dan memilki perilaku cukup adalah sebanyak 16 responden 41,0, dan responden yang memiliki sikap baik dan memiliki perilaku
kurang adalah sebanyak 6 responden 50,0 . Responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku baik adalah sebanyak 15 responden 29,4, responden yang
memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku cukup adalah sebanyak 23 responden 59,0. Responden yang memiliki sikap kurang dan memiliki perilaku kurang adalah
sebanyak 6 responden 50,0 . Hasil analisa statistik menggunakan chi-square test menunjukkan p value =0,017 0,05, hal ini berarti terdapat hubungan antara sikap
dengan perilaku remaja putri terhadap kebersihan organ genitalia eksterna. Menurut Lawrence Green dalam Notoadmodjo 2010 menyatakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, sikap belum merupakan suatu tindakanaaktifitas, akan tetapi sikap merupakan faktor presdiposisi untuk bertindak.
Sikap yang baik akan cenderung mendorong seseorang berperilaku baik juga, sebaliknya sikap yang kurang baik akan cenderung mendorong seseorang berperilaku kurang baik.
Teori ini mendukung hasil uji statistik yang di dapatkan pada penelitian ini p value dari hasil penelitian ini p=0,027. Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p value
Universitas Sumatera Utara
0,05 maka secara statistik terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan remaja putri terhadap kebersihan organ genitalia eksterna.
Berdasarkan teori Notoatmodjo 2010 terlihat tingkatan sikap mayoritas responden bersikap cukup bahkan cenderung kurang baik dan tidak melakukan
kebersihan organ genitalia disebabkan oleh kurangnya kemampuan mahasiswi merespon dalam melaksanakan tindakan kurang merespon kebersihan organ genitalia eksterna
yang tepat, Responden juga kurang memiliki kemampuan dalam menentukan sikap menghargai terhadap tindakan kebersihan organ genitalia eksterna sebagai upaya
pencegahan keputihan salah satu yang menjadi faktor predisposisinya adalah motivasi dari responden itu sendiri dan lingkungannya. Hal ini bisa terjadi, karena suatu sikap
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung salah satunya adalah motivasi Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN