Pengertian Unplanned Purchase Dimensi Unplanned Purchase

c. Kepribadian Boninger, Gleicher Strathman 1994 menyatakan kepribadian seseorang juga dianggap faktor signifikan yang menyebabkan seseorang merasakan regret . Dari dua faktor di atas yang memungkinkan seseorang mengalami post purchase regret , maka faktor eksternal menjadi hal yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat dilihat bahwa regret banyak dipengaruhi oleh faktor situasi di dalam toko saat melakukan pembelian dimana faktor tersebut termasuk faktor eksternal dari regret.

B. Unplanned Purchase

1. Pengertian Unplanned Purchase

Menurut Hawkins, Mothersbaugh, Best 2007 unplanned purchase didefenisikan sebagai perilaku dimana konsumen membeli sebuah aitem yang tidak ia pikirkan sebelum masuk ke dalam toko. Kenyataan bahwa konsumen sering kali membeli aitem yang berbeda dengan yang di rencanakan. Bell, Corsten, dan Knox 2011 menemukan bahwa unplanned purchase akan meningkatkan ketika seorang konsumen memiliki tujuan berbelanja yang abstrak dibandingkan dengan tujuan berbelanja yang konkrit, dan dimana konsumen memilih toko yang memiliki harga lebih rendah, memiliki ragam jenis Universitas Sumatera Utara produk yang lebih banyak, atau promosi produk yang disukai. Unplanned purchase akan menurun ketika konsumen berada pada tekanan waktu Park, Iyer, dan Smith 1989 atau dalam tekanan ―uang‖ Beatty Farrel, 1998. Kebanyakan konsumen membuat anggaran untuk unplanned purchase dan terkadang membuat anggaran yang lebih besar Stilley, Inman dan Wakefield 2010. Berdasarkan uraian diatas maka unplanned purchase adalah ketika konsumen memiliki tujuan berbelanja yang abstrak sebelum masuk ke dalam toko lalu membeli sebuah aitem yang tidak ia pikirkan ketika di dalam toko.

2. Dimensi Unplanned Purchase

Menurut Coley 2002 terdapat dua dimensi dari unplanned purchase, yaitu: a. Afektif Proses afektif mengacu pada keinginan untuk membeli yang tidak dapat ditolak, emosi yang positif terhadap pembelian dan pengaturan mood. 1. Keinginan untuk membeli yang tidak dapat ditolak Keinginan pada individu datang secara tiba-tiba, persisten dan memaksa hingga individu tidak dapat menolak 2. Emosi yang positif terhadap pembelian mengacu pada tingkatan mood yang positif yang dihasilkan dari motivasi untuk memuasan diri. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaturan mood pembelian termotivasi oleh keinginan individu untuk merubah atau mengatur perasaan atau mood mereka. b. Kognitif Mengacu pada struktur mental dan proses dalam berfikir, mengerti, dan menginterpretasi. Adapun komponen-komponennya adalah: 1. Pertimbangan kognitif Dorongan tiba-tiba untuk bertindak tanpa pertimbangan atau evaluasi terhadap konsekuensi. 2. Perencanaan Kurangnya perencanaan yang baik. 3. Mengabaikan masa depan Hasil dari memilih pilihan yang tiba-tiba dengan kurangnya pertimbangan dan perhatian terhadap masa depan. Proses afektif menghasilkan dorongan dari hasrat dan proses kognitif membuat kehendak atau kontrol diri dan hal ini saling berhubungan. Universitas Sumatera Utara

C. Substitute Purchase