kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati observable maupun yang tidak diamati unobservable, yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Bahkan Notoatmodjo 2005 membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan, dan membedakannya menjadi tiga, yaitu : 1 Perilaku hidup sehat
healthy behavior, adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. 2 Perilaku sakit
illness behavior, adalah perilaku sakit mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsi terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala
penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya. 3 Perilaku peran sakit the sick role behavior, dari segi sosiologi, orang sakit pasien mempunyai peranan, yang
mencangkup hak-hak orang sakit right dan kewajiban sebagai orang sakit obligation.
2.2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek tertentu melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan
sebagainya Notoatmodjo, 2005. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, yang diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh guru, orangtua, teman, buku
dan surat kabar dan dapat ditelusuri kebenarannya dengan bertanya atau menggali informasi itu sendiri WHO, 1988.
Menurut Notoatmodjo 2005, pengetahuan seseorang terhadap objek tertentu mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda, dan secara garis besar
dibagi menjadi enam tingkatan yaitu : a Tahu Know, diartikan sebagai pengingat esuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bagaian yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Contohnya, seseorang
tahu menyebutkan dan mengatakan. b Memahami Comprehension, diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah memahami terhadap objek atau materi atau harus dapat menejaskan, menyebutkan contoh,
menyampaikan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari. c Aplikasi Aplication, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dalam kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan buku, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau
situasi lainnya. d Analisis Analysis, diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih
dalam struktur organisasi, dan masi ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e Sintesis Syntesis, diartikan sebagai kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian
kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada.
Misalnya: dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan tertentu. f Evaluasi Evaluation,
diartikan sebagai dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan Justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari Subjek penelitian atau responden
kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Notoatmodjo, 2005.
2.2.3 Sikap