2. Dibandingkan dengan struktur, waktu pengembangan, level
organisasi, ketangguhan, dan penggunaan kembali reuse kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
3. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
4. Analisis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan
implementasi sistem, jadi desain dapat diformulasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
5. Relasi objek dengan entitas thing umumnya dapat dimapping
dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam memahami desain.
6. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang
tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks.
7. Encapsulation data dan method, memungkinkan penggunaan
kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko
pelaksanaan proyek. 9.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-
bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama.
Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk
ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
b. Kekurangan
1. Pada awal desain OOAD mungkin akan sangat simple.
2. Pada OOAD lebih fokus pada coding dibandingkan metode
terstruktur. 3.
Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja tim seperti pada metode terstruktur.
4. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan objek
yang dibutuhkan sistem. 5.
Sering kali pemrogramam berorientasi objek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional sistem, sementara metode
OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. 6.
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur.
Konsekuensinya adalah, tim developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah
menggunakan metode terstruktur dalam waktu yang lama.
7. Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan
konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa
prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar. Supriyanto : 2008
3.4. Pemilihan CodeIgniter Framework
Framework yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah CodeIgniter
Framework versi 2.0.2.
Pemilihan CodeIgniter framework ini dilakukan setelah dari studi sejenis yang telah dijelaskan pada bab 2 membuktikan bahwa CodeIgniter framework
lebih unggul dibanding framework lainnya. Selain itu CodeIgniter framework juga memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan framework lainnya, yaitu: 1.
Gratis CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi ApacheBSD style open
source license , ini berarti kita dapat menggunakan sesuai keingginan
kita. 2.
Ringan dan Cepat Secara default CodeIgniter hanya berjalan dengan me-load beberapa
pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan resource yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang
nantinya akan digunakan bisa di-load sesuai dengan kebutuhan.
3. Menggunakan MVC
CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model View Controller
MVC yang membedakan antara logika dan presentasitampilan, sehingga tugas bisa lebih mudah dipecah-pecah.
4. URL yang sederhana
Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih clean dan Search Engine Friendly SEF.
5. Memiliki Paket Library yang Lengkap
CodeIgniter memiliki paket Library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis
web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi data form
, menangani sessions, memanipulasi gambar, bekerja degan data XML-RPC, dan sebagainya.
6. Extensible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunakan menggunakan library, helper, atau dengan menggunakan class
extensions atau system hooks.
7. Tidak Memerlukan Template Engine
Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat kita gunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk
menggunakannya. Penggunaan Template Engine dapat mengurangi Performance
dari sistem.