BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karyawan memegang peran utama dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program
peningkatan kinerja para karyawan. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, suatu perusahaan perlu menggerakkan serta
memantau pegawainya agar dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi pelaku aktif dari setiap kegiatan organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan,
status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda-beda, yang dibawa kedalam perusahaan. Karyawan bukanlah mesin dan uang yang sifatnya
pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mencapai tujuan perusahaan, melainkan asset berharga perusahaan yang harus dipelihara dengan
baik. Oleh karena itu,perusahaan dan karyawan harus mampu bekerjasama untuk mewujudkan deskripi kerja dan prestasi kerja dalam melakukan setiap pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Mangkunegara 2002:67 kinerja adalah suatu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Perbaikan
Universitas Sumatera Utara
kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi Mathis, 2002:78.
Melihat kinerja karyawan, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah deskripsi kerja. Menurut Hasibuan 2007:33 ada
pengaruh deskripsi kerja dengan pekerjaan, yakni apabila deskripsi kerja kurang jelas akan mengakibatkan seorang karyawan kurang mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya, sehingga mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Artinya, jika deskripsi kerja tidak tersusun dengan baik maka pekerjaan
tidak akan berjalan dengan baik dan itu artinya kinerja karyawan tidak baik. Menurut Mathis dan Jackson 2006:214 deskripsi kerja merupakan proses
menyebutkan tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Tugas-tugas perlu diketahui dengan jelas apa jenisnya, selanjutnya tanggung jawab apa yang harus
dipegang oleh karyawan yang melakukan tugas tersebut, sehingga karyawan tidak melakukan kesalahan dengan adanya kejelasan-kejelasan pekerjaan yang harus
dilakukan karyawan. Selain deskripsi kerja, faktor lain yang mampu mempengaruhi kinerja
karyawan yaitu penempatan kerja. Mathis dan Jackson 2006:262 menyatakan bahwa penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan
yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Artinya, jika penempatan karyawan
tidak sesuai dengan bidangnya maka kinerja karyawan tersebut tidak akan maksimal.Menurut Hasibuan 2005:63, penempatan harus didasarkan pada job
description dan job specification yang telah ditentukan serta berpedoman kepada
Universitas Sumatera Utara
prinsip The right man on the right place and the right man behind the job”. Hal ini akan membawa suatu instansi kepada hasil kerja yang optimal karena terdapat
adanya korelasi positif antara penempatan pegawai dengan peningkatan produktifitas kerja.
Selain deskripsi kerja dan penempatan, faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah disiplin kerja. Menurut Sinungan 2007:148
disiplin mendorong kinerja atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai kinerja. Dalam kondisi ini maka tindakan yang seharusnya perusahaan
lakukan untuk meningkatkan kualitas perusahaan misalnya adalah dengan peningkatan kinerja karyawan yaitu disiplin kerja. Kinerja karyawan dapat dilihat
dari disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Selain itu, dengan disiplin kerja yang tinggi dari karyawan, maka akan dapat merasakan hasil kerja yang selama
ini ditekuni, dan akan mampu mencapai kinerja yang diharapkan oleh perusahaan. Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan
dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan
perusahaan baik yang tertulis maupun tidak Handoko, 2000:193. Disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi, dapat dirumuskan
sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan
yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan,
Universitas Sumatera Utara
serta keadaan-keadaan baik lainnya. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan disiplin yang baik berarti karyawan
sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan efektif dan efisien sehingga para karyawan dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi.
PT. East West Seed Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan benih. SDM yang handal dan berkompeten merupakan
faktor utama yang harus dimiliki PT. East West Seed Indonesia sehingga pengembangan kompetensi SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pencapaian visi dan misi. Sejalan visi, misi, dan strategi perusahaan untuk menjadi perusahaaan yang menguasai pangsa pasar melalui penjualan benih, perlu
diterapkan upaya yang lebih fokus dalam pengembangan SDM secara konsisten. Jadi, perusahaan harus mengelola karyawan secara baik dilihat dari latar belakang
pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan hasil pra-survei terhadap karyawan PT. East West Seed
Indonesia diketahui bahwa beberapa karyawan bagian pembibitan kurang mengetahui prosedur kerja yang diberikan perusahaan dalam melakukan kegiatan
pembibitan. Uraian tentang tugas yang menjadi tanggung jawab kurang jelas sehingga mengganggu proses pekerjaan karyawan. Berdasarkan hasil tersebut
diasumsikan bahwa PT. East West Seed Indonesia kurang baik dalam membuat deskripsi kerja karyawannya.
