Persepsi Keanggotaan Hubungan Terstruktur

1 Sesuatu dapat disebut sebagai kelompok apabila memiliki anggota minimal dua orang atau lebih. 2 Setiap anggota memiliki peluang yang sama untuk berinteraksi dan tidak menutup kemungkinan adanya bentuk pola ketergantungan. 3 Kelompok mempunyai tujuan dan semua kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. 4 Tujuan kelompok ditetapkan sebagai manifestasi tujuan anggota. 5 Pola interaksi antar anggota kelompok cenderung stabil dan terpelihara serta terbuka terhadap penambahan anggota baru. Pendapat senada dikemukakan Sahertian bahwa kelompok terdiri atas sejumlah individu setidaknya dua atau lebih yang berinteraksi sosial untuk mencapai tujuan yang sama dan bertindak dengan pola yang terorganisir. Berdasarkan pendapat para ahli maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kelompok merupakan suatu perkumpulan antara beberapa individu yang saling bekerja sama dan saling berinteraksi dan memiliki satu tujuan yang sama agar dapat memenuhi kebutuhan pribadi melalui kebersamaan mereka dan dapat mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Selain itu ada pula teori pembentukan kelompok salah satu diantaranya ialah teori Activity Interaction-Sentiment Theory, teori ini sering disebut juga dengan teori AIS dari Homans dengan konsepsi dasar yang berpijak pada dasar pemikiran sebagai berikut: a. Semakin banyak seseorang melakukan aktivitas bersama dengan orang lain, maka semakin banyak interaksi yang dapat menumbuhkan rasa kebersamaan. b. Semakin sering seseorang melakukan interaksi, maka semakin sering seseorang tersebut membagi perasaan dengan orang lain. c. Semakin seseorang memahami perasaan orang lain maka akan semakin tinggi frekuensi interaksi dilakukan, berarti juga semakin sering aktivitas dilakukan. 7 Teori ini tampaknya akan mencoba mengembangkan alternarif baru yang mungkin dapat dikembangkan dari aktivitas yang dilakukan, interaksi yang dikembangkan, serta perasaan yang ditimbulkan. Salah satu metode pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan professional ialah dengan menggunakan terapi kelompok. Terapi kelompok ditunjukan untuk memfasilitasi individu agar dapat beradaptasi baik secara sosial, tingkah laku, dan emosional melalui proses kelompok. Biasanya, anggota kelompok dari terapi kelompok adalah mereka yang mengalami kesulitan emosional, kesulitan prilaku maupun interaksi dengan orang lain. 8 7 Zulkarnain, Dinamika Kelompok,h. 18. 8 Siti Napsiyah dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 h.18.