Sedangkan misi Fakultas Kesehatan Masyarakat ada tiga butir, yaitu :
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan ilmu kesehatan masyarakat dalam bidang administrasi dan kebijakan kesehatan, kependudukan dan kesehatan
reproduksi, biostatistik dan informasi kesehatan, epidemiologi, gizi kesehatan masyarakat, keselamatan dan kesehatan kerja, kesehatan lingkungan serta pendidikan
kesehatan dan ilmu perilaku. 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian ilmiah untuk pengembangan ilmu,
teknologi dan pemecahan kesehatan masyarakat. 3. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
mendukung upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4.2 Gambaran Karakteristik Responden
Gambaran umum responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Mahasiswi Tentang
Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
Variabel f
Umur
≤ 20 tahun 82
59,9 21 - 35 tahun
54 39,4
35 tahun 1
0,7
Jumlah 137
100,0 Pendidikan
Umum SLTA 122
89,1 D3Akademi Keperawatan
4 2,9
D3Akademi Kebidanan 6
4,4 D3Akademi Gizi
1 0,7
D3 Kesehatan Lingkungan 2
1,5 D3 Rekam Medik
1 0,7
D3 FMIPA 1
0,7
Jumlah 137
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Lanjutan Variabel
f Status Perkawinan
Belum kawin 134
97,8 Kawin
3 2,2
Jumlah 137
100,0 Riwayat Keputihan
Sering 12
8,8 Kadang-Kadang
62 45,2
Jarang 61
44,5 Tidak Pernah
2 1,5
Jumlah 137
100,0
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 137 responden mayoritas berumur ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 82 orang 59,9, mayoritas responden pendidikan
terakhir berasal dari UmumSLTA sebanyak 122 orang 89,1 , mayoritas responden belum menikah sebanyak 134 orang 97,8 dan mayoritas responden kadang-kadang
mengalami keputihan sebanyak 62 orang 45,2.
4.3 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang berhubungan dengan kebersihan organ genitalia eksterna pada mahasisiwi di FKM USU
sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut.
4.3.1 Gambaran Pengetahuan Responden
Pengetahuan mahasiswi FKM USU dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan tentang pengetahuan di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mahasiswi Tentang Kebersihan
Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
No Pertanyaan
Benar Salah
f f
1.
Pengertian organ genitalia eksterna 56
40,9
81 59,1
2. Salah satu tujuan paling penting perawatan alat genitalia
eksterna
126 92,0
11 8,0
3. Bahan yang cocok untuk celana dalam
128 93,4
9 6,6
4.
Minimal mengganti celana dalam dalam sehari
68 49,6
69 50,4
5. Cara membasuh alat genitalia eksterna bagian luar yang
baik
120 87,6
17 12,4
6. Membersihkan alat genitalia bagian luar yang paling baik
100 73,0
37 27,0
7. Efek samping penggunaan produk pembersih wanita yang
terlalu lama 51
37,2
86 62,8
8.
Minimal mengganti pembalut dalm satu hari saat menstruasi
62 45,3
75 62,7
9.
Akibat dari salah membersihkan organ genitalia eksterna
100 73,0
37 27,0
10. Bahan yang paling baik yang digunakan mengeringkan alat
genitalia eksterna Setelah BAK atau BAB
111 81,0
27 19,0
11. Akibat jika PH vagina tidak seimbang
107 78,1
30 21,9
12
Saat yang tepat mencukur atau merapikan rambut-rambut disekitar alat genitalia
105 76,6
32 23,4
13.
Bakteri dan jamur penyebab keputihan yang terjadi karena kurang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna
eksterna
98 71,5
39 28,5
14. Salah satu ciri-ciri keputihan yang patologis
75 54,7
62 45,3
15.
Pemilihan pembalut yang baik
117 85,4
20 14,6
16. Tujuan membersihkan vagina dngan cara membasuh
bagian vulva bibir vagina secara hati-hati
77 56,2
60 43,8
17. Salah satu pencegahan keputihan
103 75,2
34 24,8
Tabel 4.2 memperlihatkan dari 17 pertanyaan pengetahuan, responden banyak menjawab benar 92 pada pertanyaan salah satu
tujuan paling penting perawatan alat genitalia eksterna
yang merupakan pengetahuan awal yang sebaiknya dimiliki seseorang dalam melakukan perawatan kebersihan organ genitalia eksterna sebagai pencegahan
keputihan.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai kebersihan organ genitalia eksterna dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Mahasiswi Tentang
Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
Tingkat Pengetahuan f
Baik 47
34,3 Cukup
70 51,1
Kurang 20
14,6
Total 137
100,0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat menunjukkan bahwa dari 137 responden mayoritas
memiliki pengetahuan cukup berjumlah 70 orang 51,1 dan minoritas memiliki pengetahuan yang kurang berjumlah 20 orang 14,6
4.3.2 Gambaran Sikap Responden
Sikap Mahasiswi FKM USU Tahun 2015 dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan tentang sikap di tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswi Tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015
di FKM USU
No Pernyataan
SS S
KS TS
f f
f
f 1.
Tidak akan menggunakan cairan sabun pembersih kewanitaan
secara berlebihan
76 55,5
48 35,0
11 8,0
2 1,5
2. harus mengganti doek minimal
4-5 kali dalam sehari pada saat seorang
wanita mengalami
menstruasi, 52
38,0 64
46,7 18
13,1 3
2,2
3. Harus membasuh alat kelamin
adalah dari arah depan ke belakang
70 51,1
46 33,6
18 13,1
3 2,2
4.
Harus menjaga kebersihan alat genitalia ketika menstruasi
84 61,3
52 38,0
1 0,7
5. Membersihkan alat kelamin
harus menggunakan air yang bersih yang mengalir
82 59,9
54 39,4
1 0,7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Lanjutan
No Pertanyaan
SS S
KS TS
f f
f f
6. Harus mencukur sebagian dari
rambut kemaluan
untuk menghindari kelembaban yang
berlebihan di daerah vagina 57
41,6
63 46,0
3 9,5
4 2,9
7.
Seharusnya menggunakan
celana dalam dari bahan katun 60
43,8 76
55,5 1
0,7
8. Jika mengganti pembalut yang
sudah penuh tetapi tidak tembus ke celana dalam, celana dalam
tidak perlu diganti. 8
5,8 19
13,9
77 56,2
33 24,1
9. Tidak
akan menggunakan
waslaphanduk yang
sama dengan handuk untuk mandi
42 30,7
74 54,0
18 13,1
3 2,2
10. Tidak akan menggunakan bedak
talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina.
61 44,5
54 39,4
17 12,4
5 3,6
11. Tidak harus mengelap dudukan
kloset di WC umum sebelum menggunakannya.
5 3,6
22 16,1
69 50,4
41 29,9
12. Tidak
akan menggunakan
celana yang ketat 19
13,9 56
40,9 52
38,0 10
7,3
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa sikap responden tentang kebersihan organ genitalia eksterna sebagai upaya pencegahan keputihan mayoritas menyatakan sangat
setuju pada pernyataan harus menjaga kebersihan alat genitalia ketika menstruasi berjumlah 84 orang 61,3.
Responden berdasarkan sikap tentang kebersihan organ genitalia eksterna dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Mahasiswi Tentang Kebersihan Organ
Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
Sikap f
Baik 72
52,5 Cukup baik
52 38,0
Kurang baik 13
9,5
Total 137
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 137 responden mayoritas mempunyai kepedulian sikap yang baik tentang kebersihan organ genitalia eksterna
sebanyak 72 orang 52,6 dan minoritas tidak peduli mempunyai sikap yang kurang tentang kebersihan organ genitalia eksterna sebanyak 13 orang 9,5.
4.3.3 Gambaran Tindakan Responden
Tindakan kebersihan organ genitalia eksterna dapat dilihat pada distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan tentang tindakan di tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Kebersihan
Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
No Pertanyaan
Melakukan Tidak
Melakukan
f f
1.
Mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air besar dan buang air kecil.
114 83,2
23 16,8
2. Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian
di antara vulva bibir vagina secara hati-hati.
111 81,0
26 19,0
3. Rutin menggunakan cairan pembersih kewanitaan
85 62,0
52 38,0
4. Membersihkan vagina dari depan vagina ke belakang
anus
84 61,3
53 38,7
5. Mengganti pembalut saat menstruasi sesering mungkin
4-5 kali sehari
83 60,6
54 39,4
6. Mengeringkan
organ genitalia
luar dengan
menggunakan tissue atau handuk kering setelah buang air kecil
55 40,1
82 59,9
7.
Memakai celana yang ketat 42
30,7
95 69,3
8. Menggunakan waslap handuk yang sama dengan
handuk yang dipakai untuk mandi pada saat mengelap organ genitalia ekterna
79 57,7
58 42,3
9.
Mencukur dan merapikan rambut kemaluan 68
49,6
69 50,4
10. Mengganti celana dalam underwear jika dalam
keadaan lembab
91 66,4
46 33,6
11. Mencuci organ genitalia eksterna anda dengan air
bersih yang mengalir
91 66,4
46 33,6
12. Dalam aktivitas sehari-hari anda menggunakan celana
dalam yang ketat. 44
32,1
93 67,9
13. Menggunakan pembalut tipis pantiliner setiap hari.
21 15,3
116 84,7
14.
