41
1 memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung selimut bola;
2 tidak memiliki rusuk;
3 tidak memiliki titik sudut;
4 jari-jari = r = AO = BO;
5 diameter = AC;
6 titik pusat = O.
a Benda yang sifatnya seperti bangun bola
Bola sepak, bola basket, bola tenis, globe tiruan bumi, dll.
2.1.7 Model Pembelajaran
Berbagai cara telah dilakukan guru agar dapat membuat siswa tertarik mengikuti
pembelajaran, salah
satunya dengan
menggunakan model
pembelajaran. Menurut Rusman 2014:144 model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana
pembelajaran jangka
panjang, merancang
bahan-bahan pembelajaran,
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Menurut Dahlan dalam Sutikno 2014:57 model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang
digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi
42
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya.
Menurut Joyce dan Weil dalam Trianto 2007:1 “Models of teaching are
really models of learning. As we help student acquire information, ideas, skill, value, ways of thinking and means of expressing themselves, we are also teaching
them how to learn. ” Hal ini berarti bahwa model pembelajaran merupakan model
pembelajaran dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Dari beberapa pendapat ahli, dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam pengorganisasian
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
2.1.8 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif muncul karena adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada. Pembelajaran kooperatif menggantikan sistem
pembelajaran yang individual. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menonjolkan kerjasama siswa dalam kelompok agar saling membantu dalam
memahami materi pelajaran. Kerja sama tersebut dapat dibangun dengan berbagai kegiatan belajar misalnya dengan saling membantu memecahkan persoalan,
diskusi membahas suatu permasalahan, mencari sumber belajar untuk saling disajikan, dan lain sebagainya. Menurut Slavin 2015:4 pembelajaran kooperatif
merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja
43
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif mengingatkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain. Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan pada aspek sosial individu dalam berinteraksi. Inti dari pembelajaran kooperatif adalah bekerjasama untuk
saling mendukung dalam keberhasilan bagi semua anggota kelompok. Menurut Chaplin dalam Suprijono 2013:56
“a collection of individuals who have some charactericticin commonor who are pursuing a common goal.
Two or more persons who interact in any way constitute a group. It is not necessary, however, for the members of a group to interact directly or in face to
face manne r”. Maksud dari pendapat Chaplin tersebut dapat ditafsirkan bahwa
kelompok dapat terdiri dari 2 orang anggota atau lebih. Anggota kelompok tidak harus selamanya bertatapan secara langsung dalam berinteraksi. Menurut Sani
2014:187- 188 “beberapa model pembelajaran kooperatif yang umum dikenal
adalah: pembelajaran kooperatif tipe cooperative script, pembelajaran kooperatif think pair share, pembelajaran investigasi bekelompok, pembelajaran TAI,
pembelajaran two stay-two stray. ”
Dari penjelaskan tersebut, dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah pembelajaran yang berpusat pada kerjasama
siswa dalam kelompok yang beranggotakan 2 siswa atau lebih untuk saling berinterkasi dan saling mempengaruhi agar dapat mencapai keberhasilan dalam
memahami materi pelajaran.
44
2.1.9 Model Pembelajaran TAI