Manfaat Dinamika Kelompok Pengertian Dinamika Kelompok 1. Pengertian Dinamika Kelompok

a. Tahap perkenalan. Individu mengadakan orientasi tau perpajakan melalui prilaku yang di tampilkan dan respon- respon apa yang diterima. Sedangkan jika kelompok itu baru dibentuk, maka diadakan kesepakatan bersama tentang aturan- aturan main yang harus di taati oleh semua anggota. b. Tahap mencari pola. Kelompok masuk ke dalam proses pancaroba, dimana sering terjadi benturan-benturan dalam mencari pola. Sehingga apabila aturan permainan tidak jelas, maka kelompok tersebut akan bubar atau individu yang baru masuk akan vacuum dan kemudian akan keluar. c. Tahap pemantapan norma. Kelompok masuk ke dalam tahap pengakuan akan norma. Benturan-benturan dalam kelompok akan melahirkan norma yang bersifat mengatur atau menata jalannya interaksi dalam kelompok tersebut, serta mengatur peran dan status yang ada. d. Tahap berprestasi. Maksudnya setelah kelompok betul-betul solid maka para anggota mencoba mengembangkan dirinya masing-masing maupun secara bersama-sama, guna mencapai suatu prestasi tertentu sesuai dengan tujuan kelompok tersebut. 14 Kondisi fisik lanjut usia sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya, keadaaan lanjut usia akan mengalami penurunan baik dari fisik maupun mentalnya. Untuk menumbuhkan semangat hidup lanjut 14 Wildan Zulkarnai, Dinamika Kelompok, h.29. usia, maka diperlukan kegiatan pendamping untuk dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan potensi lanjut usia. Biasanya kegiatan-kegiatan seperti ini diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif. Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmor dan Lemon et al. yang menyatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Dari satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi dilain sisi dapat dikembangkan. Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha prilaku mereka semasa mudanya.Pokok-pokok teori aktivitas adalah: a. Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan sepenuhnya dari lansia di masyarakat. b. Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia. Penerapan teori aktivitas ini sangat positif dalam menyusun kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan para lansia untuk berinteraksi sepenuhnya dimasyarakat. 15 Perubahan peran dan fungsi sosial memperlihatkan bahwa lanjut usia akan merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi jauh lebih penting, daripada kuantitas dalam aktivitas yang dilakukan. Keberhasilan lanjut usia dapat dilihat dari aktivitas kesehariannya dan akan terus menunjukan 15 Siti Mariam, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta: Salemba Medika, 2008, h.50-51. peningkatan apabila lanjut usia melakukan peningkatan mutu dalam aktivitas keseharian dilakukan oleh para lanjut usia. Ketika lansia memiliki aktivitas sehari-hari yang tinggi, maka akan di ikuti dengan meningkatnya keberhasilan di masa tuanya. Begitu pula sebaliknya, apabila aktivitas sehari-harinya rendah maka akan diikuti dengan menurunnya tingkat keberhasilan lansia. Menghadapi kenyataan ini maka seorang pekerja sosial harus mengetahui dan memberikan pelayanan yang memadai agar kegiatan sehari-hari mereka tidak mengalami hambatan. Adapun seorang pekerja sosial mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Pekerja sosial juga menggunakan pendekatan-pendekatan sistematis berdasarkan sejumlah pengetahuan dan penelitian. Pendekatan biopsikososial spiritual pekerjaan sosial menawarkan suatu perspektif yang luas dalam prilaku manusia.pendekatan ini digunakan untuk mengakses berbagai situasi dalam konteks komunitas, keluarga, dan lingkungan sosial yang lebih luas. Situasi ini dipahami sebagai gabungan antara faktor-faktor fisik, psikologi, sosial, dan spiritual. Dengan kata lain kebutuhan manusia dan sumber- sumber untuk memenuhi kebutuhan tersebut di pandang sebagai kesatuan yang saling terkait. 16 Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi, teori psikologis, teori sosial dan teori spiritual. 17 16 Albert R. Roberts dan Gilbert J. Greene, Buku Pintar Pekerja Sosial, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009, h.13-15. 17 Siti Maryam, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, h.46-54.