Mengganti pembalut hanya pada saat tembus 54
39,4
83 60,6
15. Menggunakan celana dalam dari bahan kain katun
135 98,5
2 1,5
Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa tindakan responden tentang kebersihan organ genitalia eksterna sebagai upaya pencegahan keputihan mayoritas menyatakan melakukan
Universitas Sumatera Utara
tindakan menggunakan celana dalam dari bahan kain katun berjumlah 135 orang 98,5
dan minoritas menyatakan melakukan tindakan menggunakan pembalut tipis pantiliner setiap hari yang berjumlah 21 orang 15,3.
Distribusi responden berdasarkan tindakan kebersihan organ genitalia eksterna dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Kebersihan
Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
Tindakan f
Melakukan 31
22,6 Tidak melakukan
106 77,4
Total 137
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 137 responden mayoritas
responden tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yang berjumlah 106 orang 77,4 dan minoritas yang melakukan kebersihan organ genitalia eksterna
berjumlah 31 orang 22,6
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksud untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang mempunyai hasil p 0,05.
4.4.1. Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan
Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Tindakan Kebersihan
Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun 2015 di FKM USU
Pengetahuan Responden
Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan
Keputihan Melakukan Tidak Melakukan
f f Total
p f
Baik 17
36,2 30
63,8 47
100,0 0,010
Cukup 13
18,6 57
81,4 70
100,0 Kurang
1 5,0
19 95,0
20 100,0
Dari hasil analisis tabel 4.8 bahwa dari 47 mahasiswi yang berpengetahuan baik yang melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 17 orang 36,2 dan tidak
melakukan kebersihan organ genitalia eksterna sebanyak 30 orang 63,8, dari 70 mahasiswi yang berpengetahuan cukup yang melakukan kebersihan organ genitalia
eksterna yaitu 13 orang 18,6 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna sebanyak 57 orang 81,4 dan dari 20 mahasiswi yang berpengetahuan kurang yang
melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 1 orang 5,0 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna sebanyak 19 orang 95 Secara statistik terbukti
secara signifikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan kebersihan organ genitalia eksterna mahasiswi p=0,010.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Hubungan Sikap Responden Dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan
Tabel 4.9
Hubungan Sikap Responden dengan Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan Tahun
2015 di FKM USU
Sikap Responden
Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan
Keputihan Melakukan Tidak Melakukan
f f Total
p f
Baik 22
30,6 50
69,4 72
100,0 0,027
Cukup baik 9
17,3 43
82,7 52
100,0 Kurang baik
13 100,0
13 100,0
Dari hasil analisis tabel 4.9 bahwa dari 72 mahasiswi yang bersikap baik yang melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 22 orang 30,6 dan tidak
melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 50 orang 69,4, dari 43 mahasiswi yang bersikap cukup baik yang melakukan kebersihan organ genitalia yaitu 9
orang 17,3 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 43 orang 82,7 dan dari 13 mahasiswi yang bersikap kurang baik yang melakukan kebersihan
organ genitalia yaitu 0 orang 0 dan tidak melakukan kebersihan organ genitalia eksterna yaitu 13 orang 100. Secara statistik terbukti secara signifikan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan kebersihan organ genitalia eksterna mahasiswi p=0,027.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengetahuan Responden Tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna
Sebagai Upaya Pencegahan Keputihan
Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 137 mahasisiwi, pengetahuan tentang kebersihan organ genitalia eksterna sebagai upaya pencegahan
keputihan mayoritas berpengetahuan cukup berjumlah 70 orang 51,1, 47 orang 34,3 berpengetahuan baik dan 20 orang 14,6 berpengetahuan kurang.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ayuningtyas 2010 didapatkan bahwa sebagian besar siswi SMA Negeri 4 Semarang memiliki pengetahuan buruk dalam
hal menjaga kebersihan genitalia eksterna, yaitu sebanyak 53 responden 82,8, sedangkan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 11 responden 17,2.
Berdasarkan penelitian Handayani 2011 dari 102 responden sebanyak 57 orang 55,9 berpengetahuan cukup tentang kebersihan alat kelamin luar, 32 orang 31,4
berpengetahuan baik dan 13 orang 12,7 berpengetahuan kurang. Sebagian besar mahasiswi yang berpengetahuan cukup dan kurang adalah berasal
dari mahasiswi reguler yang berasal dari SMA. Masih banyak ditemukan mahsasiswi yang belum mempunyai pemahaman yang benar tentang cara merawat organ genitalia
eksterna dan efek yang ditimbulkan jika mengabaikan atau salah merawatnya. Hal ini dilihat dari mahasiswa sebagian besar 62,8 tidak mengetahui efek samping
penggunaan produk pembersih kewanitaan jika dipakai terlalu lama, hal lainnya adalah banyak yang tidak tahu berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari yaitu
sebanyak 62,7. Seperti yang diketahui bahwa di bangku SMA tidak ada pelajaran
51
Universitas Sumatera Utara