2. Pengertian Regret
Menurut  Inman,  Dyer,  dan  Jianmin  2007  regret  muncul  dari  hasil kognitif  individu  berupa  upaya  untuk  mempertimbangkan  opsi  yang  dipilih
terhadap  opsi  yang  ditolak.  Individu  sepatutnya  harus  berpikir  dahulu  sebelum merasa regret. Bagi individu mengalami regret, mereka harus memproses kognitif
dan membandingkan satu pilihan yang dipilih untuk pilihan lain terdahulu. Jika hasil  perbandingan  tersebut  dilihat  menjadi  tidak menguntungkan  yaitu  jika  opsi
terdahulu  yang  dianggap  lebih  baik  daripada  pilihan  sekarang,  maka  individu cenderung merasakan regret atas tindakan mereka.
Menurut  Zeelenberg  dan  Pieters  2007, penyesalan  dapat  disebut  sebagai emosi yang seseorang alami ketika menyadari atau membayangkan bahwa situasi
saat  ini  akan  lebih  baik,  kalau  saja  memutuskan  hal  yang  berbeda.  Penyesalan tidak  akan  dialami  jika  konsumen  merasa  bahwa  jika  dia  dapat  mengubah  hasil
saat ini, misalnya, jika konsumen produk yang memiliki garansi Mittal  Lassar, 1998.
Teori  regret  mengatakan  individu  membandingkan  pengambil  keputusan opsi yang dipilih dengan opsi terdahulu dan perbandingan ini dapat memicu regret
jika  pengambilan  keputusan  memperoleh  lebih  rendah  daripada  apa  yang  bisa diperoleh  jika  ia  membuat  pilihan  yang  berbeda  Bell,  Loomes,  dan    Fishburn,
2003; Diecidue, Nils, dan Tang, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas maka disimpulkan bahwa yang dimaksud  dengan  regret  adalah  hasil  proses  kognitif  individu  dimana  individu
tersebut  melakukan  perbandingan  antara  satu  pilihan  yang  dipilih  untuk  pilihan lain terdahulu, dan saat individu menyadari situasi kita saat ini akan lebih baik,
kalau saja memutuskan hal yang berbeda maka individu tersebut akan merasakan regret.
3. Pengertian Post Purchase Regret
Banyak  perhatian  baru-baru  ini  telah  diarahkan  terhadap  regulasi  regret karena  jelas  bahwa  regret  yang  diantisipasi  memainkan  bagian  penting  dalam
membentuk konsumen dan  proses pengambilan keputusan untuk pembelian masa depan  Zeelenberg  dan  Pieters,  2007.  Setiap  hari,  orang  mengevaluasi  kebaikan
keputusan sendiri. Melihat kembali mereka keputusan memungkinkan orang untuk belajar  dari  kesalahan  dan mencegah  mereka  dari membuat  kesalahan  yang  sama
di masa depan Zeelenberg, Inman,  Pieters, 2001 Ketika  konsumen  berada  pada  tahapan  pasca  pembelian  konsumen
melakukan evaluasi terhadap keputusan yang telah dibuatnya. Setelah melakukan evaluasi, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan atas keputusan
yang  telah  dibuatnya  Kotler,  2000.  Apabila  konsumen  merasa  puas  dengan keputusannya  maka  konsumen  akan  melakukan  pembelian  ulang  repeat
Universitas Sumatera Utara
purchase , sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas konsumen mengalami
penyesalan setelah membeli Post Purchase Regret. Individu  dapat  merasa  regret  karena  a  mengevaluasi  hasil  dari  purchase
dan  b  mengevaluasi  proses  Connolly  dan  Zeelenberg  2002.  Seseorang  akan mengevaluasi  hasil  dengan  membandingkan  apa  yang  mereka  miliki  dengan  apa
yang  mereka  mungkin  bisa  diterima  Sugden  1985.    Mereka  akan  merasa menyesal  jika  hasil  dari  alternatif  lain  yang  terdahulu  baik  dari  pilihan  saat  ini.
Regret ini terkait dengan pilihan yang sangat alami yang menunjukkan bahwa ada
kemungkinan  lain  yang  bisa  dimiliki  atas  alternatif  yang  dipilih  Zeelenberg  dan Pieters 2006.
Ketika individu merasa bahwa hasil yang diperoleh bisa saja menghasilkan hasil yang lebih baik jika individu memilih pilihan yang berbeda, dapat dikatakan
individu  tersebut  mengalami  penyesalan  Tsiros    Mittal,  2000;  Lee    Cotte, 2009.  Penyesalan  yang  dirasakan  oleh  seorang  individu  bisa  saja  terhadap  hasil
dan juga terhadap proses yang telah dilalui dalam proses pembelian Zeelenberg Pieters, 2007.
Post-purchase  outcome adalah  perbandingan  dari  penilaian  terhadap  hasil
dari  produk  yang  telah  dibeli  dengan  produk  yang  dapat  saja  dibeli.  Sedangkan post-purchase process
penyesalan muncul ketika individu membandingkan proses
Universitas Sumatera Utara
keputusan yang buruk dengan alternative proses keputusan yang lebih baik Lee Cotte, 2009.
Maka  dari  penjelasan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  post  purchase regret
adalah  emosi  negatif  yang  dirasakan  seseorang  atau  konsumen  setelah melakukan  evaluasi  atas  keputusan  pembelian  yang  telah  dibuatnya,  dimana
evaluasi  yang  dilakukan  didasarkan  pada  hasil  dan  proses  dari  pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen.
4. Dimensi Post Purchase Regret