6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian - penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.
2.3.3 Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto 2006 bahwa pengukuran pengetahuan dapat diperoleh dari kuesioner atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuan tersebut diatas. Sedangkan kualitas
pengetahuan pada masing – masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan skoring
yaitu : a. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76
– 100 b. Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56
– 75 c. Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai
≤ 55 Machfoed, 2010
2.3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain yaitu : 1. Usia
Dengan bertambahnya usia maka tingkat pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang di dapat. Umur memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia
madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
Universitas Sumatera Utara
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. 2. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu. 3. Media Massa
Dengan masuknya teknologi akan tersedia pula bermacam – macam media massa.
Media massa tersebut merupakan alat saluran channel untuk menyampaikan sejumlah informasi sehingga mempermudah masyarakat menerima pesan. Dengan
demikian akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru Notoatmodjo, 2005.
4. Sosial Budaya Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia. Setiap generasi selalu
melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam budaya tersebut. Kebudayaan juga sebagai jalan arah di dalam
bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman yang sudah dimilikinya. Dengan demikian seseorang akan bertambah pula pengetahuannya
5. Pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
didalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
Universitas Sumatera Utara
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah
tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. 6. Lingkungan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
2.4 Sikap