tujuan-tujuan tersebut. Menjelaskan masalah-masalah yang terjadi pada Kantor Sekretariat PT Semen Padang khususnya dalam penanganan
manajemen surat dan pengarsipan, membuat flowchart sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan.
b. Object-Oriented Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem, meliputi:
• Perancangan aplikasi Pada tahapan perancangan ini, penulis menggunakan Unified
Modelling Language UML sebagai alat bantu tools.
• Perancangan database Pada tahap perancangan ini, penulis menggunakan tabel relasi
berdasarkan objek yang telah dirancang dalam UML. • Perancangan tampilan
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan user interface dari aplikasi ini. Perancangan yang dilakukan meliputi halaman-
halaman yang ada di dalam sistem.
3.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Object Oriented Analysis and Design
OOAD a.
Kelebihan
1. Dibandingkan dengan metode terstruktur, OOAD lebih mudah
digunakan dalam pembangunan sistem.
2. Dibandingkan dengan struktur, waktu pengembangan, level
organisasi, ketangguhan, dan penggunaan kembali reuse kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
3. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
4. Analisis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan
implementasi sistem, jadi desain dapat diformulasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
5. Relasi objek dengan entitas thing umumnya dapat dimapping
dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam memahami desain.
6. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang
tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks.
7. Encapsulation data dan method, memungkinkan penggunaan
kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko
pelaksanaan proyek. 9.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-
bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama.
Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk
ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
b. Kekurangan
1. Pada awal desain OOAD mungkin akan sangat simple.
2. Pada OOAD lebih fokus pada coding dibandingkan metode
terstruktur. 3.
Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja tim seperti pada metode terstruktur.
4. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan objek
yang dibutuhkan sistem. 5.
Sering kali pemrogramam berorientasi objek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional sistem, sementara metode
OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. 6.
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur.
Konsekuensinya adalah, tim developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah
menggunakan metode terstruktur dalam waktu yang lama.
7. Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan
konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa
prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar. Supriyanto : 2008
3.4. Pemilihan CodeIgniter Framework
Framework yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah CodeIgniter
Framework versi 2.0.2.
Pemilihan CodeIgniter framework ini dilakukan setelah dari studi sejenis yang telah dijelaskan pada bab 2 membuktikan bahwa CodeIgniter framework
lebih unggul dibanding framework lainnya. Selain itu CodeIgniter framework juga memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan framework lainnya, yaitu: 1.
Gratis CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi ApacheBSD style open
source license , ini berarti kita dapat menggunakan sesuai keingginan
kita. 2.
Ringan dan Cepat Secara default CodeIgniter hanya berjalan dengan me-load beberapa
pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan resource yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang
nantinya akan digunakan bisa di-load sesuai dengan kebutuhan.
3. Menggunakan MVC
CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model View Controller
MVC yang membedakan antara logika dan presentasitampilan, sehingga tugas bisa lebih mudah dipecah-pecah.
4. URL yang sederhana
Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih clean dan Search Engine Friendly SEF.
5. Memiliki Paket Library yang Lengkap
CodeIgniter memiliki paket Library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis
web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi data form
, menangani sessions, memanipulasi gambar, bekerja degan data XML-RPC, dan sebagainya.
6. Extensible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunakan menggunakan library, helper, atau dengan menggunakan class
extensions atau system hooks.
7. Tidak Memerlukan Template Engine
Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat kita gunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk
menggunakannya. Penggunaan Template Engine dapat mengurangi Performance
dari sistem.
8. Dokumentasi Lengkap jelas
Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak, bisa dilihat dari dokumentasinya.
Adanya dokumentasi sangat memudahkan bagi pemula dalam mempelajari laingkungan pengembangan website dengan CodeIgniter.
9. Komunitas
Komunitas pengguna CodeIgniter saat ini berkembang pesat, kita dapat berpartisipasi di
http:codeigniter.comforums . Ada kalanya kita ingin
mencari informasi yang case by case yang tidak dapat kita temukan jawabannya pada user guide. Forum CodeIgniter adalah salah satu
tempat yang layak kita kunjungi.
60
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Profil PT Semen Padang
4.1.1. Sejarah PT Semen Padang
PT Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch
Indische Portland Cement Maatschappi NV NIPCM. Pabrik mulai
berproduksi pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun, dan pernah mencapai produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang
merupakan produksi tertinggi pada waktu itu. Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1942-1945, pabrik diambil alih dengan menajemen Asano
Cement, Jepang. Pada waktu kemerdekaan tahun 1945 pabrik diambil alih oleh karyawan dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Republik
Indonesia dengan nama Kilang Semen Indarung. Pada agresi militer 1 tahun 1947, pabrik dikuasai kembali oleh Belanda dan namanya diganti menjadi NV
Padang Portland Cement Maatschappij NV PPCM. Berdasarkan PP No. 50 tanggal 5 Juli 1958, tentang penentuan
perusahaan perindustrian dan pertambangan milik Belanda dikenakan nasionalisasi, maka NV
Padang Portland Cement Maatschappij dinasionalisasikan dan selanjutnya ditangani oleh Badan Pengelola
Perusahaan Industri dan Tambang BAPPIT Pusat. Setelah tiga tahun dikelola oleh BAPPIT Pusat, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 135
tahun 1961 status perusahaan diubah menjadi PN Perusahaan Negara. Akhirnya pada tahun 1971 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7
menetapkan status Semen Padang menjadi PT Persero dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 4 Juli 1972.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 5- 326MK.0161995, Pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga Pabrik semen
milik Pemer intah yaitu PT Semen Tonasa PTST, PT Semen Padang PTSP dan PT Semen Gresik PTSG, yang terealisir pada tanggal 15 September
1995, sehingga saat ini PT Semen Padang berada dibawah PT Semen Gresik Tbk Semen Gresik Group.
PT. Semen Padang terdir i dari 5 Pabrik Pabrik indarung I sampai Indarung V dan pertambangan. Semenjak 1999. Pabrik indarung I tidak
beroperasi lagi non aktif. PT Semen Padang berencana membangun Museum Semen Indonesia di areal Pabrik I ndarung I, dimana di Indonesia
dan di Asia Tenggara Pabrik ini merupakan pabrik yang tertua. Lauching terhadap Pembangunan museum ini telah dilakukan dan saat ini manajemen
PT Semen Padang sedang melaksanakan persiapan menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Museum Semen pertama di Indonesia, begitu juga di Asia
Tenggara, karena pabrik Indarung I merupakan pabrik tertua bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.
Dalam perkembangan tersebut PT. Semen Padang menggunakan sistem infor masi yang mendukung kemajuan PT. Semen Padang. PT. Semen
Padang sebelumnya menyimpan data di server PT. Semen Padang, mulai
tahun 2010 data server diletakkan di Serpong yaitu German Center. PT. Semen Padang yang dahulunya memakai sistem database oracle, mulai 1
Januari 2010 PT. Semen Padang beralih ke SAP. PT. Semen Padang memiliki jaringan Virtual Private Network VPN dengan PT. Semen Tonasa dan PT.
Semen Gresik.
4.1.2. Visi dan Misi PT Semen Padang
a. Visi
Menjadi industri semen yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan
b. Misi
1. Meningkatkan nilai perusahaan bagi stakeholder, bertumbuh dan
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 2.
Mengembangkan industri berwawasan lingkungan. 3.
Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.
4.1.3. Struktur Organisasi PT Semen Padang
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam perusahaan karena menggambarkan adanya pembagian ker ja sebagai penjabaran tugas
sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan tugas masing-masing. Melalui struktur organisasi
dapat diketahui garis pertanggung jawaban di dalam sebuah perusahaan.