Februari 138
771 131
8.324 Februari
128 9.887
121 12.914
Maret 138
7.803 131
8.368 Maret
128 9.914
121 12.933
April 136
7.791 131
8.391 April
128 10.072
122 12.944
Mei 136
7.843 130
8.523 Mei
128 10.060
123 12.958
Juni 136
7.848 130
8.679 Juni
127 10.203
123 12.972
Juli 136
7.873 130
8.847 Juli
127 10.290
122 13.246
Agustus 136
7.927 130
8.954 Agustus
127 10.440
122 13.318
September 136
8.020 130
9.036 September
126 10.556
122 13.379
Oktober 136
8.088 130
9.089 Oktober
126 10.626
122 13.456
November 136
7.931 130
9.092 November
126 10.729
122 13.633
Desember 135
7.939 130
9.110 Desember
124 10.868
122 13.837
2005 Januari
133 7.993
2007 130
9.153
2009 Januari
123 12.010
2011 121
13.970 Februari
132 8.026
130 9.199
Februari 123
12.035 121
13.993 Maret
132 8.073
130 9.240
Maret 123
12.047 121
14.069 April
132 8.077
130 9.265
April 122
12.201 121
14.140 Mei
132 8.088
130 9.303
Mei 122
12.500 121
14.259 Juni
132 8.043
130 9.375
Juni 122
12.556 121
14.321 Juli
131 8.132
130 9.492
Juli 122
12.571 120
14.347 Agustus
131 8.069
130 9.571
Agustus 122
12.616 120
14.394 September
131 8.087
130 9.619
September 121
12.652 Oktober
131 8.184
130 9.660
Oktober 121
12.763 November
131 8.191
130 9.697
November 121
12.795 Desember
131 8.236
130 9.680
Desember 121
12.837
Sumber : Bank Indonesia
Dapat dilihat bahwa jumlah bank umum adalah 129 dengan jumlah kantor 9.726 pada Januari 2004 dan walaupun jumlah bank umum menurun menjadi 120
pada Agustus 2011 tetapi jumlah kantor meningkat menjadi 14.394. Hal menunjukkan bahwa penambahan jumlah kantor bank karena bertambahnya
jumlah nasabah bank umum di Indonesia.
4.1.2 Perkembangan ROA Bank Umum
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Menurut Richard dalam Kusumaningrum 2011 “ROA yang selalu meningkat, sangat bermanfaat bagi kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi ROA maka semakin efisien bank tersebut dan profitabilitas yang didapatpun semakin tinggi”. Profitabilitas tidak hanya penting bagi pengelola
bank, tapi juga bagi stakeholders lainnya. Bagi perusahaan, tentu profitabilitas berkaitan langsung dengan tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Bagi
masyarakat, khusunya deposan, tidak akan merasa was-was menyimpan uangnya di bank, karena bank yang memiliki profitabilitas dapat dikatakan mempunyai
modal yang cukup dan jauh dari kebangkrutan. Dengan kata lain, profitabilitas dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Bagi pemerintah, bank yang
memiliki profitabilitas yang tinggi, maka bank tersebut tergolong bank sehat. Semakin banyak bank yang sehat, maka akan memperlancar lalu lintas ekonomi
dan dapat menopang perekonomian suatu negara. Perkembangan ROA bank umum di Indonesia dapat dilihat dari tabel 4.4.
Tabel 4.4 ROA Bank Umum Dalam
TAHUN BULAN
ROA TAHUN
ROA TAHUN
ROA
2004 Januari
2,59 2006
1,27 2008
3,16 Februari
2,35 2,44
2,93 Maret
2,71 2,57
2,72 April
2,83 2,64
2,56 Mei
2,57 2,57
2,62 Juni
2,67 2,54
2,53
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Juli 2,71
2,52 2,68
Agustus 2,8
2,53 2,71
September 2,96
2,62 2,64
Oktober 2,91
2,58 2,68
November 3,03
2,62 2,6
Desember 3,46
2,64 2,33
2005 Januari
3,42
2007 3,34
2009 2,69
Februari 3,35
3,03 2,6
Maret 3,41
2,96 2,76
April 3,52
2,92 2,71
Mei 3,33
2,98 2,7
Juni 2,2
2,93 2,7
Juli 2,25
2,89 2,69
Agustus 2,18
2,87 2,67
September 1,97
2,84 2,63
Oktober 2,01
2,83 2,65
November 2,15
2,78 2,61
Desember 2,55
2,78 2,6
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa nilai ROA bank umum naik turun setiap bulannya. Nilai ROA terendah adalah 1,27 pada Januari 2006 dan
ROA tertinggi adalah 3,52 pada April 2005. Nilai ROA yang selalu bernilai positif menunjukkan bahwa bank umum di Indonesia mampu menghasilkan laba
dari total asset yang dimiliki 4.1.3
Perkembangan CAR Bank Umum
Besarnya modal suatu bank, akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Semakin besar modal suatu bank, maka
masyarakat akan berasumsi bahwa bank tersebut dapat menutup risiko yang mungkin terjadi. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Di samping itu, bank yang memiliki CAR yang tinggi dapat dikatakan bahwa bank tersebut mempunyai cukup modal untuk
mengembangkan usahanya sehingga berpotensi mendapatkan laba yang lebih tinggi. Perkembangan CAR bank umum di Indonesia dapat dilihat dari tabel 4.5.
Tabel 4.5 CAR Bank Umum Dalam
TAHUN BULAN
CAR TAHUN
CAR TAHUN
CAR
2004 Januari
23,79 2006
21,66 2008
21,6 Februari
23,32 21,28
21 Maret
23,49 21,84
20,52 April
22,46 21,53
19,39 Mei
21,68 20,8
18,26
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Juni 21,08
20,47 17,58
Juli 20,7
20,71 17,44
Agustus 20,72
20,83 17,1
September 20,78
21,01 17,26
Oktober 20,44
20,82 16,7
November 19,77
20,99 16,77
Desember 19,42
21,27 16,76
2005 Januari
22,35
2007 23
2009 15,7
Februari 22,09
23,02 15,62
Maret 21,75
22,11 15,53
April 21,21
22,05 14,85
Mei 20,03
21,89 14,57
Juni 19,51
21,15 14,21
Juli 18,45
20,85 13,81
Agustus 18,94
20,57 13,51
September 19,43
21,27 13,27
Oktober 19,44
20,11 13,11
November 19,69
20,33 12,77
Desember 19,3
19,3 13,81
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa nilai CAR bank umum naik turun setiap bulannya. Nilai CAR terendah adalah 12,77 pada November 2009
dan CAR tertinggi 23,79 pada Januari 2004. Walaupun nilai CAR bank umum selalu naik turun, tetapi nilai CAR tidak pernah dibawah 12 sebagaimana yang
ditetapkan bahwa nilai CAR minimal 12. 4.1.4 Perkembangan KAP Bank Umum
Kualitas Aktiva Produktif KAP merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva
produktif. Dimana aktiva produktif yang diklasifikasikan merupakan aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penghasilan atau menimbulkan kerugian sedangkan aktiva produktif merupakan penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valas dalam bentuk kredit, surat
berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Semakin tinggi nilai aktiva
produktif yang diklasifikasikan maka nilai KAP akan semakin tinggi. Perkembangan KAP bank umum di Indonesia dapat dilihat dari tabel 4.6.
Tabel 4.6 KAP Bank Umum Dalam
TAHUN BULAN
KAP TAHUN
KAP TAHUN
KAP
2004 Januari
3,54 2006
4,86 2008
3,05 Februari
3,63 4,96
3,06 Maret
3,6 4,97
2,84
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
April 3,7
4,95 2,96
Mei 3,59
4,97 2,92
Juni 3,52
4,93 2,73
Juli 3,56
5 2,74
Agustus 3,55
5 2,81
September 3,49
4,68 2,66
Oktober 3,48
4,68 2,62
November 3,52
4,48 2,92
Desember 3,05
3,91 2,95
2005 Januari
3,06
2007 3,96
2009 3,26
Februari 3,16
4,07 3,29
Maret 3,13
3,95 3,33
April 3,14
3,97 3,3
Mei 3,83
3,89 3,33
Juni 4,19
3,86 3,23
Juli 4,47
3,8 3,28
Agustus 4,78
3,78 3,28
September 4,9
3,46 3,28
Oktober 4,82
3,41 3,22
November 4,83
3,3 3,22
Desember 4,7
3,03 2,83
Sumber : Bank Indonesia
Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa nilai KAP bank umum naik turun setiap bulannya. Nilai KAP terendah adalah 2,62 pada Oktober 2008 dan
KAP tertinggi 5 pada Juli dan Agustus 2006. Tingginya nilai KAP juga didukung karena tingginya nilai NPL. Hal ini terlihat niali KAP tertinggi sebesar
5 pada bulan Juli 2006 diikuti dengan nilai NPL tertinggi sebesar 8,42 pada Juli 2006.
4.1.5 Perkembangan NPL Bank Umum