3 Siswa menulis teks tanggapan deskriptif dengan tema objek wisata pilih
salah satu yang pernah dikunjungi. 4
Siswa mengumpulkan hasil tulisan pada guru.
b. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen diberikan model scaffolded writing pada pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif. Berikut adalah langkah-langkah kegiatan
pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif hasil modifikasi dari model scaffolded writing.
1 Siswa membaca contoh teks tanggapan deskriptif yang dijadikan model
dengan cermat. 2
Siswa bersama guru menganalisis struktur teks tanggapan deskriptif yang digunakan sebagai model.
3 Siswa menentukan bagian teks yang akan diganti judul, kalimat utama, dan
deskripsi bagian. 4
Siswa mulai menyusun draf sebuah tulisan dengan acuan model teks yang dianalisisnya dengan percaya diri dan tanggung jawab.
5 Siswa membacakan hasil kerja rekonstruksinya, siswa lain atau guru
menanggapi dengan responsif dan santun. 6
Siswa yang memiliki kesamaan rekonstruksi saling bekerjasama untuk menentukan bagian karangan yang perlu disempurnakan atau dikembangkan.
7 Siswa memperbaiki tulisannya berdasarkan hasil kegiatan rekonstruksi kedua.
8 Siswa membaca tulisannya, siswa lain atau guru menanggapi.
9 Siswa memperbaiki kembali kemudian mempublikasikan tulisannya pada
tempat yang disediakan guru.
3. Tahap Pascaeksperimen
Tahap ini merupakan tahap pengukuran terhadap perlakuan yang diberikan. Pada tahap ini, siswa kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diberikan
tes akhir. Pemberian tes ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan model scaffolded writing dan yang tidak diberikan perlakuan dengan menggunakan model scaffolded writing. Kegiatan tes akhir juga
digunakan untuk membandingkan rata-rata nilai yang dicapai siswa yaitu semakin meningkat, sama, atau menurun.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006: 160. Perlu dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui
validitas instrumen tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu