Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas

tailed adalah 0,358 dan diatas nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z dari Tabel 4.8 yaitu 0,926 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Park Situmorang, 2012:107. a. Uji Park Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .545 .541 1.009 .317 Deskripsi_Kerja .075 .040 .322 1.889 .064 Penempatan_Kerja .048 .031 .269 1.559 .124 Disiplin_Kerja -.009 .013 -.096 -.641 .524 a. Dependent Variable: LnU2i Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.9 menunjukkan tidak ada masalah heterokedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel deskripsi kerja, penempatan kerja, dan disiplin kerja Universitas Sumatera Utara menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. b. Pendekatan Grafik Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan, berdasarkan masukan variabel deskripsi kerja, penempatan kerja, dan disiplin kerja.

3. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.10: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.738 2.052 2.309 .024 Deskripsi_Kerja .368 .151 .266 2.439 .018 .427 2.343 Penempatan_Kerja .350 .116 .334 3.021 .004 .418 2.394 Disiplin_Kerja .185 .051 .347 3.630 .001 .559 1.790 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel deskripsi kerja, penempatan kerja, dan disiplin kerja0,1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda