2 Time Draw Down Test 3 Recovery Test

PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS 48 dari 170 PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM - Kondisi hidrologihidrogeologi. Penentuan Tipe Bangunan Pengambilan Air Tanah Penentuan tipe bangunan pengambilan air tanah, didasarkan pada beberapa faktor antara lain: - Faktor geologi dan hidrogeologi daerah yang berhubungan dengan pola akuifer dan potensi air tanahnya. - Faktor kemudahan dalam pelaksanaannya. - Faktor kuantitasjumlah air yang diinginkan, termasuk kualitasnya.

c. Menurut kedalamannya, bangunan pengambilan air tanah dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1 Sumur Dangkal Bangunan sumur dangkal dibuat untuk mendapatkan air tanah bebasair tanah dangkal pada zona akuifer bebas yang jenuh dengan air tanah tidak terganggu dengan musim. Kedalaman sumur dangkal untuk tiap-tiap daerah tidak sama hal ini tergantung dari kondisi muka air tanah bebas. Kedalaman sumur dapat ditentukan setelah dilakukan pengganlian, pada saat penggalian sudah ditemukan adanya genangan air didalam lubang sumur dab tidak memungkinkan dilakukan penggalian lebih lanjut, maka pelaksanaan penggalian dihentikan. Pembuatan sumur dangkal sebaiknya dilakukan pada saat akhir musim kemarau, hal ini dimaksudkan agar dapat memanfaatkan muka air tanah dangkal terendah. Penggalian sumur dangkal dapat dihentikan apabila sudah mencapai lapisan kedap air impermeable. 2 Sumur Dalam Bangunan sumur dalam dibuat untuk mendapat mendapatkan air tanah tertekan airair tanah dalam. Sama seperti sumur dangkal, kedalaman sumur dalam untuk tiap-tiap daerah tidah sama, hal ini tergantung dari kondisi geologi lapisan bawah permukaan yaitu dibawah lapisan kedap air dan kedalama letak akuifer yang potensial untuk dimanfaatkan. Kedalaman sumur dalam dapat ditinjau dengan 2 cara: Pertama, secara kasar yaitu dari hasil pembacaan survei geolistrik dapat diperoleh ionformasi data nilai tahanan jenis batuan yang dapat ditransformasi menjadi ketebalan lapisan akuifer secara tentative dan letak kedalamannya. PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS 49 dari 170 PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Kedua, secara detail; yaitu dengan membuat sumur uji, sehingga dapat diperoleh ketebalan lapisan akuifer, koefisien kelulusan akuifer dan letak kedalaman akuifer potensian. Kedalaman sumur dapat ditetapkan dengan mengakumulasi serapan total akuifer terhadap debit yang dibutuhakan. Untuk daerah yang dekat dengan pantai, kedalaman sumur dalam dibatasi pada lapisan yang ada kecenderungan terintrusi air laut.

d. Pertimbangan pemilihan bangunan pengambilan air tanah adalah sebagai berikut:

1 Sumur Dangkal - Secara umum kebutuhan air di daerah perencanaan kecil. - Di daerah perencanaan potensi potensi sumur dangkal dapat memenuhi untuk mencukupi kebutuhan air bersih daerah perencanaan dalam kondisi akhir musim kemaraukondisi kritis 2 Sumur Dalam - Secara umum kebutuhan air di daerah perencanaan cukup besar. - Potensi sumur dalam dapat mencukupi kebutuhan air bersih di daerah perencanaan, sedangkan kapasitas air tanah dangkal tidak memenuhi.

e. Perlengkapan-perlengkapan yang terdapat pada konstruksi bangunan pengambilan air tanah:

1 Sumur Dangkal - Ring beton kedap air - Ring beton dengan saringanperforasi - Tutup sumur dilengkapi dengan tutup lubang pemeriksaan manhole, pipa outlet pompa, lubang udara dan lubang tempat kabel - Tangga turun - Penyekat kontaminasi dengan air permukaan 2 Sumur Dalam - Pipa jambangpump house casing - Pipa butablank pipe casing PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS 50 dari 170 PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM - Pipa observasipiezometre - Packat socketreducer - Tutup sumur dilengkapi dengan pipa outlet pompa dan lubang tempat kabel. - Soket Penutup Dop socket - Baut kerikilgravel for filter packing

f. Penentuan Dimensi Hidrolis

1 Sumur Dangkal Dimensi hidrolis sumur dangkal adalah diameter sumur dan lubang inlet perforated yang besarnya dapat ditentukan sesuai kebutuhan. Untuk diameter efektif sumur direncanakan antara 1-2 m, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pelaksanaan penggalian. Sedangkan diameter dan banyaknya lubang inlet ditentukan dengan melihat besarnya kelulusan akuifer, ketebalan air tanah diukur dari muka air tanah sampai batas bawah bangunan pengambilan dan debit yang akan dimafaatkan dengan persamaan: Q = k. Sr. W Dimana: Q = debit air; k = koefisien permeabilitas; Sr = jari-jari sumur; w = tinggi penurunan air setelah dipompa. 2 Sumur Dalam Sumur dalam yang dikonstruksi secara sempurna terdiri dari: - Pipa jambangpump house casing - Pipa butaBlank pipe casing - Pipa saringanscreen - Pipa observasipump house casing. a Pipa jambangpump house casing Sesuai dengan fungsinya sebagai casing tempat pompa, pipa jambang ditempatkan pada bagian atas yaitu mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman yang telah direncanakan setelah melihat data litologi dan hasil logging. Diameter pipa jambang direncanakan sesuai dengan besarnya kebutuhan air