Ikan air tawar Jenis-Jenis Ikan Konsumsi
124
Kelas VIII SMPMTs Semester I
Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm.
Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekorm
2
. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4 dari
bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai
ukuran konsumsi 400-600 gramekor.
3. Lele Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit
licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor
dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang
patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata patil juga bisa dipergunakan untuk
melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah walking catish .
Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau,
waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak
di bagian depan rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga
tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen.
Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air,
jentik-jentik larva, dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora pemakan daging, pakan tambahan
yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani.Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah
sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat
hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gramekor.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.15 Ikan Lele
125
Prakarya
4. Patin Patin Pangasius. sp termasuk kelompok ikan
catish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap
pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar.
Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabu- abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih
keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah gambar 3.14.
Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip
punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada
juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil.
Patin adalah ikan omnivor pemakan segala dan cenderung menjadi karnivor pemakan daging. Di
alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan
udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet.
5. Gurami Gurami Osphyrenemus gouramy dikalangan pecinta
menu masakan dikenal sebagai ‘ikan mewah’ dengan harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi. Daging
ikan gurami renyah dengan sedikit duri dan minim
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.17 Ikan Gurami
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.16 Ikan Patin
126
Kelas VIII SMPMTs Semester I
lemak. Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan panjang maksimum
65 cm Gambar 3.15.
Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami
beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi Sumatra, dan kala atau
kalui Kalimantan.
Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya
mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 C. Ikan gurami
peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun,
produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10
hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.
Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan
yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan
sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100
gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai
keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 gekor pada
selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kgekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.