30
pengetahuan karyawan, ketrampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugasnya. Hermanto, 2005: 96.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan pelaku bisnis untuk mencapai pelatihan yang efektif yaitu memperhatikan posisisi pelatihan dalam proses bisnis,
dan pelatihan
dengan tahapan-tahapan
pemprograman dan
pengimplementasiannya. Dalam konteks strategi manajemen masa kini, penggunaan teknologi tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu, setiap
karyawan dituntut dapat menguasai penggunaan teknologi dengan berbagai macam bentuk. Terlebih dalam pekerjaan yang membutuhkan tingkat
keterampilan yang tinggi sehingga karyawan yang kurang terampil akan mengalami kendala dalam melakukan pekerjaannya yang akhirnya akan
menyebabkan pemborosan, kecelakaan kerja, pekerjaan tidak selesai tepat waktu serta hal-hal lainnya yang dapat berpengaruh pada kinerja secara keseluruhan.
Sebaliknya karyawan yang kompeten tentunya akan mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan memuaskan salah satu upaya dalam menciptakan
karyawan yang kompeten tentunya adalah dengan memberikan pelatihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan karyawan, pekerjaan, dan kebutuhan organisasi.
Dengan demikian, pelatihan karyawan dapat meningkatkan efektivitas kerja.
2.7.2 Pengaruh Pengembangan Terhadap Efektivitas Kerja
Secara lebih luas faktor lain yang turut berperan dalam meningkatkan efektivitas kerja adalah pengembangan karyawan. Dengan adanya program
pengembangan dengan berbagai metode seperti pendidikan dan pelatihan, mutasi serta promosi dapat memotivasi karyawan untuk lebih meningkatkan displin dan
Universitas Sumatera Utara
31
tanggung jawab sehingga pekerjaan terselesaikan sesuai dengan rencana. Untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan, perlu adanya suatu perhatian yang baik
terhadap karyawan. Karyawan akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga prestasi kerja karyawan dapat meningkat dan mendorong tercapainya
tujuan organisasi atau instansi. Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan secara teoritis, teknis, konseptual dan moral
karyawan sesuai dengan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan, promosi dan pemindahan karyawan Hasibuan, 2000:69.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Disamping itu, program
pelatihan dan pengembangan tidaklah memperhitungkan apakah perusahaan berskala besar atau kecil. Pelatihan dan pengembangan merupakan sarana ampuh
mengatasi bisnis masa depan yang penuh dengan tantangan dan mengalami perubahan yang sedemikian cepat. Pelatihan dan pengembangan yang efektif
dapat dicapai dengan pemosisian program pelatihan dan pengembangan secara utuh dalam kerangka perencanaan manajemen strategi dan dilakukan tahapan-
tahapan yang teratur. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut, kerangka konseptual
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
32 Sumber : Ruky 2003, Hermanto 2005, Hasibuan 2000
Gambar : 2.1 Kerangka Konseptual 2.8
Hipotesis
Menurut Kuncoro, 2003: 47 menyatakan hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah
terjadi atau akan terjadi. Tujuan menggunakan hipotesis adalah agar fokus pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis.Berdasarkan
rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1. Pelatihan dan Pengembangan mempunyai pengaruh positifdan signifikan terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan.
H2. Pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan.
H3. Pengembangan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Duta Agung Group Medan.
Pelatihan X1
Pengembangan X2
Efektivitas Kerja Karyawan Y
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
asosiatif kausal.
Menurut Umar 2005: 30, Penelitian
asosiatif kausal
adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain. Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikantor PT Duta Agung Group di Jalan Pabrik Tenun No. 126 E Medan. Penelitian di mulai dari bulan Mei 2015 sampai dengan
Juli 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Variabel independen X
1
Variabel independen X merupakan variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel
independen yaitu Pelatihan X1, dan Pengembangan X2. 2.
Variabel dependen Y Variabel
dependen Y
merupakan variabel
tergantung yang
keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Efektivitas kerja karyawan Y.
Universitas Sumatera Utara