1 Step Draw Down Test
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
47 dari 170
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
dasar untuk merencanakan sistem sedimentasi bangunan pengambilan.
5 Persyaratan Konstruksi Sumur - Lokasi sumur harus aman terhadap polusi yang disebabkan
pengaruh luar, sehingga harus dilengkapi dengan pagar keliling.
- Bangunan pengambilan air tanah dapat dikonstruksikan secara mudah dan ekonomis.
- Dimensi sumur harus memperhatikan kebutuhan maksimum harian.
6 Bangunan Pengambilan Air Tanah Air tanah merupakan air yang tersimpan dan atau mengalir pada
lapisan tanahbatuan, yang lazim disebut akuifer. Upaya untuk mendapatkan air tanah ditempuh dengan cara membuat lubang
vertikal pada tanahbatuan di daerah yang mempunyai potensi ketersediaan air tanah. Usaha untuk mendapatkan air tanah
tersebut dapat dilakukan dengan teknologi sederhana menggali tanah hingga ditemukan air tanah sesuai dengan kebutuhan,
dengan teknologi menengah melubangi tanahbatuan dengan bantuan peralatan mekanik ringan hingga mencapai kedalaman,
sesuai yang dikehendaki agar didapatkan air, dengan teknologi tinggi melubangi tanahbatuan dengan bantuan peralatan
mekanik berat hingga mencapai kedalaman sesuai yang dikehendaki agar didapatkan air dalam jumlah yang maksimal,
selanjutnya dilakukan pengujian logging; uji pemompaan pumping test; konstruksi dan pembersihan sumur, sehingga air yang
didapatkan akan maksimal dengan kualitas yang cukup baik.
Secara garis besar bangunan untuk pengambilan air tanah bebasair tanah dangkal adalah berupa sumur dangkal, sedangkan
bangunan untuk pengambilan air tanah tertekanair tanah dalam adalah berupa sumur dalam.
Bentuk bangunan pengambilan dapat terbuat dengan beberapa bahan, hal ini tergantung sekali pada:
- Cara pengambilan
dengan pompadengan timba. -
Kemudahan dalam pembuatankonstruksi dengan menggalipengeboran.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS
48 dari 170
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
- Kondisi hidrologihidrogeologi.
Penentuan Tipe Bangunan Pengambilan Air Tanah Penentuan tipe bangunan pengambilan air tanah, didasarkan pada
beberapa faktor antara lain: - Faktor geologi dan hidrogeologi daerah yang berhubungan
dengan pola akuifer dan potensi air tanahnya. - Faktor kemudahan dalam pelaksanaannya.
- Faktor kuantitasjumlah air yang diinginkan, termasuk kualitasnya.