4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama penelitian ini adalah “ada perbedaan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif antara siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model scaffolded writing dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan model scaffolded writing”. Hipotesis tersebut
adalah hipotesis altenatif Ha. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mengubah Ha menjadi Ho hipotesis nol yang berbunyi “tidak ada perbedaan
kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model scaffolded writing dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan model scaffolded writing”. Perbedaan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif dapat diketahui
dengan melihat hasil uji-t skor tes akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rangkuman hasil uji-t dapat dilihat pada tabel 17 halaman 56.
Hasil perhitungan uji-t diperoleh t-hitung sebesar 5,401 dan df sebesar 64. Nilai p diperoleh sebesar 0,000 sehingga p taraf signifikansi 0,05 yang berarti
signifikan. Dengan demikian, hipotesis nol Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif antara siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan model scaffolded writing dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan model scaffolded writing
ditolak. Sementara itu, hipotesis alternatif Ha yang menyatakan ada perbedaan
kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif antara siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model scaffolded writing dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan model scaffolded writing diterima.
b. Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah model scaffolded writing efektif digunakan dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif Ha.
Hipotesis kedua ini diuji dengan melihat hasil uji-t pada data skor tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta melihat perhitungan gain
score. Rangkuman hasil uji-t data skor tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen
dapat dilihat pada tabel 18 halaman 57. Hasil perhitungan uji-t diperoleh t-hitung sebesar 7,432 dan df sebesar 32. Nilai p diperoleh sebesar 0,000 sehingga p
taraf signifikansi 0,05 yang berarti signifikan. Sementara itu, rangkuman hasil uji- t data skor tes awal dan tes akhir kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 19
halaman 58. Hasil perhitungan uji-t diperoleh t-hitung sebesar 4,080 dan df sebesar 32. Nilai p diperoleh sebesar 0,000 sehingga p taraf signifikansi 0,05
yang berarti signifikan. Gain score merupakan selisih mean tes awal dan tes akhir baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Gain score digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan skor mean masing-masing kelompok. Gain
score kelompok eksperimen sebesar 9,82, sedangkan kelompok kontrol sebesar 4,34. Melalui gain score tersebut, dapat diketahui bahwa skor pada kelompok
eksperimen lebih mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan