Tabel  Grup  statatistik  pada  dasarnya  berisi  data  statistik  deskriptif  yang utama,  yakni  rata-rata  dan  standart  deviasi  dari  kelima  grup.  Dari  tabel  3.6  grup
statistik  terlihat  ada  20  siswa  ranking  sangat  bagus, 20  siswa  ranking  baik,  20  siswa ranking  cukup  baik,  20  siswa  ranking  kurang  baik,  20  siswa  ranking  tidak  baik,
sedangkan total adalah jumlah seluruh siswa yaitu 100 siswa.
Dapat  diketahui  penilaian  siswa  terhadap  faktor  yang  telah  ditentukan. Penilaian  ini  berdasarkan  perbandingan  mean  rata-rata  tiap  variabel  untuk  semua
grup. Semakin besar koefisien,  semakin responden mempunyai penilaian  yang  positif bagus terhadap faktor. Pada faktor nilai tugas X
1
nilai mean untuk grup sangat baik, baik,  cukup baik  lebih  tinggi  dari  nilai  mean  untuk  grup  kurang  baik  dan  tidak  baik.
Hal  ini  berarti  siswa  yang  belajar  tekun  disekolah  mempunyai  kemungkinan  besar untuk mencapai indeks ranking yang tinggi.
Tabel  variabel  Entered  dari  analisis  1  Stepwise  Statistik  memperlihatkan
faktor  mana  saja  yang  masuk  ke  dalam  fungsi  diskriminan,  dimana  nilai  p    0,05 karena  menggunakan  metode  Stepwise  Discriminan  Analysis,  dapat  dilihat  langkah-
langkah pemilihan faktor  yang masuk  ke dalam  fungsi  diskriminan seperti pada tabel 3.6 variabel dalam analisis.
Tabel 3.6  Variabels EnteredRemoved
a,b,c,d
Step Entered
Min. D Squared Statistik
Between Groups Exact F
Statistik df1
df2 Sig.
1 X
4
.007 Baik and Cukup
Baik .071
1 95.000
.791 Pada setiap langkah variabel yang memaksimumkan jarak mahalanobis antara dua grup tertutup dimasukkan.
a. Banyaknya langkah maksimum adalah 8. b. Nilai signifikan maksimum F adalah 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6  Variabels EnteredRemoved
a,b,c,d
Step Entered
Min. D Squared Statistik
Between Groups Exact F
Statistik df1
df2 Sig.
1 X
4
.007 Baik and Cukup
Baik .071
1 95.000
.791 Pada setiap langkah variabel yang memaksimumkan jarak mahalanobis antara dua grup tertutup dimasukkan.
a. Banyaknya langkah maksimum adalah 8. b. Nilai signifikan maksimum F adalah 0,05.
c. Nilai minimum signifikan F adalah 0,1. d. Toleransi tingkat F atau VIN tidak cukup untuk perhitungan selanjtnya.
Tabel 3.7  Variabels in the Analysis
Step Tolerance
Sig. of F to Remove
1 X
4
1.000 .032
Pada  tahap  1  faktor  X
4
nilai  ujian  masuk  ke  dalam  fungsi  diskriminan  karena faktor  ini  mempunyai  nilai  p    0,05.  Kebalikan  dari  tabel  3.6  dan  tabel  3.7  variabel
not  in  the  analysis  memperlihatkan  proses  pengeluaran  faktor  secara  bertahap  dari faktor yang nilai p  0,05 paling kecil, sehingga semua faktor yang mempunyai nilai p
0.05  dikeluarkan  semua.  Faktor  yang  tersisa  pada  tahap  akhir  adalah  faktor  yang tidak masuk dalam fungsi diskriminan karena nilai p  0,05.
3.3.1 Nilai Eigen
Dari  nilai  eigen  terlihat  bahwa  fungsi  1  dengan  eigenvalue  sebesar  0,116  dapat menjelaskan 100 varians
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8 Eigenvalues
Function Eigenvalue
of Variance Cumulative   Canonical Correlation
1 .116
a
100.0 100.0
.323 a. Fungsi diskriminan kanonik pertama yang digunakan dalam analisis
Korelasi  kanonik  mengukur  keeratan  hubungan  antara  discriminant  score dengan  grup  dalam  hal  ini  karna  ada  lima  tipe,  maka  ada  5  grup.  Angka  0,323
menunjukkan  keeratan  yang  cukup  tinggi  dengan  ukuran  skala  asosiasi  antara  0 sampai 1.
