kesehatan pada PHLU Pelayanan Harian Lanjut Usia, seperti pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tensi darah, dsb.
5. PUM Panti Usada Mulia dalam bentuk perawatan untuk lansia yang sakit.
6. Dinas Pemakaman, dalam bentuk memberikan fasilitas pemakaman bagi para WBS yang meninggal di Panti.
7. PSBI Panti Sosial Bina Insan 2 Cengkareng, dalam bentuk memberikan fasilitas yang sesuai bagi para WBS Panti khusus lansia
yang mengalami gangguan psikotik.
H. Sumber Daya Manusia SDM
Pembagian kerja setiap kepala seksi sebagian besar tidak berdasarkan kompetensi, melainkan berdasarkan pengabdian dan pengalaman. Misalnya,
staf pada bagian keperawatan yang bertugas sebagai pendamping wisma tidak harus berlatar belakang pendidikan perawatan. Tetapi pengabdian dan
pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi pendamping wisma. Meskipun seperti itu, ada beberapa posisi yang menghariuskan memiliki latar belakang
sesuai dengan bidang yang bersangkutan, seperti untuk mengsisi posisi pekerja sosial di panti harus berlatar belakang kesejahteraan sosial dan
memiliki SK Surat Keputusan. Rasio pekerja sosial yang ada di panti dengan WBS Warga Binaan
Sosial adalah 3 : 210 yang sudah tersertifikasi dan sudah memiliki Surat Keputusan SK untuk menjadi peksos. Pekerjaannya pun menjadi jabatan
fungsional, seperti assessment, intervensi klien dan lain-lain. Artinya, pekerja
sosial di PSTW BM 1 hanya berjumlah 3 orang, sedangkan pekerja sosial tersebut harus menangani kurang lebih 210 WBS yang ada di panti.
Pengembangan kompetensi, dalam hal pelatihan untuk para Staff ataupun Tenaga Pelayanan Sosial TPS yang ada di PSTW BM 1
diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Kemensos dan Dinas Sosial Dinsos dengan waktu yang tidak menentu tetapi rutin dilaksanakan. Tempat
pelaksanaan di BPPKS Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial yang terletak di Lembang, Jawa Barat. Untuk biaya pelatihan, jika Kemensos
yang menyelenggarakan bebas biaya, tetapi diluar Kemensos seperti Dinas Sosial dikenakan biaya pelatihan. Selain itu untuk menunjang Pengembangan
profesi para staff tidak hanya pelatihan tertapi juga ditunjang dengan seminar- seminar atau Diklat-diklat dari Universitas atau Institusi lain yang
mengadakan. Penilaian kinerja dilakukan setiap bulan, setiap orang ada laporannya,
dan yang menilai adalah kepala seksi. Sedangkan kepala panti yang menilai adalah kepala dinas. Apabila kinerjanya bagus, maka akan ada reward berupa
TKD Tunjangan Kinerja Daerah. Sistem Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan melalui supervisi setiap
seksi. Kepala panti selaku supersivor melakukan supervisi kepada bawahannya yakni Kabag TU dan pekerja sosial. Kabag TU melakukan
supervise kepada Kasie Bimlur dan Kasie Perawatan. Kasie Bimlur melakukan supervise kepada staf yang bertugas dalam hal bimbingan dan
penyaluran seperti kerajinan tangan dan kesenian. Kasie Perawatan melakukan
supervisi kepada staf yang bertugas sebagai penanggung jawab keperawatan di setiap wisma.
I. Program
Adapun program-program yang terdapat di PSTW Budi Mulia 1, yaitu: 1. Pelatihan-pelatihan seperti keterampilan menjahit, membuat keset dan
meronce bunga dari sedotan khusus bagi para lansia yang masih potensial. Hal tersebut berfungsi untuk dapat mengembangkan
kreatifitas para lansia yang masih ingin bekerja dan berkarya. 2. Kegiatan bermain Angklung sebagai terapi pemulihan para lansia yang
memiliki riwayat penyakit stroke. Disisi lain bermain Angklung juga dapat membantu menggabungkan fungsi otak kiri lewat syair lagu
dan otak kanan tangga nada, sehingga dapat menjadi jembatan otak untuk menjadi aktif dan tidak mudah lupa membantu meningkatkan
memori. 3. Kegiatan Bimbingan Rohani seminggu 2 kali setiap hari Senin dan
Kamis, baik rohani agama Islam Pengajian maupun Kristen Kebaktian dan Ke Gereja.
4. Kegiatan Panggung Gembira. Disini para lansia dituntut untuk bebas berekspresi, tidak peduli suaranya merdu atau tidak, tujuannya dapat
melatih rasa kepercayaan diri lansia untuk mau berjoget dan riang gembira bersama.
5. Pelatihan rebana untuk para lansia kakung dan perempuan hari berbeda, membantu untuk melatih gerakan otot tangan dan sebagai
salah satu tujuan untuk memperkenalkan salah satu alat musik Indonesia.