Jenis Olahan Pangan Setengah Jadi dari Bahan Umbi

206 Kelas VIII SMPMTs Semester I Tepung tapioka di masyarakat sering disebut dengan tepung kanji. Tepung tapioka berasal dari pati singkong. Pati ini diperoleh melalui pengupasan singkong, memarutnya, memberinya air, memeras lalu mengendapkan air perasan hingga diperoleh pati yang kemudian dijemur sampai kering, jadilah tepung tapioka. Tepung singkong dibuat melalui proses pengeringan bahan baku umbi singkong gaplek terlebih dahulu hingga kadar airnya menyusut tianggal 10. Umbi singkong yang telah kering tersebut kemudian digiling hingga halus menjadi tepung singkong yang masih tetap mengandung serat umbi. Tepung mokaf adalah tepung singkongubi kayu yang dibuat dengan cara fermentasi. Pengolahan ubi kayu menjadi tepung gaplek masih menyisakan bau yang kurang diminati oleh industri pangan, sehingga dimodiikasi baik secara isik pengaruh suhu dan tekanan, kimiawi secara hidrolisis asam atau basa, maupun biologi dengan proses fermentasi untuk merubah karakteristik tepungpati ubi kayu. Pengolahan dalam bentuk tepung memberikan banyak manfaat diantaranya dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral, awet, leksibel dalam pengolahan, dan penyajian dapat disesuaikan dengan selera masyarakat dan variasinya banyak. Kerupuk Opak Jawa Tengah dan Kerupuk Tette Madura adalah kerupuk dari singkong yang melalui proses pengukusan dan perebusan sebagai panganan camilan tradisional. 3 Talas Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 4.46. Pengolahan talas menjadi bahan setengah jadi yaitu tepung talas 207 Prakarya Di Indonesia, talas lebih banyak digunakan seba gai pangan kudapan keripik, kolak, goreng dan rebus atau tambahan sayur. Namun, sekarang sudah dibuat tepung, karena talas memiliki sifat-sifat fungsional pendukung keberhasilan aplikasinya pada suatu produk pangan dan kandungan lemak yang rendah serta kandungan serat yang cukup banyak. Proses pembuatan tepung talas cukup sederhana dan mudah sehingga dapat dipraktekkan dalam skala rumah tangga. Menurut hasil kajian, tepung talas berpotensi untuk digunakan sebagai bahan untuk pembuatan produk baru ataupun untuk mengganti tepung-tepung konvensional. Tepung talas memiliki kapasitas absorpsi air yang tinggi dan granula patinya yang tahan panas sehingga dapat digunakan sebagai pengental untuk sup ataupun produk olahan lainnya. Tepung talas juga memiliki kapasitas absorpsi lemak yang tinggi dan kapasitas absorpsi air yang juga tinggi, maka tepung talas sangat potensial digunakan untuk mempertahankan rasa, dan memperpanjang umur simpan produk olahan daging, maupun produk- produk lainnya. 4 Kentang Sumber: Dok Kemdikbud, http:www.in.all.biz, http:kentang- frenchfries.blogspot.com Gambar 4.47. Pengolahan kentang menjadi bahan setengah jadi yaitu tepung kentang dan kentang beku 208 Kelas VIII SMPMTs Semester I Kentang sebagian besar diolah dan dikonsumsi hanya sebatas menjadi sayuran ataupun berupa olahan makanan tradisional yang dikembangkan berdasarkan kebiasaan dan resep tradisional. Namun saat ini telah dikembangkan suatu teknologi untuk meningkatkan nilai ekonomi kentang, dimana kentang diolah menjadi tepung kentang dan kentang beku. Kentang dimanfaatkan sebagai tepung karena termasuk umbi-umbian yang banyak mengandung karbohidrat dalam bentuk pati sehingga dapat dikeringkan menghasilkan tepung dengan menggunakan beberapa proses. Tetapi kelemahan dari kentang yaitu mengandung banyak air sehingga produk tepung yang dihasilkan akan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produk tepung dari umbi-umbian lainnya. Kentang diyakini oleh masyarakat dunia sebagai sumber nutrisi yang penting dalam tiap pola diet seimbang. Selain itu, kentang goreng sangat diminati semua orang, baik orang tua, remaja maupun anak-anak. Kentang beku secara langsung mampu mengikat nutrisi dan menjaga kesegaran rasa kentang, sekaligus memperpanjang masa konsumsi kentang. Suhu yang ideal, tanah yang subur, fasilitas pengolahan yang berstandar tinggi, dan ahli di bidangnya menjadikan kentang beku Amerika sebagai salah satu kentang berkualitas terbaik di dunia. Kentang yang dipersiapkan untuk mengalami proses pembekuan harus mengandung tingkat kepadatan tinggi dan kandungan gula rendah. Hal tersebut diperlukan agar dapat memperoleh hasil akhir yang meyakinkan, baik rasa maupun tekstur. Adapun, sebelum pembekuan terhadap kentang maupun buah dan sayur lainnya perlu dilakukan blanching untuk menginaktifkan enzim alami yang terdapat dalam bahan tersebut dan untuk mengurangi kontaminasi mikroorganisme pada permukaan bahan. Tepung dan pati merupakan dua produk yang berbeda cara pembuatan maupun sifat fisikokimia serta pemanfaatannya. Pada pembuatan tepung seluruh komponen yang terkandung di dalam bahan pangan dipertahankan keberadaannya, kecuali air. Sedangkan pada pembuatan pati, pada p r i n s i p n y a h a n y a mengekstrak kandungan pati saja. Oleh karena itu, dalam pembuatan pati terdapat limbah padat ampas, sedangkan pada pembuatan tepung tidak ada limbah padat, kecuali kulit. Info 209 Prakarya Dari uraian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa pemahaman akan kandungan pada bahan olahan pangan yang akan dibuat olahan pangan setengah jadi harus dipahami karakteristiknya terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya dapat ditentukan proses penggunaan teknologinya. Secara umum, dalam mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk olahan setengah jadi dihasilkan produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis yang dikeringkan misalnya berbagai jenis kerupuk, butiran besar misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chipgranulasawut lainnya maupun butiran halus misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian yang selanjutnya menjadi bahan baku olahan industri rumah tangga maupun industri pabrik. Adapun, di jaman modern ini, tepung merupakan salah satu proses allemalif produk setengah jadi yang sangat dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur dibuat komposit, diperkaya zat gizi, dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang ingin serba praktis. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: • bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat apabila dikupas kelompok serealia, dan • bahan pangan yang mudah menjadi coklat kelompok aneka umbi dan buah yang kaya akan karbohidrat.

