Manfaat Kompetensi Literasi Informasi pada Pendidikan Tinggi

14

2.4. Manfaat Kompetensi Literasi Informasi pada Pendidikan Tinggi

Perkembangan Teknologi Infomasi dan KomunikasiTIKmembuat informasi begitu melimpah dan mudah untuk diakses serta dimanfaatkan. Kelimpahruahan, kecepatan serta kemudahan memperoleh informasi hanya akan diperoleh jika pencari informasi memiliki kompetensi dalam literasi informasi. Bahkan American Library Association ALA, 1989 telah mempertimbangkan bahwa literasi informasi merupakan hasil utama mahasiswa di pendidikan tinggi. Manfaat kompetensi literasi informasi dalam pendidikan tinggi menurut California State University yang dikutip oleh Hasugian 2009, 204 yaitu: 1. Menyediakan metode yang telah teruji untuk dapat memandu mahasiswa kepada berbagai sumber informasi yang terus berkembang. Sekarang ini individu berhadapan dengan informasi yang beragam dan berlimpah. Informasi tersedia melalui perpustakaan, sumber-sumber komunitas, organisasi khusus, media, dan internet. 2. Mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Lingkungan belajar yang proaktif mensyaratkan setiap mahasiswa memiliki kompetensi literasi informasi. Dengan keahlian informasi tersebut maka mahasiswa akan selalu dapat mengikuti perkembangan bidang ilmu yang dipelajarinya. 3. Menyediakan perangkat tambahan untuk memperkuat isi perkuliahan. Dengan kompetensi literasi informasi yang dimilikinya, maka mahasiswa dapat mencari bahan-bahan yang berhubungan dengan perkuliahan sehingga dapat menunjang perkuliahan tersebut. 4. Meningkatkan pembelajaran seumur hidup. Meningkatkan pembelajaran seumur hidup adalah misi utama dari institusi pendidikan tinggi dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki kemampuan intelektual dalam berpikir secara kritis yang ditunjang dengan kompetensi informasi yang dimilikinya maka individu dapat melakukan pembelajaran seumur hidup secara mandiri. Candy Candy, Crebert, dan O’Leary 1994 mengatakan “Access to, and critical use of information and of information technology is absolutely vital to lifelong learning, and accordingly no graduate —can be judged educated unless he or she is information literate”. Universitas Sumatera Utara 15 Dari pernyataan tersebut Candy, Crebert, dan O’Leary mengungkapkan bahwa seseorang tidak dapat dinyatakan lulus, bilamana ia belum menyandang status sebagai information literate person. Maksudnya, untuk melakukan hal yang demikian, lembaga pendidikan tinggi harus menetapkan literasi informasi sebagai sebuah standar kompetensi sebagai syarat yang wajib dimiliki oleh setiap peserta didik sebelum meninggalkan universitas Iman 2013, 82. Dari beberapa pernyataan yang dikembangkan mengenai literasi informasi dan dunia pendidikan tinggi, diketahui bahwa kompetensi literasi informasi memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan tinggi, hal ini sesuai dengan Kasowitz-Scheer Kasowitz-Scheer dan Pasqualoni 2002 yang secara garis besar menyatakan bahwa terdapat sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat, diantaranya State University of New York, University of Oregon, Montana State University, dan University of Maryland University College UMUC yang mempunyai kelas literasi informasi pada tahun pertama perkuliahan, dengan maksud memperkenalkan langkah-langkah dalam proses penelitian dan strategi untuk mencari berbagai sumber daya elektronik secara efektif. Kelas ini juga memberikan kesempatan untuk berlatih mengevaluasi dan mengutip hasil penelitian.

2.5. Standar Literasi Informasi bagi Pendidikan Tinggi