Dimensi Post Purchase Regret

keputusan yang buruk dengan alternative proses keputusan yang lebih baik Lee Cotte, 2009. Maka dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa post purchase regret adalah emosi negatif yang dirasakan seseorang atau konsumen setelah melakukan evaluasi atas keputusan pembelian yang telah dibuatnya, dimana evaluasi yang dilakukan didasarkan pada hasil dan proses dari pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen.

4. Dimensi Post Purchase Regret

Menurut Lee Cotte 2009 terdapat dua komponen dari post purchase regret, yaitu Outcome regret dan Proses Regret Kedua dimensi tersebut bersifat multidimensional. Setiap komponen memiliki dua komponen lagi didalamnya. Sehingga komponen post purchase regret tersebut secara keseluruhan memiliki empat komponen. a. Outcome Regret 1. Regret due to Foregone Alternatives Ketika mengalami regret yang disebabkan oleh alternatif lain Foregone Alternatives , mereka merasa regret karena telah memilih satu alternatif dibandingkan alternatif lainnya. Ini merupakan pengertian paling klasik mengenai post purchase regret. Ketika alternatif yang dipilih oleh individu Universitas Sumatera Utara dianggap kurang baik dibandingkan dengan alternatif lainnya yang dapat saja dibeli oleh individu tersebut, individu tersebut dapat dikatakan mengalami ―regret due to foregone alternatives‖ Lee Cotte, 2009. Zeelenberg Pieters 2007 menyatakan penyesalan berhubungan dengan pilihan dan hal yang pasti dari pilihan adalah adanya kemungkinan lain yang dapat saja dipilih dibandingkan dengan produk yang telah dipilih. Individu merasakan regret jika hasil dari alternatif yang lain yang dapat saja dirasakan, lebih baik daripada hasil yang dirasakan. 2. Regret due to a Change in Significance Regret due to a Change in Significance disebabkan oleh persepsi individu terhadap berkurangnya kegunaan dari produk dari saat melakukan pembelian sampai pada titik tertentu setelah melakukan pembelian. Ketika seseorang membeli suatu barang, terdapat harapan tertentu dalam penggunaannya. Individu cenderung untuk menilai suatu produk berdasarkan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi konsekuensi yang diharapkan. Level ketika produk memenuhi konskuensi yang diharapkan akan bertindak sebagai tanda dalam menentukan apakah produk tersebut berguna untuk dibeli Lee Cotte, 2009. Universitas Sumatera Utara b. Proses Regret 1. Regret Due to Under-Consideration Ketika seorang individu merasakan regret due to under-consideration, individu tersebut meragukan proses yang mengarahkan mereka untuk melakukan suatu pembelian. Dengan demikian, ada dua cara bagaimana seseorang dapat merasakan regret due to under-consideration. Pertama, individu akan merasakan penyesalan jika mereka merasa gagal untuk menerapkan proses keputusan yang telah mereka rencanakan. Kedua, individu akan merasakan regret jika mereka merasa bahwa mereka kurang memiliki informasi yang dibutuhkan untuk mengambil suatu keputusan yang baik Lee Cotte, 2009. 2. Regret Due to Over-Consideration Selain dikarenakan kurangnya informasi yang dimiliki, terlalu banyak informasi juga dapat menyebabkan seseorang merasakan penyesalan. Hal itulah yang disebut dengan regret due to over-consideration. Individu akan merasa telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam proses pembelian. Ketika seseorang terlalu banyak melakukan pertimbangan dalam proses keputusan, mereka menyesali telah menerima informasi yang tidak diperlukan yang bisa ataupun tidak mempengaruhi hasil akhir Lee Cotte, 2009. ‗ Universitas Sumatera Utara

5. Tipe-tipe Regret