3. Teknik Pengolahan

Dalam mengolah bahan pangan serealia dan umbi menjadi bahan setengah jadi diperlukan pengetahuan teknologi yang memadai. Serealia dan umbi memiliki berbagai macam karakteristik, sehingga Apa yang kamu rasakan setelah mengetahui aneka jenis olahan pangan setengah jadi dari bahan umbi yang diuraikan di atas? Untuk memperluas wawasan pengetahuanmu, cobalah cari tahu jenis produk olahan pangan setengah jadi dari bahan umbi lainnya yang ada di daerahmu 210 Kelas VIII SMPMTs Semester I teknik pengolahannyapun bermacam-macam. Teknik pengolahan dalam membuat olahan pangan setengah jadi serealia dan umbi juga dapat menggunakan teknis pada umumnya, seperti dengan merebus boiling, mengukus steaming dan penggorengan frying seperti yang telah kamu pelajari. Namun, ada beberapa teknik tertentu lainnya, seperti berikut ini.

a. Penyosohan

Penyosohan merupakan proses untuk menghilangkan kulit biji dengan disosoh. Penyosohan secara tradisional dilakukan dengan alu dan lumpang ditambah percikan air ke biji serealia yang ditumbuk. Proses penyosohan diharapkan dapat menghilangkan kulit ari dan lembaga pada biji serealia, sehingga menjadi butiran besar ataupun butiran kecil untuk mempermudah dalam proses penanganan lanjutan. Saat ini, penyosohan dilakukan dengan menggunakan mesin.

b. Penggilingan

Penggilingan dimaksudkan untuk menghaluskan bahan baku menjadi adonan. Proses penggilingan dapat dilakukan secara tradisional dan modern. Cara tradisional penghalusan bahan baku dilakukan dengan pemarutan atau penumbukan hingga halus. Jika secara modern penghalusan bahan baku dilakukan dengan menggunakan mesin penggilingan. Sumber: http:anaszu.wordpress.com, http:emonweb.blogspot.com, http:onnyfahamsyah.blogspot.com, http: emonweb.blogspot.com, http:lordbroken.wordpress.com Gambar 4.48. Mesin untuk pengolahan serealia dan umbi yaitu mesin sosoh, alat pemipil jagung, mesin penggiling, mesin pengering, dan alat penggiling mie. 211 Prakarya

c. Pengeringan

Tujuan utama pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas yang aman untuk disimpan. Pengeringan dengan panas matahari merupakan teknik pengolahan yang paling sederhana. Setelah bahan baku pangan dikupasdibersihkan dan mengalami pencucian dan pemotongan, kemudian bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari hingga kering. Faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin yang dapat diatur sesuai suhunya dengan kebutuhan.

d. Blanching

Blanching adalah proses perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada bahan nabati segar sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses pengupasan kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan warna dari beberapa sayuran terutama hijau sehingga kloroilnya tidak hilang dan tetap segar. Proses blanching dilakukan dengan memanaskan bahan pangan pada suhu kurang dari 100 o C dengan menggunakan air panas atau uap air panas. Contoh proses blanching yaitu mencelupkan sayuran atau buah di dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama 3 sampai 5 menit. Kemudian langsungsegera dilanjutkan proses pendinginan dengan cara dibenamkan ke dalam air es selama beberapa waktu, biasanya lamanya waktu untuk proses pendidngan sama dengan lama waktu yang digunakan untuk blancing. Waktu pendinginan ini tidak boleh terlalu lama, karena dapat menyebabkan meningkatnya kehilangan komponen larut air lisis kedalam air pendingin. Untuk meminimalkan kehilangan komponen larut air lisis