2.2 Metode Blaney – Gridle PET = K.p 0,4572.t + 8,128 mmbulan 2.3 Metode Hargreves Ev = 17,4 .D. Tc 1,0 – Hn

PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS 51 dari 170 PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM dan pompa yang akan digunakan, sehingga pompa dapat diturunkan ke dalam pipa jambang secara mudah. b Pipa butablank pipe casing Pipa buta ditempatkan di bagian bawah pipa jambang. Diameter pipa buta direncanakan sama besar dengan diameter pipa saringan screen dan panjang untuk tiap-tiap ruas dapat ditentukan seusai dengan ketebalan lapisan non akuifer yang dapat dilihat pada data litologi dan hasil logging. c Pipa saringanscreen Pipa saringan berfungsi sebgai lubang pemasukan inlet aliran air tanah dari lapisan akuifer kedalam bangunan pengambilan sumur dalam. Pipa saringan ditempatkan pada posisi lapisan akuifer yang ada dan penempatannya berselingan dengan pipa buta. Panjang pipa saringan untuk tiap-tiap ruas ditentukan berdasarkan data ketebalan akuifer potensial yang akan dimanfaatkan, sedangkan diameternya ditentukan berdasarkan besarnya koefisien permeabilitas akuifer atau debit serahan akuifer. d Pipa observasipiezometre pipe Pipa observasi diletakkan di luar pipa jambang yang berfungsi sebagai tempat piezometer yaitu alat untuk memonitor kedalaman air pada saat pemompaan. Diameter minimal pipa observasi adalah 20 mm 34” .

g. Penentuan Struktur Sumur

1 Sumur Dangkal Struktur bangunan pengambilan air tanah dangkal yang umum digunakan adalah konstruksi beton bertulang yang berbentuk lingkaran ring. Ring beton dibuat dengan panjang 0,5-1 meter untuk tiap-tiap ruas dengan ketebalan ring antara 10-15, hal ini tergantung dari diameter ring beton yang akan digunakan. Ring beton pada ruas bagian bawah dibuat dengan melubangi perforate pada dinding-dindingnya dan pada bagian ujung tiap- tiap ring dibuat berbentuk male dan female, sehingga antara satu ring beton dengan lainnya dapat disusun secara mengikat. PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS 52 dari 170 PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 2 Sumur Dalam a Pipa Jambang Bahan untuk pipa jambang adalah pipa baja atau bahan lain seperti PVC, fiberglass dan GIP atau yang sejenis dengan spesifikasi mampu untuk menahan tekanan dari dinding tanahbatuan. Pipa jambang dibuat muncul minimal 50 meter di atas lantai beton pengaman. b Pipa Saringan. Tipe pipa saringan atau screen adalah wire wound continuous slot on rod base yaitu berbentuk kawat yang melingkar pada penyangga rod base dengan jarak antar kawat yang sama. Pipa saringan mempunyai syarat teknis sebagai berikut: - open area atau bukaan 20-40 , tergantung jenis material pada akuifer. - Jumlah rod base 20-36 buah kawat penyangga. - Tebal kawat yang umum dipakai berkisar antara 2-2,5 mm. Pipa saringan dapat juga dibuat dari jenis PVC, fiberglass atau GIP yang dibuat oleh pabrik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. c Pipa Buta Bahan untuk pipa buta adalah pipa baja atau bahan lain seperti PVC, fiberglass GIP atau yang sejenis dengan spesifikasi mampu untuk menahan tekanan dari dinding tanahbatuan.

h. Sungai Bawah Tanah Underground River

Umumnya sungai bawah tanah dijumpai pada daerah topografi karst. Secara fisik aliran sungai bawah tanah termasuk aliran air tanah melalui akuifer beberapa ronggacelah, sebagai akibat pelarutan batu gamping koral, sehingga lama kelamaan terbentuk suatu alursungai yang berfungsi sebagai pengering lingkungan sekitarnya. 1 Suplesi Sungai Bawah Tanah a Pada saat tidak ada hujan musim kemarau, sungai bawah tanah mengalirkan air yang berasal dari tetesan dan rembesan- rembesan air tanah yang terdapat disekitarnya. Stalaktit- stalaktit yang banyak dijumpai pada atap gua-gua batu gamping, merupakan bukti dari tetesan-tetesan tersebut.