3.3.2 Uji Signifikansi
Tingkat signifikansi diestimasi berdasarkan Chi-Square  yang telah ditransformasi secara  statistik.  Pada  hasil  analisis  terlihat  bahwa  Wilks’Lambda  berasosiasi
sebesar  0,896  dengan  fungsi  diskriminan.  Angka  ini  kemudian  ditransformasi menjadi  chi-square  dengan  derajat  kebebasan  df  sebesar  1.  Nilai  Chi-Square
adalah  dengan  nilai  10,546.  Kesimpulannya,  cukup  bukti  untuk  menolak  H dengan tingkat kesalahan 0,032. Biasanya, batas signifikansi pengujian adalah α =
0,05. Jika nilai signifikansi sama atau dibawah 0,05 maka dapat menolak H .
Tabel 3.9 Wilks Lambda
Test of Functions Wilks Lambda
Chi-square df
Sig. 1
.896 10.546
4 .032
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Standardized Canonical Discriminant Function Coefficient
Secara  relatif,  prediktor  yang  memiliki Standardized  Coefficient  yang  lebih  besar menyumbangkan  kekuatan  diskriminan  diskriminan  power  yang  lebih  besar
terhadap  fungsi  dibandingkan  prediktor  yang  memiliki  Standardized  Coefficient lebih kecil.
Dapat  juga  dilihat  dalam  struktur  matriks  yang  juga  disebut  canonical  loading  dan discriminan loading.
Tabel 3.10 Structure Matrix
Function 1
X
4
1.000 X
3 a
-.178 X
2 a
-.142 X
1 a
-.065
Tabel  struktur  matriks  menjelaskan  korelasi  antara  faktor  independen  dengan fungsi diskriminan dengan fungsi diskriminan  yang terbentuk. Terlihat faktor X
4
yang paling erat hubungannya dengan fungsi diskriminan, diikuti oleh faktor X
3
, X
2
, dan X
1
hanya disini faktor X
3
, X
2
dan X
1
tidak dimasukkan dalam model diskriminan karena tanda huruf a di dekat faktor tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Koefisien Fungsi Diskriminan Kanonik
Tabel 3.11 Koefisien Fungsi Diskriminan Kanonik
Function 1
X4 .842
Constant -2.206
Unstandardized coefficients
Dengan menggunakan Koefisien Fungsi Diskriminan Kanonik maka dapat dibentuk fungsi diskriminan, yaitu:
D = -2,206 + 0,842 X
4
Kegunaan fungsi ini untuk mengetahui sebuah case dalam kasus ini adalah seorang siswa masuk pada kelompok yang satu ataukah tergolong pada kelompok lainnya.
3.3.5 Fungsi pada Grup Terpusat
Fungsi pada grup terpusat memperlihatkan  nilai rata-rata tiap kelompok. Oleh karena  ada  5  tipe  siswa,  maka  disebut  Five  Group  Discriminat,  dimana  grup
yang satu mempunyai centroid grup means negative -0,564 dan -0,143 dan grup yang lainnya centroid positif 0,109, 0,194 dan 0,404.
Tabel 3.12 Functions at Group Centroids
Y Function
1 Sangat Baik
-.564 Baik
.109 Cukup Baik
.194 Kurang Baik
-.143 Tidak Baik
.404
Universitas Sumatera Utara
3.3.6 Classication Statistiks
Pada  tabel  3.14  Peluang  utama  untuk  grup  memperlihatkan  komposisi responden pada fungsi diskriminan.
Tabel 3.13 Peluang Utama Untuk Grup
Y Prior
Cases Used in Analysis Unweighted
Weighted Sangat Baik
.200 20
20.000 Baik
.200 20
20.000 Cukup Baik
.200 20
20.000 Kurang Baik
.200 20
20.000 Tidak Baik
.200 20
20.000 Total
1.000 100
100.000
3.3.7 Menguji ketepatan klasifikasi fungsi diskriminan.
Menguji  ketepatan  klasifikasi  fungsi  diskriminan  untuk  mengetahui  ketepatan klasifikasi  fungsi  diskriminan  dilihat  dari  hasil  klasifikasi  Classification
Result dari output terlihat bahwa ketepatan prediksi dari model adalah 31,0 . Untuk  memperhitungkan  kemungkinan  berbagai  bias  dilakukan  uji  kekuatan
prediksi  dengan  metode  Leave-one-out-cross  validation  dan  di  peroleh  hasil 31,0    dengan  demikian  terbukti  bahwa  fungsi  diskriminan  tersebut
mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, karena pada umumnya ketepatan di atas  50  dianggap  memadai  atau  valid.  Maka  fungsi  diskriminan  tersebut
dapat  digunakan  untuk  memprediksi  sebuah  kasus,  apakah  akan  diklasifikasi ke tipe ranking tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.14 Classification Results