Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah: Ruang Lingkup Penelitian Pengertian Literasi Informasi

5 mahasiswa dalam mencari atau menemukan informasi dalam bentuk elektonik non-tercetak. Tetapi untuk menelusuri nformasi tersebut tidak banyak mahasiswa yang mengetahui cara menemukan informasi yang tepa tdan benar yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Dilatar belakangi pemikiran tersebut, penulis berkeinginan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan dan ketepatan mahasiswa dalam menelusur informasi dengan menggunakan internet. Sehingga penulis memilih judul penelitian, “Evaluasi Literasi Informasi dengan Menggunakan Empowering 8 pada Pengguna Perpustakaan Universitas HKBP NOMMENSEN Medan”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakahliterasi informasi dengan menggunakan internet sebagai media penelusuran informasi oleh pengguna Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan dengan menggunakan model Empowering 8 E8.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi informasi dengan menggunakan internet sebagai media penelusuran informasi yang dilakukan oleh pengguna Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan dengan menggunakan Model Empowering 8 E8 Universitas Sumatera Utara 6

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah:

1. Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan, sebagai masukan untuk semakin meningkatkan literasi informasi mahasiswa. 2. Peneliti selanjutnya, agar dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian pada topik yang sama dengan aspek yang berbeda. 3. Peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang literasi informasi. 4. Untuk menambah khasanah dalam bidang ilmu perpustakaan khususnya pada bidang literasi informasi

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian pengguna tentang literasi informasi yang mencakup kemampuan dan ketepatan dalam mencari maupun mengakses informasi yang dibutuhkan dengan memanfaatkan internet sebagai media penelusurannya, dan menggunakan model literasi informasi Empowring 8 sebagai indikator penelitian. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Literasi Informasi

Definisi tentang literasi informasi sangat banyak dan terus berkembang sesuai kondisi waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rumusan yang sederhana literasi informasi adalah kemampuan mencari, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Hakekat dari literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur, menganalisis, dan memanfaatkan informasi Bundy, 2001. Literasi informasi sering disebut juga dengan keberaksaraan informasi atau kemelekan informasi. Dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, literasi informasi sering dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar informasi yang tersedia. Pengertian literasi informasi secara umum adalah kemelekan atau keberaksaraan informasi. Menurut kamus Bahasa Inggris pengertian literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan membaca dan information adalah informasi. Maka literasi informasi adalah kemelekan terhadap informasi. Walaupun istilah literasi informasi belum begitu familiar dan menjadi istilah yang asing di kalangan masyarakat. Seseorang dikatakan melek informasi berarti literat terhadap informasi. Walaupun saat ini literasi informasi biasanya selalu dikaitkan dengan penggunaan perpustakaan dan penggunaan teknologi informasi. Universitas Sumatera Utara 8 Pengertian literasi informasi menurut American Library Association ALA : “information literacy is a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effective needed information”. Artinya, literasi informasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya, mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi, dan menggunakan informasi seara efektif dan etis. Literasi informasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American Information Industry Association Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and Information Science NCLIS di Amerika Serikat. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan literasi informasi untuk menggambarkan teknik dan kemampuan yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Istilah literasi informasi selalu dikaitkan dengan computer literacy, library skills dan critical thinking yang merupakan sebagai pendukung terhadap perkembangan literasi informasi. Konsep literasi informasi sebenarnya telah diartikan dan dilakukan dalam berbagai cara sejak awal tahun tujuh puluhan. Semula istilah yang sering digunakan adalah seperti study skills, research skills, dan library skills dan cenderung digunakan dalam konteks kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, literasi Universitas Sumatera Utara 9 informasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan danatau pembelajaran. Sedangkan dalam lingkungan kerja sering digunakan istilah information competencies dan information proficiencies. Akan tetapi, apapun istilah yang digunakan, bahwa berbagai istilah tersebut tetap merujuk kepada kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif. Kalaupun istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan ini berbeda-beda, hal itu tergantung kepada lingkungannya. Sebagai contoh, sampai dengan tahun 1980-an istilah literasi informasi belum begitu dikenal di Indonesia, istilah yang dikenal adalah keterampilan perpustakaan library skill karena pada masa itu penggunaan sumberdaya informasi elektronik khususnya internet masih langka. Akan tetapi setelah akhir tahun 1990-an penggunaan sumberdaya informasi elektronik khususnya internet di perguruan tinggi sudah membudaya sehingga istilah literasi informasi semakin populer. Berdasarkan berbagai defenisi literasi informasi yang diuraikan di atas maka defenisi literasi informasi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencari, menemukan, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasikan informasi yang berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang akan memecahkan berbagai masalah. Literasi informasi juga didukung oleh peranan perpustakaan dalam memperkenalkan istilah literasi informasi dan memperoleh kemampuan literasi informasi tersebut. Penguasaan teknologi informasi juga akan sangat memudahkan seseorang memiliki literasi informasi. Oleh karena itu literasi informasi merupakan proses pembelajaran seumur hidup yang akan menjadi bekal seseorang dalam mencari informasi bukan hanya dalam pendidikan. Universitas Sumatera Utara 10 2.2. Manfaat dan Tujuan Literasi Informasi 2.2.1. Manfaat literasi informasi