Karyawan senior merasa bahwa perusahaan kurang memperhatikan faktor kemampuan karyawan ketika menempatkan karyawan yang lama pada jabatan
barunya. Karyawan mengeluh dengan kondisi pekerjaannya yang baru karena
Universitas Sumatera Utara
tidak mampu menguasai beban kerja yang diberikan.Latar belakang pendidikan tidak menjadi dasar apakah seseorang diunggulkan dalam penempatannya.
Sebagian karyawan yang lulus seleksi dan ditempatkan rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan
sehingga menjadi kendala dalam penyesuaian bidang ilmu untuk diterapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan
kesalahan kerja yang dilakukan oleh karyawan seperti yang tertera pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Kesalahan Pembenihan Bibit
Januari-Desember 2013
Bulan Section I
Kg Section II
Kg Section III
Kg Section IV
Kg
Januari 10.567
21.532 13.728
23.668 Februari
17.414 24.489
10.513 16.910
Maret 19.276
29.153 12.979
13.245 April
23.699 26.279
18.643 20.706
Mei 20.378
25.021 17.530
17.346 Juni
20.805 31.993
31.822 19.342
Juli 18.119
34.552 16.729
23.130 Agustus
25.966 12.093
26.954 22.500
September 17.933
4.543 25.744
18.642 Oktober
23.894 9.758
36.410 36.002
Nopember 21.322
13.820 35.690
25.946 Desember
26.467 11.766
32.427 24.853
Jumlah 245.840
244.999 279.169
262.290 Sumber: PT. East West Seed Indonesia 2014
Tabel 1.1 menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan kesalahan pembenihan bibit pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak
mampu bekerja dengan baik akibat dari ketidakmampuan menguasai pekerjaan yang dibebankan. Karyawan tidak mengetahui tugas pokoknya dan bagaimana
melaksanakan tugas tersebut. Ini merupakan dampak dari deskripsi kerja yang tidak tersusun dengan baik dan penempatan karyawan yang tidak pada posisinya.
Universitas Sumatera Utara
Selain masalah kurangnya perhatian perusahaan terhadap deskripsi kerja dan penempatan karyawan, berdasarkan hasil pra-survei diketahui bahwa tingkat
ketidakhadiran karyawan PT. East West Seed Indonesia juga cenderung meningkat sepanjang tahun 2013 seperti yang tertera pada Tabel 1.2:
Tabel 1.2 Absensi Karyawan PT. East West Seed Indonesia Tahun 2013
Bulan Jumlah
Karyawan Keterangan
Persentase Absen
Sakit Izin
Tanpa Keterangan
Januari 65
1 2
1 1,5
Februari 65
1 Maret
65 2
2 3,07
April 65
2 3,07
Mei 65
1 3
4,6 Juni
65 Juli
65 2
3,07 Agustus
65 2
1 3
4,6 September
65 1
6 9,23
Oktober 65
2 5
7,69 November
65 8
12,3 Desember
65 2
6 9,23
Total 8
7 38
58,36 Sumber: PT. East West Seed Indonesia 2014
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa bahwa tingkat kehadiran karyawan PT. East West Seed Indonesia pada tahun 2013 cenderung menurun. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan. Sepanjang tahun 2013 jumlah ketidakhadiran tanpa
keterangan hampir tidak pernah kosong. Peraturan tentang absensi yang berlaku pada PT East West Seed Indonesia menekankan bahwa standar absensi karyawan
hanya sebesar 3. Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa absensi karyawan lebih dari 3 bahkan mencapai 12,3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kedisiplinan karyawan semakin rendah.
Universitas Sumatera Utara
Rendahnya tingkat kehadiran karyawan tentunya akan sangat merugikan perusahaan. Semakin rendah kedisiplinan karyawan maka kinerja karyawan juga
akan rendah dan kinerja organisasi juga akan menurun. Berdasarkan hasil pra- survei diketahui bahwa produksiPT. East West Seed Indonesia selama periode
tahun 2011 sampai dengan 2013 cenderung tidak mampu mencapai target yang ditetapkan seperti yang tertera pada Tabel 1.3:
Tabel 1.3 Target dan Realisasi ProduksiPT. East West Seed Indonesia
Periode2011-2013
Produk Tahun
Target Produksi Realisasi Produksi
Keterangan
Amaranth Tri 2011
3.800 kg 3.620 kg
Tidak tercapai 2012
4.500 kg 4.591 kg
Tercapai 2013
10.000 kg 8.737 kg
Tidak tercapai Bean French
2011 3.500 kg
3.558,949 kg Tercapai
2012 4.500 kg
4.480 kg Tidak tercapai
2013 4.000 kg
1.670 kg Tidak tercapai
Beanyardlong 2011
13.000 kg 13.449,488 kg
Tercapai 2012
15.000 kg 17.987,712 kg
Tercapai 2013
25.000 kg 24.887,322 kg
Tidak tercapai Bitter gourd
2011 300 kg
301,161 kg Tercapai
2012 500 kg
480,139 kg Tidak tercapai
2013 450 kg
339,647 kg Tidak tercapai
Celery 2011
100 kg 63 kg
Tidak tercapai 2012
100 kg 138,6 kg
Tercapai 2013
150 kg 151,2 kg
Tercapai Chaisim
2011 2.500 kg
2.605,74 kg Tercapai
2012 2.700 kg
2.232 kg Tidak tercapai
2013 2.600 kg
1.692 kg Tidak tercapai
Corn 2011
15.000 kg 17.618,122 kg
Tercapai 2012
25.000 kg 22.576,897 kg
Tidak tercapai 2013
20.000 kg 17.575,461 kg
Tidak tercapai Cucumber
2011 1.500 kg
1.949,845 kg Tercapai
2012 2.000 kg
1.495,532 kg Tidak tercapai
2013 1.800 kg
1.219,127 kg Tidak tercapai
Eggplant 2011
100 kg 111,165 kg
Tercapai 2012
200 kg 171,233 kg
Tidak tercapai 2013
150 kg 74,772 kg
Tidak tercapai Hot Pep Annu
2011 1.000 kg
914,824 kg Tidak tercapai
2012 950 kg
979,284 Tercapai
2013 1.000 kg
962,255 Tidak tercapai
Kangkong 2011
50.000 kg 66.309,25 kg
Tercapai 2012
50.500 kg 39.905,056 kg
Tidak tercapai 2013
50.000 kg 11.436,456 kg
Tidak tercapai
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Target dan Realisasi Produksi PT. East West Seed Indonesia
Periode 2011-2013 Lanjutan
Produk Tahun
Target Produksi Realisasi Produksi
Keterangan
Lettuce 2011
100 kg 145,8 kg
Tercapai 2012
200 kg 189 kg
Tidak tercapai 2013
150 kg 108 kg
Tidak tercapai Luffa Angula
2011 450 kg
485,64 kg Tercapai
2012 600 kg
714,97 kg Tercapai
2013 750 kg
455,33 kg Tidak tercapai
Mustard H 2011
150 kg 154,1 kg
Tercapai 2012
250 kg 517,2
Tercapai 2013
500 kg 667,8
Tercapai Tomato
2011 350 kg
365,152 kg Tercapai
2012 400 kg
158,272 kg Tidak tercapai
2013 400 kg
343,453 kg Tidak tercapai
Watermelon 2011
1.500 kg 1.685,331 kg
Tercapai 2012
2.000 kg 1.752,982 kg
Tidak tercapai 2013
2.500 kg 1.763,794 kg
Tidak tercapai Sumber: PT. East West Seed Indonesia 2014
Berdasarkan data pada Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa realisasi produksiPT. East West Seed Indonesia sepanjang tahun 2011 sampai dengan 2013
cenderung tidak sesuai dengan target yang ditentukan. Tidak tercapainya target produksi ini merupakan cerminan buruknya kinerja karyawan PT. East West Seed
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul“Pengaruh Deskripsi Kerja, Penempatan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. East West Seed Indonesia”.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah penelitian ini adalahapakah deskripsi kerja, penempatan kerja dan disiplin kerja berpengaruh
signifikanterhadap kinerjakaryawanPT. East West Seed Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian