1. Kredit yang diberikan
2. Penempatan dana pada bank lain
3. Surat –surat berharga
4. Penyertaan modal
b. Pananaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif
Alokasi dana dalam aktiva tidak produktif atau nonearning assets adalah penanaman dana bank ke dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank.
komponen dana dalam bentuk aktiva tidak produktif ini terdiri atas : 1.
Alat-alat likuid Alat likuid atau cash asset adalah aktiva yang dapat dipergunakan setiap
saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. 2.
Aktiva tetap dan inventaris Aktiva tetap yang dimiliki bank dapat berbentuk tanah, gedung kantor baik
kantor pusat maupun cabang-cabang, peralatan kantor seperti computer, faksimile, ATM, peralatan promosi dan lain-lain.
2.2.5 Risiko-Risiko Usaha Bank Umum
Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima. Pendapatan dalam hal ini
adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi dan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan. Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank adalah :
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko pinjaman tidak kembali sesuai dengan kontrak, seperti penundaan, pengurangan pembayaran suku bunga dan pinjaman pokoknya,
atau tidak membayar pinjamannya sama sekali. Risiko kredit muncul karena adanya pilihan yang merugikan dan bahaya moral dari peminjam. Peminjam
dengan risiko tinggilah yang paling mau meminjam karena mengharapkan pengembalian yang tinggi dan untuk mendapatkannya mereka melakukan pilihan
yang merugikan. Setelah memperoleh pinjaman, masalah bahaya moral muncul karena peminjam memiliki insentif untuk menginvestasikan dana pinjamannya ke
investasi yang menurutnya memberikan pengembalian yang tinggi. Dan risiko yang tinggi membuat dana yang dipinjam mengalami risiko default. Untuk
menghindari risiko kredit, bank perlu menerapkan prinsip-prinsip pemberian hutang.
b. Risiko Suku Bunga
Perubahan suku bunga dapat mengakibatkan perubahan keuntungan bank. Hal itu disebabkan karena adanya ketidakcocokan anatara suku bunga asset dan
suku bunga kewajiban. Kewajiban bank yang berupa instrumen jangka pendek, lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga dibandingkan asset bank yang
merupakan instrument jangka panjang. Akibatnya, kenaikan suku bunga yang meningkatkan pembayaran atas kewajiban lebih besar dibandingkan kenaikan
penerimaan asset sehingga menurunkan keuntungan bank dan sebaliknya bila suku bunga turun. Selain penurunan keuntungan bank, pada suku bunga yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tinggi, bank menghadapi peminjam dengan bahaya moral yang tinggi pula sehingga membuat asset bank semakin berisiko.Untuk menghindarinya bank
menerapkan penjatahan kredit. c.
Risiko Likuiditas Risiko kekurangan likuiditas terjadi karena adanya rush penarikan dana
secara serentak yang dapat mengakibatkan kebangkrutan bank. Hal itu dapat disebabkan oleh kesalahan dalam manajemen likuiditas. Misalnya karena
cadangan lebihnya terlalu rendah, atau disebabkan oleh kesalahan dalam manajemen asset yaitu melakukan investasi yang beresiko tinggi untuk
mendapatkan pengembalian yang tinggi serta kesalahan dalam manajemen modal, yaitu modal yang dimiliki bank terlalu rendah karena lebih mementingkan
keuntungan pemilik bank. d.
Risiko Manajemen Bank menghadapi risiko bila manajer melakukan bahaya moral. Dengan
fasilitas yang diimiliki, manajer bank memiliki insentif untuk melakukan aktivitas yang berisiko tinggi untuk memperoleh pengembalian tinggi, seperti trading
aktivitas derivatif dan trading valuta asing. Jika strateginya benar, maka bank dan manajernya memperoleh keuntungan yang besar. Namun bila salah, maka bank
harus menanggungnya. Situasi tersebut akan membuat manajer memperbesar taruhannya untuk meningkatkan keuntungannya menutupi kerugian, yang
akhirnya akan lebih meningkatkan risiko yang dihadapi bank. Aktivitas itu dapat membuat bank yang sehat menjadi bangkrut dalam waktu yang singkat.
Hal itu dapat diatasi dengan melakukan pengendalian internal internal control- bahwa orang yang melakukan trading harus berbeda dengan orang yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
melakukan administrasi bookkeeping- dan memberi batasan jumlah dana untuk transaksi trading untuk membatasi risiko serta melakukan prosedur pengukuran
risiko dengan teliti.
2.2.6 Neraca Bank Umum