Sikap Responden Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Di Rumah Sakit Umum

responden mengetahui fungsi pengaturan pola makan adalah menurunkan mengendalikan berat badan. Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Tingkatan Pengetahuan Responden Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Dalam Pengaturan Pola Makan Tahun 2011 No Tingkat Pengetahuan Jumlah 1 Buruk 3 4,5 2 Sedang 37 56,1 3 Baik 26 39,4 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel 4.29 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden dalam pengaturan pola makan adalah sedang yaitu sebanyak 37 orang 56,1 dan selebihnya ada di tingkat pengetahuan baik sebanyak 26 orang 39,4 serta buruk sebanyak 3 orang 4,5 responden.

4.2.8. Sikap Responden Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Di Rumah Sakit Umum

Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Terhadap Pengaturan Pola Makan Tahun 2011 No Pernyataan Setuju Tidak Setuju Jumlah N n N 1 Kadar gula darah pada waktu puasa 126 mgdL dan kadar gula darah sewaktu 200 mgdL disebut dengan diabetes mellitus 37 56,1 29 43,9 66 100,0 2 Kadar gula darah meningkat sesuai dengan usia adalah hal yang wajar 37 56,1 29 43,9 66 100,0 3 Diabetes mellitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya 34 51,5 32 48,5 66 100,0 4 Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang berbahaya dengan sangat jarang menimbulkan komplikasi 28 42,4 38 57,6 66 100,0 5 Mengonsumsi obat diabetes 32 48,5 34 51,5 66 100,0 Universitas Sumatera Utara mellitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pengaturan pola makan 6 Sebagai penderita diabetes mellitus dengan melakukan perilaku hidup sehat seperti mengatur pola makan dengan baik akan memperkecil kemungkinan terkena komplikasi diabetes mellitus 42 63,3 24 36,4 66 100,0 7 Penderita diabetes mellitus melakukan perencanaan makan untuk menjaga agar kadar gula darah tidak meningkat 48 72,7 18 27,3 66 100,0 8 Saat gula darah saya sudah atau mendekati normal, saya diperbolehkan dengan leluasa memilih makanan yang saya mau 51 77,3 15 22,7 66 100,0 9 Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus 37 56,1 29 43,9 66 100,0 10 Pengaturan makan mencakup jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan harus dilakukan dibawah pengawasan petugas kesehatan 29 43,9 37 56,1 66 100,0 11 Tidak ada cara lain atau cara praktis yang bisa dilakukan dalam mengatur jumlah makanan selain menimbang tiap jenis makanan dan memperkirakan karbohidrat 60- 70, protein 10-15, dan lemak 20-25 untuk kebutuhan tubuh. 35 53,0 31 47,0 66 100,0 12 Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah- buahan segar. 31 47,0 35 53,0 66 100,0 13 Jadwal makan dapat kita atur sendiri asalkan mencapai 6 kali makan dengan ketentuan 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil. 17 25,8 49 74,2 66 100,0 Universitas Sumatera Utara 14 Sebagai penderita diabetes mellitus saya merasa tidak terbebani dalam melakukan pengaturan pola makan 11 16,7 55 83,7 66 100,0 Berdasarkan tabel 4.30. di atas diketahui bahwa terdapat 66 orang responden yang telah diberikan pertanyaan berupa sikap mereka dalam pengaturan pola makan yang dinilai dari sikap setuju dan tidak setuju. Sebanyak 37 orang 56,1 responden menyatakan setuju untuk kadar gula darah pada waktu puasa 126 mgdL dan kadar gula darah sewaktu 200 mgdL disebut dengan diabetes mellitus sedangkan sebanyak 29 orang 43,9 menyatakan tidak setuju. Sebanyak 37 orang 56,1 responden yang menyatakan setuju untuk kadar gula darah meningkat sesuai dengan usia adalah hal yang wajar sedangkan 29 orang 43,9 menyatakan tidak setuju. Sebanyak 34 orang 51,5 responden menyatakan setuju untuk diabetes mellitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya sedangkan sebanyak 32 orang 48,5 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 28 orang 42,4 responden menyatakan setuju untuk penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang berbahaya dengan sangat jarang menimbulkan komplikasi sedangkan sebanyak 38 orang 57,6 menyatakan tidak setuju. Sebanyak 32 orang 48,5 responden menyatakan setuju untuk mengkonsumsi obat diabetes mellitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pengaturan pola makan dan ada 34 orang 51,5 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 42 orang 63,6 responden menyatakan setuju untuk sebagai penderita diabetes mellitus dengan melakukan perilaku hidup sehat seperti mengatur Universitas Sumatera Utara pola makan dengan baik akan memperkecil kemungkinan terkena komplikasi diabetes mellitus sedangkan sebanyak 24 orang 36,4 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 48 orang 72,2 responden menyatakan setuju untuk penderita diabetes mellitus melakukan perencanaan makan untuk menjaga agar kadar gula darah tidak meningkat sedangkan sebanyak 18 orang 27,3 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 51 orang 77,3 responden menyatakan setuju untuk saat gula darah saya sudah atau mendekati normal, saya diperbolehkan dengan leluasa memilih makanan yang saya mau sedangkan sebanyak 15 orang 22,7 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 37 orang 56,1 responden menyatakan setuju untuk pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus sedangkan sebanyak 29 orang 43,9 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 29 orang 43,9 responden menyatakan setuju untuk pengaturan makan mencakup jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan harus dilakukan dibawah pengawasan petugas kesehatan sedangkan sebanyak 37 orang 56,1 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 35 orang 53,0 responden menyatakan setuju untuk tidak ada cara lain atau cara praktis yang bisa dilakukan dalam mengatur jumlah makanan selain menimbang tiap jenis makanan dan memperkirakan karbohidrat 60-70, protein 10-15, dan lemak 20-25 untuk kebutuhan tubuh sedangkan sebanyak 31 orang 47,0 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 31 orang 47,0 responden menyatakan setuju untuk jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar sedangkan sebanyak 35 orang Universitas Sumatera Utara 53,0 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 17 orang 25,8 responden menyatakan setuju untuk jadwal makan dapat kita atur sendiri asalkan mencapai 6 kali makan dengan ketentuan 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil dan 49 orang 74,2 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 11 orang 16,7 responden menyatakan setuju untuk sebagai penderita diabetes mellitus saya merasa tidak terbebani dalam melakukan pengaturan pola makan sedangkan 55 orang 83,3 responden menyatakan tidak setuju. Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Tingkatan Sikap Responden Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Dalam Pengaturan Pola Makan Tahun 2011 No Tingkat Sikap Jumlah 1 Buruk 27 40,9 2 Sedang 23 34,8 3 Baik 16 24,2 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel 4.31. diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat sikap responden dalam pengaturan makan adalah buruk yaitu sebanyak 27 orang 40,9 dan selebihnya ada di tingkat pengetahuan sedang sebanyak 23 orang 34,8 serta baik sebanyak 16 orang 24,2 responden. Universitas Sumatera Utara

4.3. Faktor